Yogya, KU
Untuk pertama kalinya UGM memberikan gelar profesor dan jabatan guru besar luar biasa kepada salah seorang dokter asal Belanda, Prof I Bing Tan MD PhD. Dalam pidato pengukuhannya ‘Toward Globalization of Indonesian Multidisciplanary Head and Neck Surgery and Oncology’ yang dibacakan di hadapan anggota Majelis Guru Besar (MGB), Kamis (13/12) di Ruang Balai Senat UGM, Bing Tan mengaku sangat tersanjung atas penghormatan dirinya dianugerahkan Guru Besar luar biasa pertama di UGM.
“Saya sangat berbahagia menerima menerima jabatan ini dan saya sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pencapaian penganugerahan jabatan ini,†ujar I Bing Tan yang mengaku jika ayahnya berasal dari Surabaya.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan bahwa pengukuhan guru besar luar biasa ini bukan akhir tujuannya untuk berkiprah di UGM, sebaliknya merupakan permulaan dirinya untuk mengabdi secara total UGM dalam mengembangkan kerjasama riset antara UGM dengan Benda terkait riset kanker nasofaring.
Pria kelahiran Maastricht 10 Februari 1953, sebelumnya sudah menjadi diangkat sebagai dosen tamu di Fakultas Kedokteran UGM sejak tahun 1999 dan turut serta membantu pengembangan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM).
Selain itu, beliau juga aktif sebagai peneliti di bidang penyakit kanker Kepala dan Leher di bagian THT FK UGM.
Dekan FK UGM Prof Dr dr Hardyanto Soebono, alasan dipilihnya I Bing Tan lebih disebabkan penghargaan atas kontribusinya membantu pengembangan pendidikan dan riset di UGM.
“Nanti saya kira setelah Prof I Bing Tan akan menyusul guru besar luar biasa lainnya dari perguruan tinggi lain. Tapi yang jelas, beliau merupakan yang paling lama memberikan kontribusinya kepada UGM,†tambahnya.
Sedangkan, Wakil Dekan Bidang riset, Pengembangan dan Pascasarjana FK UGM Prof dr Sofia Mubarika M.Med. Sc, PhD mengaku masih ada beberapa orang lagi dari Belanda yang memanfaatkan kesempatan pendidikan doktor (PhD) dalam area riset kanker nasofaring.
“Penelitian ini tentu akan dilanjutkan, bukan hanya melibatkan UGM saja tapi membuat networking nasional dalam kanker nasofaring,†tegasnya
Menurutnya, faktor merokok dan usia muda merupakan faktor penyebab seseorang menderita kanker nasofaring, oleh virus Epstein-Barr sebagai faktor utama menjadi pencetus yang bersifat karsinogenik.
“Virus ini dapat merubah sel normal menjadi kanker,†katanya.
Kepala bagian THT UGM Prof Tedjo Oedono mengatakan kehadiran Prof I Bing Tan di Bagian THT akan menaikkan kemampuan skill dan teori staf FK UGM dalam penelitian kanker kepala dan leher.
“Setiap hari kita menerima pasien yang menderita tumor atau kanker ganas. Maka dari itu kita memerlukan pengetahuan dan keahlian di bidang itu dan I Bing Tan diharapkan akan menarik teman-teman ahlinya dari Belanda untuk memberi pengajaran di bidang tumor dan telinga, operasi kerusakan muka akibat kecelakaan. Selain itu, juga mengajarkan THT di daerah tentang cara penanganan dan deteksi dini tumor,†katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)