Yogya, KU
Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) RI, Drs. Muhammad Yusuf Asy’ari, M.Si, Akt., meresmikan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di kompleks Rusunawa Cemara Lima UGM, Karanggayam,Condongcatur, Depok, Sleman, Jumat (17/7). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh Menpera disaksikan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi M.Eng., Ph.D., dan Wakil Bupati Sleman, Drs. H. Sri Purnomo.
Dalam sambutannya, Menpera berharap agar pembangunan rusunawa tersebut bermanfaat bagi mahasiswa agar nantinya dapat beradaptasi tinggal di rumah susun setelah lulus dari perguruan tinggi. “Diharapkan mereka tidak resistensi ketika tinggal di rumah susun, bahkan kalau melanjutkan pendidikan di luar negeri mereka pun sudah terbiasa tinggal di rumah susun yang disediakan oleh universitasnya,” katanya.
Di samping itu, menurut Menpera, pembangunan rusunawa juga bertujuan untuk mengurangi jumlah alih fungsi lahan pertanian akibat minimnya regulasi pemerintah daerah terkait dengan penataan tata ruang pembangunan perumahan. “Saat ini baru tiga provinsi yang telah mengeluarkan peraturan mengenai tata ruang, seperti Pemprov Jatim, Pemprov DKI, dan Pemprov Kepulauan Riau,” tambahnya.
Menpera juga sempat menyinggung bahwa saat ini pihaknya tengah mengupayakan pembangunan rusunawa untuk setiap perguruan tinggi. Namun, belum sepenuhnya dapat terpenuhi akibat masih terbatasnya anggaran. Hingga saat ini, hampir 100 perguruan tinggi antri menunggu giliran untuk pembangunan rusunawa. “Anggaran kita hanya 0,35% dari APBN, padahal idealnya 2% atau senilai 20 triliun,” ujarnya.
Untuk mengatasi kondisi ini, kata Menpera, pihaknya sedang berupaya membangun kerja sama dengan Depdiknas agar 0,5% dari dana yang dimiliki Depdiknas dapat dialokasikan untuk membantu percepatan pembangunan rusunawa perguruan tinggi.
Rektor UGM dalam kesempatan tersebut menyambut baik bantuan pembangunan rusunawa oleh Kementerian Negara Perumanan Rakyat. Menurut Rektor, kehadiran rusanawa baru ini akan mengurangi beban pekerjaan UGM dalam menyediakan tempat tinggal bagi mahasiswa. “Hadirnya rusunawa ini akan membantu prestasi belajar mahasiswa agar bisa berdaya saing tinggi dan memiliki kemanfaatan dan kebahagiaan hidup,” harapnya.
Seperti diketahui, Rusunawa UGM dibangun di area seluas 2.600 m2 dengan luas lantai total 4.000 m2. Bangunan terdiri atas 4 lantai dan diisi dengan kamar sebanyak 96 unit. Setiap hunian berukuran tipe 21 dan dapat menampung 3-4 mahasiswa. Pembangunan yang dimulai sejak 2007 ini menghabiskan dana sebesar 10 miliar rupiah. (Humas UGM/Gusti Grehenson)