• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Hutan Rakyat Dukung Kesejahteraan Petani Gunung Kidul

Hutan Rakyat Dukung Kesejahteraan Petani Gunung Kidul

  • 20 Agustus 2009, 15:20 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 4442
  • PDF Version

Yogya, KU

Pemanfaatan lahan untuk hutan rakyat di Kabupaten Gunung Kidul dirasakan petani sangat besar manfaatnya, terutama dalam mendukung kesejahteraan hidup. Dampak penghasilan dari pemanfaatan lahan hutan rakyat pada kesejahteraan rumah tangga petani bersifat positif, dalam arti mampu meningkatkan pendapatan dan tingkat kesejahteraan petani hutan rakyat meskipun belum mampu mengentaskan kemiskinan secara tuntas.

“Keberlanjutan pemanfaatan lahan hutan rakyat di Gunung Kidul secara umum dapat dinyatakan termasuk kategori cukup tinggi,” kata staf pengajar Fakultas Geografi UGM, Drs. Su Rito Hardoyo, M.A., saat mempertahankan disertasi doktoral di Fakultas Geografi UGM, Kamis (20/8).

Namun demikian, kata Rito Hardoyo, pengembangan hutan rakyat tidak hanya bertujuan untuk konservasi lahan, tetapi juga sebagai sumber ekonomi. Hal tersebut dapat berakibat pembebanan ekonomi pada hutan rakyat, juga berakibat kemiskinan. “Salah satu sasaran penghijauan untuk mengatasi kemiskinan di daerah pedesaan terkendala oleh fakta sebagian petani berlahan sempit dan buruh tani sehingga dapat berakibat pada pendapatan petani tidak mencukupi kebutuhan minimum yang dapat berakibat pada kemiskinan,” jelasnya.

Rehabilitasi Hutan Tidak Sesuai

Pemberitaan keberhasilan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan (Gerhan) selama ini dinilai terlalu dibesar-besarkan dan tidak sesuai dengan kenyataan. "Yang dikatakan berhasil 80 persen terlalu bombastis karena kenyataan hanya 60 persen," kata Rito Hardoyo kepada wartawan. Oleh karena itu, harus ada pembaruan menyangkut kebijakan pengelolaan hutan. Pengambilan keuntungan ekonomi harus dikendalikan. Prinsip maksimalisasi harus diubah menjadi optimalisasi. "Termasuk menghilangkan banyaknya penyimpangan yang terjadi pada Gerhan," tuturnya.

Pilihan utama, menurutnya, harus dikembalikan ke pengelolaan hutan rakyat. "Harus menjadi pilar utama karena berdasarkan penelitian, keberhasilan pengelolaan hutan rakyat sudah terbukti," jelas Rito Hardoyo sambil menyampaikan hasil penelitiannya mengenai pemanfaatan lahan hutan rakyat di Gunung Kidul, DIY.

Tanpa harus dibebani bantuan dan pesan yang bermacam-macam, sebenarnya masyarakat sudah memiliki kearifan untuk mengelola lahan hutan yang mereka miliki. "Jika masyarakat diberi keleluasaan untuk mengelola hutan dengan cara mereka sendiri, hasilnya justru lebih baik," tutur Rito Hardoyo kemudian.

Kalau pun pemerintah akan memberi bantuan, ia menyarankan sebaiknya lebih bersifat informal. "Bantuan yang diberikan pemerintah secara resmi kadang bersifat mengikat sehingga rakyat merasa tidak bebas dan hasilnya justru tidak memuaskan," ujarnya lebih jauh.

Variasi partisipasi petani dalam pemanfaatan lahan untuk hutan rakyat dan berbagai kegiatan penghijauan sangat dipengaruhi oleh perbedaan, baik pengetahuan tentang penghijauan maupun persepsi petani terhadap penghijauan. "Makin tinggi tingkat pengetahuan dan persepsi, makin tinggi peran serta petani dalam pemanfaatan lahan hutan rakyat,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Menhut: Produksi Hutan Tanaman Capai 30 Juta Kubik

    Sunday,16 October 2011 - 17:42
  • Fakultas Kehutanan UGM Canangkan Program Pengembangan Teknik SILIN

    Wednesday,17 December 2014 - 9:36
  • UGM Kembangkan Hutan Rakyat untuk Kesejahteraan Masyarakat, Lingkungan, dan Pembangunan Berkelanjutan

    Thursday,14 June 2012 - 7:20
  • Mahasiswa Vokasi Tanam Cemara Udang di Pantai Gunungkidul

    Friday,21 December 2012 - 8:13
  • Kelola Hutan Getas-Ngandong, UGM Rintis Penyelamatan Hutan Jawa

    Thursday,06 April 2017 - 15:40

Rilis Berita

  • Dosen UGM Gelar Workshop Penguatan Guru Kimia SMA-SMK di Kulon Progo 16 August 2022
    Ika
  • Mengenal Radioterapi 16 August 2022
    Radioterapi merupakan salah satu modalitas medis untuk melakukan treatment pada kasus-ka
    Satria
  • UGM dan PT Bank Mandiri Jalin Kerja Sama HOP dan KPR Mitraguna 16 August 2022
    Universitas Gadjah Mada dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sepakat menandatangani perjanjian kerja
    Agung
  • Jembatan Ilmu-Ilmu 16 August 2022
    oleh Dr. Rr. Siti Murtiningsih, M.Hum. Kampus jangan memagari mahasiswa
    Universitas Gadjah Mada
  • Agus Pramusinto Bersama 28 Ilmuwan Internasional Jadi Mentor Peneliti Muda Indonesia 16 August 2022
    Sebanyak 29 ilmuwan internasional dari berbagai bidang studi dan kepakaran akan mementori penelit
    Gusti

Agenda

  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual