• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Game Terapi Disleksia

Mahasiswa UGM Kembangkan Game Terapi Disleksia

  • 01 Februari 2013, 14:09 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 6465
Mahasiswa UGM Kembangkan Game Terapi Disleksia

YOGYAKARTA – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam tim “LexiPal” berhasil membuat aplikasi untuk siswa penyandang disleksia. Seperti diketahui disleksia merupakan kelainan neurobiologis ditandai dengan kesulitan dalam mengenali kata dengan tepat dan kesulitan dalam kemampuan mengode simbol. Lewat aplikasi Kinect-based Dyslexia Therapy, mereka membantu para siswa disleksia untuk memahami huruf dan melatih penggunaan otak kiri dan kanan dengan baik.

Tim LexiPal terdiri dari 6 orang anggota, terdiri empat mahasiswa jurusan teknik elektro prodi teknologi informasi yakni Muhamad Risqi Utama Saputra, Kuntoro Adi Nugroho, Vina Sectiana Amretadewi, Taufiq Almahsyur. Sedangkan dua anggota lainnya Vremita Desectia Amretasari dari sastra perancis, FIB, dan Fransiska Vena dari jurusan akuntansi FEB.

Risqi bersama timnya membuat aplikasi untuk menjalankan terapi Disleksia menggunakan perangkat Microsoft Kinect. Perangkat ini diperuntukan untuk mengatasi ketidakmampuan belajar penderita dalam membaca. Pasalnya disleksia sangat sulit disembuhkan secara medis, namun efeknya bisa diminimalisir dengan melakukan terapi. “Umumnya anak disleksia kesulitan mengucapakan kata dan huruf. Dipaksa mengucapakan setiap hari tentu membosankan dan cenderung membuat mereka emosional dan malas,“ kata Vremita dalam bincang-bincang dengan wartawan, Jumat (1/2).

Butuh 3 Bulan Riset

Vremita menuturkan ide membuat aplikasi permainan terapi disleksia saat akan mengikuti perlombaan di bidang teknologi informasi. Ketertarikan untuk disleksia, setelah mereka mengetahui informasi hasil laporan penelitian US Department of Health and Human Service tahun 2006 menyebutkan 10 persen populasi dunia menderita disleksia. Bahkan dari penelitian di sebuah penjara Amerika menyebutkan 51 persen penghuni penjara merupakan penderita disleksia.

Kendati tidak ada penelitian resmi tentang disleksia di Indonesia, mereka pun akhirnya coba terjun ke lapangan, diantranya mengunjungi beberapa sekolah yang memiliki siswa berkebutuhan khsusus serta berkonsultasi dengan psikolog untuk mengetahui lebih jauh tentang disleksia.

Awal tahun 2012 mereka melakukan riset selama 2-3 bulan di beberapa sekolah dasar dan sanggar belajar di Yogyakarta untuk mengetahui kondisi anak-anak penderita disleksia. “Kita temui ada 2-3 anak disleksia di setiap sekolah,” katanya.

Mengetahui tidak ada yang berbeda cara mengajar anak disleksia dengan anak normal lainnya, Risqy bersama rekan-rekannya membuat model pengajaran dengan menggunakan teknologi informasi. Lewat aplikasi Kinect Windows presentation dikombinasikan kinect x box dan menghabiskan dana kurang lebih Rp 2,5 juta mereka berhasil membuat aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk mengajar siswa penyandang disleksia.

Bahkan terapi Dyslexia yang menyenangkan melalui gamifikasi menggunakan Microsoft Kinect sengaja dibuat sesuai dengan koridor penyelenggaraan terapi Disleksia. Salah satu contoh fiturnya adalah Spelling/Pronouncing Game, yaitu permainan yang didesain untuk meng-encourage penyandang dyslexia dalam mengucapkan suatu huruf/kata yang sulit diucapkan. "Penyandang Dyslexia akan diminta mengucapkan huruf atau kata yang sesuai dan aplikasi akan menganalisisnya dengan bantuan speech recognition pada Kinect,” kata Risqy.

Setiap kali penyandang Dyslexia berhasil mengucapkan huruf atau kata tersebut dengan benar, seekor kera dalam aplikasi akan memanjat naik menuju buah pisang idamannya dan aplikasi akan memberikan sejumlah poin tertentu sebagai penghargaan atas keberhasilan dalam melakukan terapi tersebut.

Karena aplikasi yang mereka buat terbilang unik dan inovatif, Tim lexipal mendapat penghargaan pemenang terbaik II untuk kategori teknologi informasi dalam ajang Mandiri Young Technopreneurship yang berlangsung di Jakarta 17 Januari 2013 lalu. “Meski juara II, Kita dianggap satu-satunya pemenang untuk kategori ini,” kata Risqy bangga. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Informasi Disleksia Bagi Pendidik dan Psikolog Masih Minim

    Friday,16 April 2021 - 14:19
  • Mahasiswa UGM Hibahkan Aplikasi LexiPal ke Institusi Pendidikan dan Kesehatan

    Friday,05 December 2014 - 14:19
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Pembelajaran Asyik Bagi Anak Disleksia

    Friday,20 August 2021 - 12:30
  • Kembangkan Alat Terapi Stroke, Tim UGM Raih Juara I Imagine Cup 2013

    Monday,22 April 2013 - 9:14
  • Save Komo Karya Mahasiswa UGM Raih Indonesia Game Developer Award

    Wednesday,17 October 2012 - 8:47

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual