Webometrics menempatkan Universitas Gadjah Mada sebagai satu-satunya perguruan tinggi (PT) di Indonesia yang masuk daftar Top 100 Asia, yakni pada peringkat ke-72. Sementara tiga besar perguruan tinggi di Indonesia yang masuk pada daftar Top 100 Asia Tenggara adalah UGM, ITB, dan UI.
Peringkat UGM pada Webometrics kali ini memang mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan posisi bulan Januari 2009, yang menempatkan UGM pada posisi 64. Penurunan ini dipandang cukup wajar mengingat peringkat di Webometrics memang fluktuatif.
Menurut Kepala Bidang Humas dan Keprotokolan UGM, Suryo Baskoro, posisi UGM untuk Webometrics Top 100 Asia memang cukup dinamis. Pada tahun 2006 UGM berada pada posisi 100, tahun 2007 (95), Januari 2008 (57), Juli 2008 (74), dan Januari 2009 pada posisi 64.
“Untuk Top 100 Asia kali ini, UGM merupakan satu-satunya PT di Indonesia yang masuk dalam daftar, sementara untuk Top 100 Asia Tenggara, UGM menempati posisi 8, ITB 13, dan UI 21, disusul beberapa PT Indonesia lainnya seperti Universitas Kristen Petra, Universitas Gunadarma, dan UNS,” ujar Suryo di kampus UGM, Kamis (30/7).
Menanggapi peringkat Webometrics yang diperoleh UGM, Suryo menjelaskan pemeringkatan oleh Webometrics didasarkan pada keunggulan dalam publikasi elektronik (e-publication) yang terdapat dalam domain web masing-masing perguruan tinggi. Pengukurannya menggunakan 4 indikator: Size (S), yakni jumlah halaman publikasi elektronik yang terdapat dalam domain web PT; Visibility (V), atau jumlah halaman lain yang mencantumkan URL domain PT yang dinilai; Rich Files (RF), yakni relevansi sumber elektronik dengan kegiatan akademik dan publikasi PT tersebut; dan Scholar (Sc), yakni jumlah publikasi dan sitasi bermutu pada domain PT.
“Data yang dikumpulkan dengan empat indikator tersebut diolah dan digunakan untuk memeringkat lebih kurang 4.000 PT dari seluruh dunia. Daftar peringkat PT dikeluarkan dua kali setiap tahun, yakni bulan Januari dan Juli,” jelasnya.
Menurut Suryo, peringkat Webometrics sesungguhnya bukan menjadi tujuan yang hendak dicapai karena UGM saat ini lebih fokus pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendiseminasikan karya-karya sivitas akademikanya dalam rangka turut memberikan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi bangsa. UGM akan senantiasa meningkatkan upload karya-karya dosen di website sehingga tidak hanya dibaca oleh banyak orang, tetapi juga dirujuk oleh para pakar dari Indonesia dan internasional.
“Sekali lagi ini menunjukkan bahwa publikasi elektronik di bawah domain ugm.ac.id dinilai yang paling komprehensif dan paling kaya di negeri ini,” paparnya sekaligus berharap agar ke depan kualitas dan kuantitas publikasi elektronik di UGM lebih baik. (Humas UGM)