Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi menyelesaikan proses akreditasi ASIIN (Accreditation Agency for Degree Programmes in Engineering, Informatics, the Natural Sciences and Mathematics) untuk lima program studi dengan hasil yang memuaskan. Kelima program studi tersebut, yakni Program Sarjana Farmasi, Profesi Apoteker, Magister Ilmu Farmasi Magister Farmasi Klinik, Magister Manajemen Farmasi, dan Doktor Ilmu Farmasi.
Dalam acara penutupan yang berlangsung dengan penuh keterbukaan dan diskusi produktif, perwakilan ASIIN, Prof. Dr. Moritz Bunemann, dan Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pembelajaran UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, bersama-sama menilai pencapaian program akademik serta memberikan rekomendasi konstruktif untuk perbaikan ke depan.
Prof. Dr. Moritz Bunemann, yang bertindak sebagai perwakilan asesor ASIIN, mengungkapkan apresiasinya terhadap atmosfer yang tercipta di Fakultas Farmasi UGM. Ia menyatakan, “Kami sangat terkesan dengan atmosfer keterbukaan dan kerja sama yang kuat antara mahasiswa dan staf pengajar di sini. Mahasiswa sangat puas dengan program yang telah diimplementasikan, terutama sistem bimbingan dan tutorial yang komprehensif,” ujarnya, Kamis (16/1) lalu.
Sistem bimbingan ini dinilai sebagai salah satu kekuatan utama Fakultas Farmasi UGM dalam mendukung kesuksesan akademik mahasiswa. Program internasional dan fasilitas yang tersedia untuk riset juga mendapat pujian. Fasilitas seperti Advanced Computational Science Learning Centre dan Integrated Laboratory for Research and Testing benar-benar luar biasa. Ini memberikan akses kepada mahasiswa dan dosen untuk melakukan riset berkualitas tinggi dengan instrumen modern,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bunemann menyoroti adanya kepuasan pemberi kerja terhadap kualifikasi lulusan Fakultas Farmasi UGM. “Kami mendengar bahwa pemberi kerja sangat puas dengan profil kualifikasi para lulusan dari fakultas ini. Ini adalah indikasi kuat bahwa program yang ada sangat relevan dengan kebutuhan industri saat ini,” ujarnya.
Selain itu, keberadaan program internasional di Fakultas Farmasi UGM juga mendapat perhatian positif. Bunemann berharap, ada potensi besar dari Fakultas Farmasi untuk memperluas program magister dengan mahasiswa internasional. “Program ini akan memperkaya pengalaman akademik mahasiswa dan meningkatkan kualitas di kelas,” paparnya.
Bunemann menjelaskan bahwa langkah-langkah selanjutnya dalam proses akreditasi melibatkan pengiriman draf laporan akreditasi pada awal Februari, sehingga memberi kesempatan bagi Fakultas Farmasi UGM untuk memberikan masukan hingga akhir Februari. “Laporan yang diperbarui akan dikirimkan kembali kepada tim penilai pada awal Maret, dan keputusan akhir akan diumumkan pada akhir Maret,” tambahnya.
Wening Udasmoro, menanggapi dengan penuh rasa syukur dan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Fakultas Farmasi. “Kami sangat berterima kasih atas masukan yang sangat konstruktif dari tim ASIIN. Semua rekomendasi ini akan menjadi dasar bagi kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman akademik mahasiswa kami,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Fakultas Farmasi UGM akan terus berupaya memenuhi standar internasional yang diharapkan, serta memperkuat komitmen dalam menjaga kualitas pendidikan tinggi. “Proses akreditasi ini bukan hanya untuk mengevaluasi program yang ada, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat komitmen kami dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan lulusan yang unggul,” tutup Prof. Wening.
Dengan hasil yang sangat positif dan beberapa rekomendasi untuk perbaikan, Fakultas Farmasi UGM siap untuk terus berkembang menuju kualitas pendidikan yang lebih tinggi dan lebih terakreditasi secara internasional.
Penulis : Rahma Khoirunnisa
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Donnie