Dengan beroperasinya Unit Konsultasi Psikologi (UKP) UGM, setidaknya ia bisa membantu msyarakat menghadapi masalah mereka. Apa rencananya ke depan?
Terus mengabdi kepada masyarakat. Demikianlah cita-cita besar UGM yang hingga kini masih terus diupayakan melalui 18 fakultas yang ada, termasuk Fakultas Psikologi. Salah satu cara Fakultas Psikologi dalam memantapkan cita-cita tersebut adalah dengan mengaktifkan UKP UGM yang masih terletak di komplek Fakultas Psikologi UGM.
“Tujuan dari UKP adalah sebagai kelanjutan dari visi, misi Fakultas Psikologi, di sini UKP sebagai tangan fakultas untuk pengabdian kepada masyarakat,” ujar Kepala UKP UGM, Dra. Anastasia Suwarsiyah, SU.
Ada satu misi khusus yang ingin dicapai UKP UGM, yaitu membantu masyarakat yang membutuhkan tenaga yang mengerti psikologi. Psikologi untuk Anda, demikian Anastasia menyebutnya.
Peran aktif UKP UGM semakin terbukti dengan bertambah banyaknya klien dari tahun ke tahun yang datang guna berkonsultasi. Menurut Anastasia, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain makin banyaknya masalah yang dialami seseorang, perkembangan teknologi yang tak hanya berdampak positif tapi juga negatif, serta pendidikan orangtua yang semakin tinggi sehingga makin sadar terhadap kebutuhan anaknya. Peningkatan jumlah klien yang berkunjung ke UKP UGM ini bagi Anastasia merupakan hal yang bersifat positif karena dapat menjadi indikasi bahwa tingkat kesadaran masyarakat dalam menghadapai masalahnya semakin tinggi.
Tak hanya masyarakat usia produktif yang biasanya datang untuk menyelesaikan masalah, jumlah kilen anak-anak pun tak sedikit. Bahkan berdasarkan keterangan Anastasia, klien terbanyak datang dari masyarakat rentang usia sekolah. Masalah yang mereka hadapi pun beragam. Dari klien anak misalnya, masalah yang muncul adalah seputar tumbuh kembang anak yang dianggap oleh orangtua mereka tidak sesuai umurnya. Sedangkan dari orang dewasa, masalah yang dikonsultasikan mulai dari kehidupan pribadi, keluarga, hingga rumah tangga.
“Yang yang paling ramai adalah ketika musim liburan sekolah, baik TK, SD, SMP, sampai SMA. Banyak orangtua yang membawa anaknya untuk dikonsultasikan. Mungkin mumpung anaknya libur sekolah sehingga ada waktu. Misalnya anak TK yang ingin dites kesiapnnya masuk SD. UKP juga ramai waktu menjelang siswa SMA masuk ke perguruan tinggi. Mereka biasanya tes bakat, jurusan apa yang cocok untuk mereka ambil,” papar Anastasia.
Ketika musim liburan, dalam satu hari klien bisa mencapai 10 orang ditambah klien yang melanjutkan dari hari sebelumnya. Untuk dapat berkonsultasi waktu yang dibutuhkan memang tidak sebentar. Butuh sekitar tiga hari untuk melalui serangkaian tes psikologi dan berkonsultasi dengan konsoler. Anastasia mengaku, pada saat musim liburan inilah UKP UGM kadang merasa cukup kwalahan. Ruangan terbatas yang dimiliki UKP UGM dirasa menjadi salah satu penyebab klien harus bersabar mengantri.
Sedangkan dari sisi SDM, UKP UGM menyediakan tenaga ahli yang mumpuni di bidangnya. Selain konsuler yang merupakan dosen Fakultas Psikologi, UKP UGM juga bekerja sama dengan pihak lain yang sekiranya memang dibutuhkan klien, seperti THT, terapi wicara, dan sebagainya. Penggunaan tebaga ahli yang tepat sesuai dengan kebutuhan klien dikatakan Anastasia sebagai salah satu keunggulan UKP UGM di tengah maraknya biro konsultasi dewasa ini. “Ahli kita macam-macam, alat juga selalui mengikuti perkembangan zaman, dan yang paling penting hasil yang kita berikan dapat dipertanggungjawabkan. Masalah sekarang semakin banyak biro konsultasi, nanti kan masyarakat bisa menilai sendiri,” tukas Anastasia.
Ke depan, UKP UGM akan terus melakukan pembenahan-pembenahan. Salah satunya adalah memperluas gedung UKP. Selain itu, kualitas SDM UKP juga akan terus ditambah, termasuk para asisten UKP UGM dengan melakukan upgrading setiap bulannya. Dengan demikian, diharapkan UKP UGM dapat terus melayani dan mengabdi kepada masyarakat dengan lebih konsisten dan terpercaya (Susan, Abrar).