Dewasa ini terjadi kecenderungan peningkatan prevalensi miopia (rabun jauh) di berbagai belahan dunia, terutama di Asia dan lebih khusus lagi pada kelompok usia anak sekolah. Hasil penelitian Fakultas Kedokteran (FK) UGM, Yogyakarta Eye Study, pada tahun 2007 menunjukkan prevalensi miopia di DIY kawasan perkotaan 9,49% dan pedesaan 6,87% pada kelompok usia sekolah dasar.
Dari data tersebut, anak perempuan lebih banyak terkena dibandingkan dengan pria dengan rasio 1,4:1. Sebanyak 30% penderita miopia berasal dari keluarga ekonomi menengah ke atas. Angka prevalensi makin meningkat pada kelompok umur sampai dengan 25 tahun, yang mencapai 25 – 30% di Indonesia.
“Hasil penelitian di Hongkong University, prevalensi miopia di antara mahasiswa sangat tinggi dan mencapai 90% . Prevalensi miopia pada kelompok usia 19–39 tahun pada penduduk China Hongkong dilaporkan sebesar 71%, sedang kelompok Eropa mempunyai prevalensi paling kecil,” jelas Prof. Dr. Suhardjo, S.U., Sp.M(K), di kampus UGM, Rabu (22/7).
Menurutnya, miopia yang disertai astigmatisme dapat berpotensi menimbulkan ambliopia, yang akhirnya dapat mengganggu prestasi belajar anak. Gangguan penglihatan tersebut kelak akan menurunkan kualitas sumbèr daya manusìa.
Untuk itu, guna mencegah terjadinya ambliopia (mata malas), disarankan menggunakan kaca mata secara dini agar mata tidak rusak. Aktivitas melihat dekat, termasuk bermain dengan layar komputer, merupakan faktor risiko meningkatnya angka perkembangan miopia walaupun secara statistik tidak signifikan.
Oleh karena itu, sesuai dengan tema Dies Natalis UGM kali ini, panitia bekerja sama dengan Standard Charter Bank, Persatuan Dokter Spesialis Mata DIY, RSUP Dr. Sardjito, RS Mata Dr. Yap, dan Rotary Yogyakarta berencana menyelenggarakan Bakti Sosial Dies ke-60 UGM berupa pemeriksaan mata untuk anak-anak SD di Kecamatan Imogiri pada 24 Juli 2009 dan kawasan Minomartani pada 26 Juli 2009.
“Kegiatan ini sebagai penunjang Munas Kagama yang berlangsung pada tanggal 24-26 Juli di Yogyakarta, sekaligus dalam rangka Dies ke-60 UGM,” kata Prof. Suhardjo selaku koordinator pelaksanaan bakti sosial.
Ditambahkannya bahwa kegiatan serupa juga akan dilakukan di Kecamatan Jetis, Bantul, pada 30 Juli 2009 dan terakhir dilakukan di SD Kintelan dan SD Taman Siswo pada 12 Agustus 2009. “Selanjutnya, pihak panitia akan membuatkan kaca mata di optik yang ditunjuk serta dalam waktu dekat kaca mata akan dikirim kepada yang bersangkutan secara cuma-cuma,” imbuhnya. (Humas UGM)