Yogya, KU
UGM bersama lima perguruan tinggi lainnya di DIY, UNY, UII, UMY, Atmajaya, UPN melakukan penandatanganan kerjasama pengelolaan hutan dengan Gubernur DIY dan Departemen Kehutanan disaksikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan Menteri Kehutanan MS Kaban.
Penandatanganan dengan enam perguruan tinggi ini dalam rangka pelaksanaan pilot project penanaman pohon jati unggul bantuan Departemen Kehutanan di areal lahan Sultan Ground seluas 100 hektar.
“Lahan seluas 100 hektar ini akan dikapling menjadi 10 hektar per kampus dan setiap hektarnya akan ditanami 1030 pohon, sedangkan manajamem tetap ada ditangan pemerintah daerah,†jelas Sri Sultan Hamengkubuwono X saat Pencanangan Hutan Kemasyarakatan (HKm) dan penandatanganan kerjasama pengelolaan hutan berbasis kampus di Dusun kepek , Banyusuco, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Sabtu (15/12).
Menurut Sultan, dimungkinkan dengan areal 10 hektar yang dikelola setiap kampus, maka setelah dipanen 15 tahun kemudian, setiap pohon yang ditebang akan menjadi hak setiap kampus sebagai biaya kompensasi dari biaya kuliah mahasiswa miskin asal DIY yang digratiskan.
Ditegaskan oleh Sultan, program ini akan berlaku mulai awal penerimaan mahasiswa baru di tahun 2008, di mana enam kampus akan menerima calon mahasiswa jogja yang relatif miskin.
“Biaya kuliah mereka akan digratiskan sampai lulus sarjana, baru saya bayar 15 tahun berikutnya bukan dengan uang, tapi dengan kayu jati,†kata Sultan.
Diakui Sultan, jika program ini berhasil maka akan mengurangi angka masyarakat miskin di DIY yang akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Menteri Kehutanan MS Kaban meyambut baik atas usulan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono ini.
“Saya pikir ini surprise, gagasan bagus, mereka yang miskin akan dikuliahkan dulu di enam universitas dan akan dibayar 15 tahun kemudian, mekanismenya akan diserahkan kepada fakultas masing-masing,†kata Kaban ketika ditemui di hutan wanagama.
Sementara, Dekan Fakultas Kehutanan UGM Prof Dr Ir Moh. Na’iem dihubungi di tempat terpisah usai menerima kunjungan Wapres Jusuf Kalla dan Menhut di Hutan Wanagama, menjelaskan bahwa program ini sebelumnya merupakan hasil usulan dari anggota Kagama Fakultas kehutanan UGM kepada Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi, M.Eng, PhD.
Menurut Naiem, dirinya sendiri yang mengantarkan 15 orang anggota Kagama Kehutanan UGM untuk menemui rektor, salah satu usulannya bagaimana UGM meminta atau meminjam lahan kepada Sultan, diserahkan pengelolaannya oleh fakultas kehutanan untuk ditanami tanaman jati unggul. Setelah dipanen dan menghasilkan uang, akan digunakan untuk membiayai mahasiswa yang kurang mampu.
“Saat itu usulannya hanya untuk mahasiswa UGM, tapi setelah menghadap Rektor maka dikembangkan menjadi enam universitas,†tandasnya.
Lebih lanjut Naiem menjelaskan bahwa dari enam kampus yang mengelola hutan di lahan Sultan Ground, hanya UGM yang memiliki fakultas kehutanan maka kemungkinan pengelolaan hutan berbasis kampus ini akan dikoordinasikan oleh Fakultas Kehutanan UGM. (Humas UGM/Gusti Grehenson)