• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pemerintah Targetkan Luas Lahan HKm Mencapai 400 ribu Hektar di Tahun 2009

Pemerintah Targetkan Luas Lahan HKm Mencapai 400 ribu Hektar di Tahun 2009

  • 15 Januari 2009, 11:31 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3440

Menhut MS Kaban mengatakan, pemerintah melalui Departemen Kehutanan telah menargetkan tahun 2009 program pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (Hkm) mencapai luas lahan sebesar 400 ribu hektar dan diharapkan luasan akan mencapai 2,1 juta hektar pada tahun 2015. Meski demikian, menurut Kaban untuk mencapai target pemerintah masih mengalami kendala terutama dengan kesiapan masyarakat dalam memahami dan mengelola HKm.

“Kedalanya terletak pada masyarakat karena mereka harus terseleksi, harus memahami apa yang menjadi filosofi dari HKm, kemudian lokasinya, sementara ini lokasi yang sudah dilakukan baru di Lampung, Jogja dan NTB,” ujar Kaban, kepada wartawan usai menutup Pekan Raya Hutan Masyarakat (PRHM) 2009 di kampus UGM, Kamis (15/1).

Dijelaskan oleh Kaban, pemberian pengelolaan HKm kepada masyarakat tidak dilakukan secara sembarang namun melalui proses selektif ketat dan dievaluasi terlebih dahulu untuk melatih dan mendidik masyarakat agar memiliki komitmen mengelola HKm.

“Bukan semata-mata dan serta merta Hkm dilepas, tapi masyarat harus terlatih dan terdidik terlebih dahulu dan juga memiliki komitmen. Jangan sampai nanti, kita beri kawasan dan areal namun tidak diapa-apain,” jelasnya.

Kaban mengelak, target 2,1 juta hektar luas lahan HKm dinilai cukup memberatkan pemerintah meski sejak pencanangan HKm di Yogyakarta pada Desember 2007 lalu banyak target pemerintah yang tidak tercapai. Padahal pemerintah melalui Wapres telah memberikan kepastian Ijin Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm) selama 35 tahun kepada 61 kelompok tani di tiga provinsi, yaitu DIY, NTB dan Lampung.

Menanggapi hal tersebut, Kaban mangatakan bahwa pada prinsipnya pemerintah masih memfokuskan pengelolaan HKm yang sudah dikelola oleh masyarakat sudah ada dan telah dikelola oleh masayarakat.

“Kalo ada progresnya akan diusulkan perluasananya , khan arealnya masih tersisa,” katanya.

Sebelumnya, dalam dialog dengan para petani di gedung GSP UGM, Kaban memaparkan di kabupaten Gunung Kidul, dari luas 4600 hektar yang ditargetkan pemerintah untuk dikelola menjadi HKm baru terealisasi 1000 hektar.

Sementara untuk program pengeloaan Hutan Tanaman Rakyat (HTR), kata Kaban, pemerintah akan memberikan lahan seluas 5 sampai 15 hektar per kepala keluarga yang ada di sekitar hutan. Bahkan pemerintah sudah mengucurkan dana dalam mendukung progranm HTR ini sebesar 1,9 triliun.

Menurutnya, dana ini nantinya diarahkan seoptimal mungkin untuk kepentingan masyarakat. Apabila program ini nantinya berhasil, kata Kaban, maka pemerintah akan menambah jumlah alokasi dana yang diperlukan.

“Dana 1,9 trilun ini bisa dikatakan sebagai dana awal untuk membangun HTR ini,” katanya..

Sedangkan mekanisme penguncuran dana tersebut jelasnya berdasarkan atas permintaan yang berasal dari masyarakat melalui Bupati di masing-masing daerah. Kemudian, Bupati menindaklanjuti permohonan masyarakat kepada Departemen Kehutanan.

Dijelaskan Kaban, untuk sementara ini sudah ada beberapa daerah yang sudah menjalankan mekanisme pengucuran dana HTR ini seperti daerah Konawe dan Simalungun, Sumatera Utara.

Dalam Deklarasi hasil PRHM 2009 yang dibacakan oleh perwakilan kelompok petani pemangku kepentingan hutan asal Sulawesi, Den Upa Rambelayuk, mendesak pemerintah untuk merealisasikan perluasan areal kehutanan masyarakat baik hutan Kemasyarakatan, Hutan Desa, Hutan Tanaman Rakyat, dan Pola Kemitraan, Hutan Adat dan bentuk kehutanan masyarakat lainnya minimal 30 juta hektar sampai 2019.

Dalam 13 butir deklarasi tersebut, mereka juga meminta pemerintah meninjau kembali kebijakan pengelolaan hasil hutan bukan kayu dan produk komunitas secara komprehensif termasuk tata niaga dan penetapan harga.

“Pemerintah harus menjamin kedaulatan dan nasionalisme sumber daya hutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” katanya.

Di samping itu, mereka juga mendesak pemerintah dapat memastikan bahwa kegiatan penelitian, pendanaan dan perdagangan karbon baik voluntary maupun mandatory mengedepankan nasionalisme dan tidak mengeyampingkan kepentingan dan hak-hak rakyat. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Banjir Genangan Pasut Ancam Keberlangsungan Lahan Sawah

    Monday,16 March 2015 - 10:55
  • Konversi Lahan, DIY Defisit Beras 106 Ribu Ton

    Wednesday,26 June 2013 - 14:20
  • Forum Entrepreneurship MST UGM Gelar Seminar “Sagu”

    Tuesday,18 November 2008 - 10:36
  • Peternakan Sapi Indonesia Masih Kekurangan Lahan

    Thursday,25 October 2012 - 7:47
  • UGM Rintis Pemanfaatan Lahan Hutan Penghasil Pangan

    Friday,16 January 2015 - 13:46

Rilis Berita

  • Terancam Punah, Yayasan KEHATI, OIC, dan The Body Shop Gelar Roadshow Peduli Orangutan di UGM 26 March 2023
    Awal bulan Novermber 2017 lalu, peneliti menemukan spesies baru orangutan di Sumatera U
    Satria
  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual