Kamis, (25/6) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, kembali meluluskan 228 mahasiswa Program Pendidikan Profesi Akuntansi. Upacara pengucapan sumpah profesi akuntan yang berlangsung di di gedung Grha Sabha Pramana dipimpin langsung oleh ketua Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB UGM, Drs. Irfan Nursasmito, M.Si., Akt.
Dari 228 akuntan yang dilantik pada periode VI bulan Juni 2009 ini, terdiri dari tiga angkatan yaitu angkatan 11,12, 13 tahun ajaran 2008/2009, dengan perincian 116 pria dan112 wanita. Lulusan yang meraih gelar cum laude sebanyak 40 orang. Sedangkan peraih IPK tertinggi sebanyak 10 orang dengan IPK 4,00. Sementara itu IPK terendah 2,83 dan IPK rata-rata 3,39.
“Perkembangan ekonomi global telah menimbulkan berbagai resiko audit. Praktek audit menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak. Tuntutan terhadap profesi akuntan yang profesional dan setara dengan profesi akuntan internasional adalah sebuah keharusan,” tegas Irfan Nursasmito dalam sambutannya.
Dikatakan Irfan Nursasmito, saat ini terdapat ketidakseimbangan antara jumlah akuntan profesional dengan kebutuhan pasar. Data terakhir dari Departemen Keuangan, akuntan yang terdaftar baru berjumlah kurang lebih 50 ribuan. Untuk memenuhi keseimbangan kebutuhan akuntan profesional hanya bisa dilakukan dengan tiga cara. Yang pertama dengan mensosialisasikan peran penting dari akuntan di tengah perkembangan swasta dan sektor pemerintah. Selanjutnya dengan meningkatkan kualitas lulusan sarjana akuntansi dengan tambahan pendidikan profesi akuntansi. Dan yang terakhir dilakukan dengan meningkatkan etika profesi akuntan dalam menjalankan profesinya sebagai akuntan profesional.
Akuntan profesional, lanjut Irfan Nursasmito, dalam tugasnya sebagai auditor memiliki peran dan dampak yang sangat penting, akan tetapi juga rentan terhadap masalah hukum yang bisa timbul akibat jasa-jasa profesional yang diberikan oleh klien. Banyak terjadi penugasan yang diterima akuntan tersebut yang bermasalah, berdampak hukum dalam laporan hasil audit. Seorang akuntan tidakhanya dibutuhkan dari sisi formal dan kompetensi di bidang akuntansi, namun juga dari sisi moral dan etika menjunjung profesi akuntansi.
Untuk itu pendidikan profesi akuntansi FEB UGM juga mencoba untuk memberikan nilai lebih terhadap lulusannya. Tidak hanya di bidang keilmuan, tetapi juga selalu menekankan pada tingkah laku untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. “Harapan dari semua itu adalah bagaimana bisa mencetak lulusan-lulusan kita menjadi luluasan yang cerdas, bertanggung jawab, serta menjunjung etika profesional, tandasnya. (Humas UGM/Ika)