• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Maksum Sesalkan Merosotnya Subsidi RTM dalam APBN 2010

Maksum Sesalkan Merosotnya Subsidi RTM dalam APBN 2010

  • 14 Agustus 2009, 09:00 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3613

Yogya, KU

Pengamat ekonomi pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Moch. Maksum, M.Sc., menyesalkan merosotnya subsidi pos belanja Rakyat Tani Miskin (RTM) dalam APBN 2010. Yang disoroti Maksum, antara lain, adalah turunnya subsidi pangan dari 12,9 triliun pada 2009 menjadi 9,9 triliun di 2010, subsidi pupuk dari 17,5 triliun menjadi 11,3 triliun, dan hanya subsidi benih yang sedikit naik dari 1,3 triliun menjadi 1,6 triliun.

''Secara total, jatah subsidi RTM ini sungguh merosot tajam nominalnya dibandingkan anggaran tahun 2009,'' kata Maksum dalam seminar bulanan Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK) UGM, Kamis (13/8) sore.

Diakui Maksum, turunnya subsidi ini tidak diikuti dengan kenaikan kapasitas ekonomi masyarakat karena kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Di samping itu, kata Maksum, penyaluran subsidi RTM masih bermasalah terkait dengan raskin, pupuk, benih, serta KUR yang diwarnai ketidaktepatan pada tingkat pelayanan mulai dari sasaran, kuantitas, kualitas, dan waktu.

Belum adanya keberpihakan kepada petani ini, menurut Maksum, karena pemerintah lebih memilih menekan harga produk pertanian agar lebih murah. ''Saat harga jual produk pertanian naik, pemerintah justru menekan harganya dengan memasukkan produk impor yang harganya lebih rendah,” tandasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Pakar Energi UGM: Beban Subsidi BBM Terlalu Besar

    Wednesday,22 June 2022 - 10:51
  • Tidak Ada Urgensi Menaikkan Harga BBM Subsidi

    Tuesday,23 August 2022 - 16:09
  • Harga Minyak Dunia Jatuh, Pemerintah Berpeluang Alihkan Dana Subsidi BBM

    Wednesday,03 December 2014 - 15:33
  • KESEMPATAN EMAS BANGKITNYA PERTANIAN

    Thursday,01 September 2005 - 12:29
  • Ekonom: Idealnya Harga BBM Naik Rp 500

    Wednesday,19 June 2013 - 14:54

Rilis Berita

  • UGM dan KAGAMA NTB Sinergi Bangun Negeri 29 January 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Nusa Tengg
    Satria
  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual