Program For Women in Science merupakan suatu hasil kemitraan umum-swasta yang unik dan ditujukan untuk mengakui, menyemangati, serta mendukung wanita di bidang sains. Program Fellowship Nasional & Internasional L’Oreal-Unesco for Women in Science ini didirikan sejak 1998 dan diperbarui pada 2004 oleh L’Oreal dan Unesco untuk tingkat internasional.
Memasuki masa 10 tahun kerja sama di tingkat internasional dan 6 tahun di tingkat lokal antara L’Oreal dan Unesco, program For Women in Science telah menjadi program terbesar yang berhasil membuka lapangan kerja dan jaringan ilmiah bagi perempuan peneliti di seluruh dunia. Hingga saat ini, tercatat 350 ilmuwan perempuan dari 50 negara telah diakui prestasinya dalam bidang penelitian dan berhasil mendapatkan manfaat dari program ini.
Demikian disampaikan Corporate Communication & PR Manager L’Oreal, Melanie Kridaman, pada program sosialisasi For Women in Science 2009 yang digelar di Ruang Multimedia UGM, Selasa (11/8). Dikatakannya bahwa Unesco-L’Oreal Fellowship Internasional diselenggarakan tiap tahun sejak tahun 2000. Beasiswa diberikan kepada 15 perempuan peneliti muda. Dari masing-masing benua akan dipilih 3 pemenang untuk mendapatkan beasiswa ini, baik tingkat doktoral maupun post-doktoral.
“Program ini menekankan pada kerja sama sains di tingkat internasional serta untuk mengembangkan jaringan antarkultur. Fellowship ini senilai USD 40,000 guna mendukung proyek penelitian yang diajukan para pemenang selama dua tahun,” ujarnya.
Di hadapan sekitar 40 peneliti muda dari berbagai daerah di Indonesia, Melanie menjelaskan untuk program nasional program beasiswa ini diperkenalkan sejak tahun 2004 dengan nama L’Oreal Indonesia Fellowship for Women in Science. Program didukung oleh Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco. Tiap tahun, 3 fellowship diberikan untuk tingkat nasional. “Dua life sciences dan satu material sciences untuk para peneliti perempuan Indonesia yang nilainya masing-masing mencapai 60 juta rupiah,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UGM, Dr. Rachmat Sriwijaya, mengatakan beasiswa yang diadakan L’Oreal dari Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco ini sesungguhnya merupakan peluang yang tidak mudah untuk para peneliti di Indonesia. Hal itu disebabkan saat ini, perguruan-perguruan tinggi di Indonesia sudah tidak lagi bermain di level nasional, tetapi internasional.
“Gimana akan masuk ke level internasional? Hal itu bisa terlaksana kalau kita memiliki aktivitas internasional, seperti apa? Ya bisa kerja sama-kerja sama, bisa pula beasiswa yang dikucurkan lembaga internasional untuk penelitian, seperti L’Oreal ini,” tuturnya menutup pembicaraan. (Humas UGM)