Panitia Dies ke-59 UGM berencana menanam 145 bibit damar di lingkungan kampus. Penanaman berpusat di Boulevard UGM akan dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Desember 2008 mulai pukul 08.00 wib.
Menurut Prof Dr Ir Moh Na’iem MAgrSc, bibit damar didatangkan dari Banjarnegara dan Purwokerto dengan tinggi rata-rata 4 meter. Dipilihnya pohon ini dengan pertimbangan filosofi “Handamari” yang berarti “menerangi”.
“Sementara dipilihnya area Boulevard, lokasi ini merupakan jalan masuk ke UGM,” paparnya, Senin (15/12) di ruang Fortakgama.
Untuk pelaksanaannya, kata Moh Na’iem, pihak UGM akan bekerjasama dengan KAGAMA. Sedangkan untuk kepentingan rehabilitasi/ pengelolaan vegetasi diharapkan diikuti setiap unit kerja di lingkungan UGM dan berada dibawah koordinasi Tim Vegetasi UGM.
Oleh karena itu, lanjutnya, Tim Vegetasi UGM telah membentuk unit kerja yang bertugas memberikan kursus singkat pengelolaan vegetasi kampus. Masing-masing unit kerja telah menunjuk 2-3 wakil sebagai inti penggerak pelaksanaan pengelolaan vegetasi di area kerjanya.
“Tim vegetasi UGM juga telah menerbitkan Manual Pengelolaan Vegetasi Kampus. Hal ini diharapkan menjadi acuan baku, tidak hanya untuk penanganan pasca bencana angin puting beliung beberapa waktu lalu, namun dapat pula mengadaptasinya sehingga mampu mengelola vegetasi di areanya secara mandiri dengan benar,” lanjutnya.
Dijelaskan, pelaksanaan penghijauan di UGM secara terstruktur dimulai semenjak tahun 2004. Saat itu tema yang diangkat “UGM Menuju Lingkungan Hijau yang Nyaman”.
Upaya yang kemudian ditempuh UGM adalah membentuk Tim Penghijauan Kampus tahun 2005 hingga 2007 dan Tim Vegetasi UGM pada tahun 2008. Dalam pekerjaannya, tim-tim ini dibantu bebera fakultas guna mengelola penghijauan di areanya secara mandiri, baik dari sisi pendanaan maupun pelaksanaannya.
“Tim-tim ini telah menampakkan hasil yang signifikan. Terlebih mereka diperingan dengan kesediaan beberapa unit di UGM untuk membantu,” jelas Moh Na’iem.
Tercatat sampai dengan tahun 2004 berhasil ditanam 3310 batang pohon, 350 diantaranya hasil kerjasama dengan instansi luar UGM sperti Bank Mandiri dan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia. Jumlah tersebut sesungguhnya terhitung masih kecil dibanding luas total UGM.
“Namun perlu diingat luasan total UGM mencapai 139,86 ha, sekitar 90 persen terdiri bangunan dan fasilitas-fasilitas lain seperti jalan, lapangan dan area bervegetasi mini. Dengan begitu sebanyak 3310 batang yang ditanam dengan jarak 5×5 meter berhasil menutup 8,275 ha atau 59,17 persen area kosong di UGM,” tandasnya (Humas UGM).