Yogya, KU
UGM berencana menghidupkan kembali Sekretariat Bersama (Sekber) Pecinta Alam. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mengantisipasi terulangnya kasus yang menimpa Andika Listiono Putro, mahasiswa Jurusan Adiministrasi Negara UGM angkatan 2008, yang hingga kini masih dinyatakan hilang di Gunung Semeru sejak pendakian beberapa hari lalu.
Demikian dikatakan Direktur Kemahasiswaan UGM, Drs. Haryanto, M.Si. atau akrab dipanggil Pak Sentot, di kampus UGM. Menurut Sentot, nantinya semua kegiatan kampus yang terkait dengan kegiatan berisiko harus memenuhi SOP, seperti izin dari fakultas, universitas, dan sepengetahuan orang tua. “Sejauh ini sudah ada Sekber Kesenian dan Olahraga. Dengan dihidupkannya Sekber Pecinta Alam, nantinya akan ada SOP lebih detail serta pelatihan dari para senior pecinta alam,” jelasnya.
Mengenai pendakian ke Gunung Semeru oleh Kelompok Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (KPALH) Setrajana kemarin, sampai saat ini dirinya masih menelusuri apakah sebelumnya telah ada izin dari pihak fakultas atau belum.
Saat disinggung upaya penyelamatan Andika, Sentot mengatakan UGM telah menyiapkan beberapa skenario apabila Andika telah ditemukan. Pihaknya akan mengupayakan untuk menanggung semua biaya yang akan dikeluarkan. “Ada asuransi dari Gadjah Mada Medical Centre (GMC). Di luar tanggungan itu, nanti kita bisa sharing biaya antara fakultas dan universitas,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam membantu pencarian Andika Listiono Putra, UGM telah mengirimkan tim yang beranggotakan 20 mahasiswa anggota pecinta alam Setrajana dan volunteer ke Lumajang. Tidak hanya itu, UGM juga mengirimkan utusan ke kediaman Andika beserta keluarganya di Mojokerto.
Sementara dalam kesempatan terpisah, Koordinator Posko Sekretariat KPALH Setrajana, Fisipol UGM, Yoga, menyampaikan informasi bahwa anggota tim yang dikirimkan UGM sudah berada di pos Ranupane dan membantu kegiatan pencarian bersama dengan tim SAR. “Hari ini mereka membantu penyisiran jalur pendakian di Kalimati,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)