Fakultas Kedokteran UGM terus berupaya mendorong publikasi dosen di tingkat internasional. Pasalnya, hingga kini setidaknya lima puluh persen dosen baik dosen swadana, dosen luar biasa, maupun dosen aktif Fakultas Kedokteran UGM belum memiliki publikasi internasional yang terindeks di Scopus dan Medline (PubMed). Hanya dosen dalam kategori emeritus sebanyak sembilan orang telah memiliki publikasi yang terindeks di PubMed.
“Hal ini menjadi tantangan utama dalam publikasi internasional untuk kemudian mendorong seluruh dosen untuk menulis di jurnal internasional,†kata Dekan FK UGM Prof.Dr.dr. Teguh Aryandono, Sp.B(K).Onk., Selasa (5/3) saat menyampaikan laporan tahunan dekan dalam peringatan dies natalis FK ke-67, di Auditorium FK UGM.
Selain jurnal, Teguh menyebutkan publikasi dalam bentuk buku juga patut diperhatikan agar kedepan jumlahnya bisa lebih meningkat. Karenanya pihaknya berusaha untuk memfasilitasi hal tersebut dengan memberikan insentif yang tinggi, menyediakan percetakan buku dan jurnal dari berbagai sumber, lokakarya dengan narasumber nasional dan internasional, serta menyediakan 15 jurnal yang dikelola FK UGM. “Harapannya ini semua dapat menjadi pendorong yang kuat bagi para dosen di lingkungan FK untuk menulis serta memotivasi para pengelola jurnal,†ujarnya.
Laporan HPEQ 2012 mencatat sebanyak 758 publikasi dosen FK di jurnal internasional PUbMEd dengan rasio 1,02 publikasi PubMEd per dosen. Rasio tertinggi terdapat pada jabatan guru besar dengan 34 guru besar dan 167 publikasi. Sedangkan khusus pada periode 2011-2012, data perpustakaan FK UGM menunjukkan sebanyak 78 publikasi internasional yang dibuat dosen FK UGM yang terindeks di PubMEd.
Pada kesempatan itu, Teguh turut menyampaikan bahwa FK UGM bertekad meningkatkan kontribusi kepada bangsa Indonesia melalui jalur pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Disamping itu, juga dengan melakukan sejumlah perbaikan dan pembenahan dalam tata kelola fakultas dan meningkatkan transparansi serta akuntabilitas untuk memperkuat reputasi Fakultas Kedokteran di tingkat nasional maupun internasional.
Teguh menyampaikan bahwa dalam beberapa waktu terakhir FK telah meraih sejumlah capaian yang membanggakan baik di tingkat nasional maupun internasional. Misalnya Penghargaan dari BNN kepada FK UGM dalammenunjukkan komitmen bebas narkotika dan obat aditif, penghargaan dari Komite Inovasi Nasional kepada tim Rotavirus Indonesia-Australia, FK UGM termasuk didalamnya dalam mengembangkan rotavirus, penghargaan dari The Forum for Ethical Review Committees in Asia and the Western Pacific kepada Komite Etik FK UGM, serta beberapa penghargaan lain yang diperoleh staf pengajar dan mahasiswa FK UGM. “ Reputasi yang diperoleh saat ini adalah hasil kerja keras dan kerja cerdas dari seluruh unit di lingkungan fakultas,†paparnya.
Sementara dalam bidang akademik khsusunya program pendidikan sarjana dan profesi , jumlah mahasiswa aktif di tahun 2012 sebanyak 3.095 orang meliputi mahasiswa prodi pendidikan dokter, prodi ilmu keperawatan dan prodi gizi kesehatan. Sementara hingga tahun 2012 FK UGM telah meluluskan 7.509 dokter dan 1.283 ners. Sedangkan pada program pascasarjana pada tahun 2012 teratat sebanyak 3.107 mahasiswa aktif terdiri dari 1.735 mahasiswa magister, 1.053 mahasiswa PPDS, dan 319 mahasiswa doktoral.
Dalam kesempatan tersebut turut dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman kerjasama antara FK UGM dengan RSUD Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu, Riau dalam hal pengadaan dokter untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dalam rangka pengembangan RSUD Indrasari. Penandatangan naskah kerjasama dilakukan oleh Dekan FK UGM, Prof.Dr.dr. Teguh Aryandono, Sp.B(K).Onk., dan Direktur RSUD Indrasari, Drg. Siska Listianti. Sebelumnya juga dilakukan penandatangan naskah kerjasama antara UGM dengan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu oleh Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., dan Bupati Indragiri Hulu, Yopi Arianto, S.E., di Auditorium FK UGM. (Humas UGM/Ika)