Yogya, KU
UGM mengirimkan dua tim yang akan diberangkatkan ke Lumajang dan Mojokerto, Jawa Timur, untuk membantu pencarian Andika Listiono Putra, mahasiswa UGM yang tersesat dalam pendakian di Gunung Semeru dan hingga saat ini belum ditemukan. Satu tim yang terdiri atas 20 orang mahasiswa anggota KPALH Setrajana dan volunteer se-DIY akan membantu pencarian Andika di Gunung Semeru dan ditempatkan di pos Ranupane. Sementara tim yang lain, beranggotakan enam orang terdiri atas pengurus universitas dan fakultas, akan menuju ke rumah keluarga Andika di Mojokerto.
”Siang ini tim akan diberangkatkan,” kata koordinator posko, Yoga, kepada wartawan di sekretariat KPALH Setrajana, Fisipol UGM, Kamis (30/7). Dijelaskan Yoga, tim yang beranggotakan 20 orang akan turut serta membantu operasi Tim SAR di Gunung Semeru. ”Mereka akan membantu bebarapa hal teknis dan nonteknis selama dalam pencarian,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Ananta Ari Pramana (22), sepupu Andika yang tinggal di Mojokerto ketika dihubungi via telpon mengatakan pihak keluarga baru tadi pagi menerima informasi tentang Andika. Setelah itu, pihak keluarga mengutus Arioto, paman Andika, langsung menuju Lumajang. “Pagi tadi Om Arioto dan temen-temen Sinyo (panggilan akrab Andika) sudah berangkat ke Lumajang,” kata lelaki yang akrab disapa Aan ini.
Meski baru mengetahui berita hilangnya Andika, Aan mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelumnya. Sebelum naik gunung, Andika bahkan sempat berpamitan dengan salah satu bibinya, Wiwit Suparsih. Aan berharap Sinyo dapat ditemukan dalam kondisi masih hidup. Ia tidak dapat membayangkan jika kondisi terburuk yang menimpa Sinyo. Apalagi Sinyo merupakan anak yatim piatu, anak tunggal pasangan Doni dan Tiwi Suparsih. ”Kedua orang tuanya baru meninggal tiga bulan lalu karena kecelakaan di Mojokerto,” ujarnya.
Dituturkan Aan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Sinyo mengandalkan uang dari asuransi kecelakaan orang tuanya. Sepeninggal orang tuanya, Sinyo tinggal dengan Wiwik Suparsih yang kini sebagai wali orang tua. (Humas UGM/Gusti Grehenson)