Yogya, KU
Mahasiswa dan dosen yang tergabung dalam keluarga besar UGM akan diberangkatkan untuk mengikuti prosesi pemakaman Andika Listiono Putro (21), mahasiswa Jurusan Adiministrasi Negara UGM angkatan 2008, yang meninggal dalam pendakian Gunung Semeru.
“Kita akan memberangkatkan mahasiswa ke Mojokerto malam ini,” kata Direktur Kemahasiswaan UGM, Drs. Haryanto, M.Si. atau akrab dipanggil Pak Sentot, saat ditemui di Kantor Pusat UGM, Senin (3/8). Sebelumnya, kata Sentot, pihaknya telah berkoordinasi dengan keluarga Andika dan pemerintah setempat di Lumajang dan Mojokerto dalam penanganan pengiriman jenazah ke rumah duka. Terkait dengan biaya, semua proses pemulangan Andika akan ditanggung oleh UGM.
“Sementara ini, tim dari UGM sedang mengurusi administrasi surat keterangan perihal meninggalnya Andika dari Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan keterangan hasil visum dari rumah sakit di Lumajang,” jelasnya.
Dalam kesempatan terpisah, juru bicara Fisipol Response Unit, Putut “Gambul” Yulianto, mengatakan sejak tadi malam pihaknya telah menggelar doa dan renungan bersama atas meninggalnya Andika Listiono Putro. Rencananya, kata Putut, para mahasiswa Fisipol dan anggota kelompok pecinta alam Setrajana akan menggelar doa bersama hingga 40 hari mendatang. “Sebenarnya tadi malam kita akan malakukan doa untuk keselamatan, tapi tidak lama itu kemudian ada kabar kepastian meninggalnya Andika,” ujar Putut di kampus Fisipol UGM.
Dikatakan Putut, tewasnya Andika merupakan kasus pertama yang menimpa anggota Setrajana sejak didirikan pada awal 1990-an. “Sejak zamannya Riswanda, awal tahun 1990-an sampai sekarang, ini baru kasus pertama. Tapi saya angkat topi karena Andika selama hilang 5 hari sudah berusaha menyelamatkan dirinya dengan maksimal,” katanya.
Sebagai bentuk penghormatan lainnya terhadap Andika, para mahasiswa Fisipol juga memberikan sumbangan sukarela. Di samping itu, pada malam nanti para mahasiswa akan berangkat ke Mojokerto untuk memberikan penghormatan terakhir. “Malam nanti rombongan akan berangkat dengan bis,” sambungnya.
Setelah lima hari pencarian, jenazah Andika ditemukan di dasar jurang Blank 75 Gunung Semeru sekitar pukul 20.00. Pagi tadi, sekitar pukul 10.00, jenazah berhasil dievakuasi ke Posko Ranupane. Seperti dilaporkan beberapa media, tim SAR berangkat dari Posko Kalimati menuju Posko Ranupane sekitar pukul 03.00. Untuk mengevakuasi korban, tim SAR melakukan estafet dan menyediakan 8 porter untuk membawa korban. Tiap pos, disediakan 2 porter. Setiba di Posko Ranupane, jenazah langsung dibawa ke RSUD dr Hartoyo, Lumajang. (Humas UGM/Gusti Grehenson)