• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Teh Hijau Hambat Pertumbuhan Bakteri Plak Gigi

Teh Hijau Hambat Pertumbuhan Bakteri Plak Gigi

  • 10 Agustus 2009, 15:22 WIB
  • Oleh: Ika
  • 9320

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, berbagai ekstrak tanaman telah dieksplorasi penggunaannya. Beberapa tanaman diketahui dapat dimanfaatkan sebagai bahan pencegahan, sekaligus terapi penyakit gigi dan mulut. Salah satu misalnya ekstrak daun teh segar yang terbukti memiliki daya anti bakteri S. alpha. Bakteri yang berada pada plak gigi penderita gingivitis dapat terhambat pertumbuhannya setelah berkumur dengan ekstrak teh hijau.

Prof. Dr. drg. Regina T.C. Tandelilin, M.Sc.

“Kandungan alkylamines dalam teh hijau ini diduga akan meningkatkan memori sel T?? yang dapat merespon antigen bakteri penyebab gingivitis,” terang Prof. Dr. drg. Regina T.C. Tandelilin, M.Sc. saat dikukuhkan pada jabatan Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi UGM, Senin (10/8), di Balai Senat UGM.

Diungkapkan oleh istri Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, M.B.A., C.W.M., dan ibu dr. Andreas Avellini K. Tandelilin dan Stanislaus Mahesworo C. Tandelilin ini, larutan ekstrak bunga cengkeh juga bermanfaat sama dengan larutan 0,1% hexetidine yang merupakan kandungan utama obat kumur paten di pasar. Ekstrak bunga cengkeh terbukti mampu menghambat pertumbuhan S. alpha pada plak gigi penderita gingivitis dan menurunkan jumlah leukosit cairan celah gingiva.

Dalam pidato yang berjudul “Perawatan Kesehatan Gigi dan Mulut: Pendekatan Biologi Mulut Kekinian dan Indigenous Wisdom”, disebutkan oleh Regina bahwa pada penderita gingivitis kategori sedang, pertumbuhan bakteri S. alpha dapat ditekan dengan berkumur bahan yang mengandung minyak kelapa murni. Minyak atsiri lengkuas in vitro mempunyai indikasi efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. alpha dan Staphylosissus aureus yang resisten terhadap multi antibiotik. Peradangan sebagai bentuk respon terhadap adanya suatu infeksi terbukti dapat ditekan oleh bahan dari tumbuhan. Penelitian in vitro mengindikasikan minyak atsiri lengkuas mempunyai efek anti radang dengan menekan produksi nitrit oksida dan mampu menekan fumgsi aktivitas fagositosis pada makrofaga RAW 264.7 cell lines.

Penelitian lain menunjukkan ekstrak pegagan dan buah adas mampu menekan aktifitas glutathione S-transferase, sedangkan curcumin sintesis mampu meningkatkan kadar glutathione. “Kesemuanya sebagai bahan obat kumur dan ketiganya berfungsi sebagai antioksidan sehingga dapat untuk menekan perkembangan radang. Efek anti radang tersebut didapatkan juga pada ekstrak buah mengkudu yang sebanding dengan fenilbutazon saat diberikan peroral,” jelas wanita kelahiran Solo, 30 Mei 1959 ini.

Meskipun demikian, tutur peraih gelar master pada kajian mikrobiologi di University of the Philippines at Dilman ini, harus diingat bahwa ada individu yang menunjukkan reaksi alregi terhadap obat, termasuk obat herbal. Ini ditunjukkan oleh gel lidah buaya saat diaplikasikan pada mukosa rongga mulut guna menyembuhkan luka dan mengontrol peradangan.

Lebih lanjut dikatakan oleh wanita yang tergabung dalam tim ahli Indonesian Oral Biologist Assc ini, dari sediaan herbal tersebut, perlu dilakukan penelitian lanjutan agar terdapat kepastian keamanannya. Selain itu, tindakan pencegahan terbaik adalah berkunjung ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk memeriksakan kesehatan rongga mulut. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • FKG UGM Eksplorasi Potensi Tumbuhan Lokal Untuk Mencegah Plak Gigi

    Sunday,13 June 2021 - 5:49
  • Savica Gum, Solusi Herbal Penghilang Plak Gigi dan Bau Mulut

    Monday,06 June 2016 - 9:40
  • Deplaqtor, Pendeteksi Plak Gigi Berbasis Sinar UV Karya Mahasiswa UGM

    Thursday,12 July 2018 - 8:43
  • Prof. Niken: Fluoridasi Turunkan Prevalensi Penyakit Gigi dan Mulut

    Tuesday,08 December 2009 - 17:13
  • Radang Gusi Picu Penyakit Jantung dan Kematian Janin

    Thursday,27 September 2012 - 12:25

Rilis Berita

  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung
  • Rektor UGM Paparkan Konsep HPU di Kampus UNRAM 27 January 2023
    Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), memaparkan konse
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual