Jurusan Kimia, FMIPA UGM dipastikan akan meraih akreditasi internasional dari Accreditation Agency for Study Programs in Engineering, Natural Sciences, Mathematics and Informatics (ASIIN). Merupakan badan akreditasi yang dikenal di seluruh uni Eropa yang bermarkas di Jerman, memberikan akreditasi kepada universitas atau fakultas yang layak dan memenuhi standar kualitas tinggi dalam proses pendidikan dan penelitian khusus di bidang informatika, matematika, ilmu pegetahuan alam dan teknik.
Hal tersebut diketahui setelah salah satu perwakilan ASSIN Dr Gerhard Lapke meninjau kesiapan akreditasi jurusan kimia UGM dalam melengkapi beberapa dokumen sebagai tahap awal menuju akreditasi internasional. Selain meninjau, ia juga memberikan masukan-masukan beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi.
Menurut Gerhard, selama hampir dua minggu memberikan pendampingan teknis, dirinya mengaku proses perkuliahan di jurusan kimia sudah menunjukkan kemajuan, dari segi kualitas bisa disetarakan dengan jurusan kimia yang berkualitas internasional di Eropa dan dunia.
“Jurusan kimia sudah siap untuk menuju akreditasi internasional, apalagi sudah mendapatkan akreditasi terbaik di Indonesia, sehingga go internsional sudah selayaknya didapatkan,” kata Gerhard, ditemui di fakultas FMIPA UGM, Rabu (22/4).
Ia menambahkan, staf pengajar di jurusan kimia cukup berkualitas dengan ditandai adanya 25 doktor (Ph.D) lulusan negeri dari Eropa, Jepang dan Amerika. Jumlah doktor ini melebihi syarat akreditasi internasional yang mengharuskan lebih 50 persen bergelar doktor. Sementara di jurusan kimia sudah memiliki 32 doktor dari keseluruahn 44 orang tenaga pengajar.
Di bidang riset, menurut Gerhard, menunjukkan perkembangan yang sangat baik ditandai dengan banyak publiksi dan penelitian internasional. Menurutnya, semua didukung dengan adanya fasilitas ruang kuliah, laboratorium dan perpustakaan sangat baik dan memadai.
Sementara rasio untuk dosen dan mahasiswa sudah memenuhi kriteria berstandar internasional yakni 1:13, rasio ini lebih bagus dari standar internasional yang mensyaratkan 1:15.
Meski demikian, kata Gerhard, ada beberapa hal yang mesti dibenahi jurusan kimia selain mempersiapkan segala dokumen untuk didaftarkan meraih akreditasi internasional. Salah satunya, memperbaiki kurikulum dengan menambah jumlah kegiatan praktikum di laboratorium.
“Kegiatan praktikum masih rendah dari kegiatan kuliah, seharusnya ditingkatkan menjadi 45 persen kegiatan di laboratotium dan 55 persen kegiatan di perkuliahan,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, mahasiswa seharusnya sudah masuk kegiatan laboratorium dari sejak semester pertama, tidak hanya mengerjakan kegiatan praktikum tapi juga membantu riset para dosen.
Ia pun berharap, untuk memenuhi kualifikasi standar internasional, dosen dan pengurus jurusan kimia UGM harus mampu meningkatkan mutu praktikum sampai mendekati standar Eropa.
Dalam kesempatan tersebut, salah satu tim akreditasi dari FMIPA UGM Dr. Roto, M.Sc mengungkapkan pendaftaran untuk meraih akreditasi internasional dari ASSIN dalam rangka mendukung visi UGM menjadi world class research university.
“Sesuai dengan visi UGM menjadi World Class Research University, kita mengantisipasi dengan mengajukan proye Program Hibah Kompetisi Institusi (PHKI), Dirjen Dikti. Kita sudah mempersiapkan persiapan akreditasi ini sejak dua tahun lalu,” paparnya.
Roto menjelaskan, tahun pertama pihaknya mempersiapkan penyusunan proposal untuk technical assistance. Dengan meminta salah seorang peninjau dari akreditasi internasional ASSIN dalam membantu proses mendapatkan pengakuan akreditasi internasional. Namun sebelumnya, pihaknya sudah mempersiapakan segala bentuk persiapan dimulai perbaikan fasilitas laboratorium, IT, perpustakaan, serta kegiatan pendidikan dan penelitian.
“Kebetulan kita punya kerjasama dengan beberapa universitas di Jerman melalui program dual degree. Sehingga kita berharap kolega kita bisa membantu jurusan kimia bisa diakui secara internasional,” jelasnya.
Disebutkan Roto, direncanakan awal tahun 2010 pengakuan akreditasi internasional dari ASSIN ini sudah didapatkan, maka menurutnya jurusan kimia UGM untuk pertama kali dan satu-satunya di Indonesia yang mendapat pengakuan dari badan akreditasi internasional. (Humas UGM)