• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mewaspadai Bencana Banjir dan Tanah Longsor di DIY

Mewaspadai Bencana Banjir dan Tanah Longsor di DIY

  • 07 November 2007, 15:08 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 4393
  • PDF Version

Yogya, KU

Memasuki musim penghujan, menurut pakar bencana UGM Dr Sunarto banyak daerah di wilayah DIY yang menjadi daerah rawan terkena bencana banjir maupun tanah longsor. Daerah rawan tanah longsor tersebut diantaranya daerah Gunung Kidul bagian utara; Gendang Sari, Patuk. Adapun daerah Kulon Progo, diwaspadai bencana longsor yang terjadi pada bulan Januari dan Februari 2008. Sedangkan daerah yang diperkirakan rawan banjir, sekitaran Kecamatan Kretek (sungai Opak) dan daerah dekat sungai Kali Progo. Sementara, daerah kota Jogja akan terjadi inundasi (penggenangan air).

“Inundasi di kota Jogja terjadi saat hujan deras turun secara terus menerus, airnya langsung menggenangi jalan–jalan terutama di seputaran jalan Colombo, jalan Solo, Kusumanegara, Monginsidi, dan Mentrei supeno,” ungkap Sunarto ketika dihubungi, Rabu (7/11) di kantor Pusat Studi Bencana Alam UGM.

Sunarto mengusulkan kepada pemerintah kota, sebelum masuk ke pertengahan musim penghujan sebaiknya parit-parit di sekitar jalan tersebut sudah semestinya dibersihkan. Karena pseristiwa ini kerap terjadi dan selalu berulang setiap tahun, terutama memasuki musim penghujan.

Penyebab terjadinya genangan air di perkotaan, menurut Sunarto karena sedikitnya lahan terbuka di daerah perkotaan sebagai tempat resapan air sementara bangunan-bangun baru muncul dengan padatnya. Sedangkan tidak diimbangi pembangunan dan perbaikan drainase, maka genangan air pun terjadi di mana-mana

“Tidak adanya lahan terrbuka di daerah perkotaan untuk menjadi resapan air hujan, akibatnya jalan-jalan dipenuhi oleh genangan air, maka dari itu, mau tidak mau drainase harus tetap dikontrol,” ujarnya.

Agar tidak terjadi banyak genangan air, tutur Sunarto, semua masyarakat juga perlu disadarkan kembali untuk membuat sumur resapan di rumahnya masing-masing sehingga air hujan yang turun melewati atap rumah tidak mengalir dan masuk ke jalan-jalan dan selokan.

“Mumpung musim hujan, seharunya kita panen air jangan sampai membuang air, yang terjadi saat ini adalah membuang air, kalo membuang air, ya kalo sungainya mampu menampungya, misalnya di jogja ada sungai code, gajah wong, winongo, kalo sungai ini tidak mampu menampung buangan air dari rumah penduduk maka pemukiman di sekitar bantaran sungai bisa tergenang oleh air tersebut,” tegasnya.

Terkait dengan ratusan areal persawahan di daerah Kulon Progo yang terendam air, sehingga petani mengalami kerugian ratusan juta, kata Sunarto, solusi yang mungkin bisa ditempuh segera adalah memperbaiki drainase irigasi persawahan karena karena hujan yang akan turun dalam beberapa bulan mendatang akan bertambah deras. (Humas UGM)

Berita Terkait

  • Inovasi EWS Tanah Longsor dan Alat Pembelajaran Geosains Karya Mahasiswa UGM

    Friday,17 June 2016 - 12:50
  • Peneliti UGM: Longsor dan Banjir Bandang Masih Mengancam Manado

    Monday,20 January 2014 - 15:15
  • Mewaspadai Bencana Banjir dan Tanah Longsor di DIY

    Wednesday,07 November 2007 - 15:08
  • Masyarakat Perlu Meningkatkan Kesadaran Terhadap Bencana

    Wednesday,17 January 2018 - 14:26
  • Frekuensi Bencana Tanah Longsor Kian Meningkat

    Friday,06 August 2010 - 9:21

Rilis Berita

  • Refleksi dan Proyeksi Pengelolaan Lingkungan Hidup Indonesia 02 July 2022
    Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Ke
    Satria
  • Mahasiswa UGM Raih Silver Medal dalam Inovation Exhibition di Malaysia 01 July 2022
    Sekelompok mahasiswa UGM membawa ide/gagasan yang diberi nama “Kiddie Wallet” ke 
    Satria
  • Tips Mengelola dan Mengonsumsi Buah dan Sayur 01 July 2022
    Hari Buah Sedunia diperingati pada 1 Juli tiap tahunnya. Berdasarkan laman International Fruit Da
    Satria
  • Pengamat Politik Internasional UGM : Kunjungan Jokowi Strategis Untuk Pemulihan Ekonomi 01 July 2022
    Pakar perdagangan ekonomi dunia  dan politik internasional UGM, Dr. Riza Noer Arfani, M.A.,
    Agung
  • Startup Banoo Besutan Alumni UGM Juarai Program Akselerator Imperial College London 01 July 2022
    Banoo, sebuah startup yang digawangi alumni UGM berhasil menorehkan prestasi di ajang internasi
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual