Yogya, KU
UGM dan PT PLN Persero sepakat untuk mendidik tenaga ahli kelistrikan yang andal dalam rangka mengantisipasi meningkatnya produksi dan kebutuhan listrik. Hal tersebut tertuang dalam nota kesepahaman kerja sama UGM dan PT PLN Persero yang ditandatangani Senin (14/9), di Ruang Sidang Pimpinan UGM.
Direktur SDM dan Umum PT PLN, Dr. Ir. Supriyadi, M.M., M.B.A., mengatakan negara masih membutuhkan produksi kelistrikan yang berorientasi pada pengetahuan. Dengan demikian, peningkatan kemampuan produksi listrik tidak hanya terpaku pada industri saja. Namun, untuk lebih cepat, dilakukan secara bersinergi dengan pihak lain. “Kita membutuhkan tidak hanya ahli lulusan teknik saja, tapi di bidang sosial, seperti lingkungan dan hukum, serta ekonomi mikro dan makro,” jelasnya.
Ia menambahkan kerja sama yang dilakukan oleh UGM dan PT PLN tersebut merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk mendidik anak bangsa di bidang kelistrikan. Di samping itu, untuk mengimplementasikan ide strategik yang muncul dari kerja sama. “PLN miniatur bisnis negara sehingga harus didukung oleh dunia kampus sehingga sinergi ini baik untuk kedua pihak,” katanya.
Pendapat senada juga disampaikan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah memperluas pengetahuan dengan meningkatkan akses pemuda Indonesia usia 17-21 tahun ke jenjang perguruan tinggi yang saat ini baru mencapai 18 persen. Angka tersebut direncanakan pemerintah akan ditingkatkan menjadi 25 persen di tahun 2014. “Kita mempercayai sumber utama untuk itu adalah pengetahuan sangat penting, seperti negara Korea, Singapura, dan India. Mereka sangat maju dengan tingkat partisipasi pemuda ke perguruan tinggi mencapai 40 persen, bahkan Korea sudah 90 persen,” ujarnya.
Ditambahkan Rektor, UGM bersinergi dengan pihak lain akan terus memperluas pengetahuan bagi warga bangsa di berbagai bidang. ”Kita sangat perlu memperhatikan pendidikan secara komprehensif agar ahli dunia ada di segala bidang,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)