• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Cum Laude, Usai Teliti Kawasan Konservasi Taman Nasional Bali Barat

Cum Laude, Usai Teliti Kawasan Konservasi Taman Nasional Bali Barat

  • 05 Maret 2013, 16:02 WIB
  • Oleh: Satria
  • 6127
Cum Laude, Usai Teliti Kawasan Konservasi Taman Nasional Bali Barat

Taman Nasional Bali Barat (TNBB) dapat dikonstruksikan sebagai taman nasional mandiri sebagaimana tujuan pembentukan taman nasional model atau TNBB sebagai Badan Layanan Umum (BLU). Hanya saja ada beberapa kendala TNBB sebagai taman nasional mandiri yaitu sistem anggaran yang tidak memberikan insentif apapun pada pengelolaan keuangan TNBB.

Di sisi lain hasil simulasi dengan menggunakan program Powersim Constructor menunjukkan implementasi model taman nasional mandiri akan membawa dampak yang serius pada biogeofisik kawasan. Berkurangnya luas kawasan hutan yang menyisakan antara 5 ribu-10 ribu hektar dari 19 ribu hektar yang ada saat ini pada tahun 2005 disertai turunnya populasi Jalak Bali menunjukkan tujuan pembentukan TNBB sebagai salah satu taman nasional mandiri masih jauh dari harapan.

“Taman nasional mandiri berdampak pada biogeofisik kawasan. Turunnya populasi jalak menunjukkan tujuan TNBB sebagai taman nasional mandiri belum berhasil,”papar Iman Suramenggala, S.Hut., M.Sc pada ujian terbuka program doktor Fakultas Kehutanan UGM, Selasa (5/3). Pada ujian ini Iman mempertahankan disertasinya yang berjudul Pengembangan Desain Pengelolaan Kawasan Konservasi Dengan Menggunakan Analisis Sistem Dinamis di Taman Nasional Bali Barat.

Iman menambahkan salah satu pertimbangan penetapan TNBB sebagai taman nasional model yang diharapkan mampu menjadi taman nasional mandiri adalah sub sistem ekowisata. Penelitian yang dilakukannya menunjukkan tidak ada pengaruh sub sistem eko wisata baik pada anggaran TNBB maupun pada perekonomian masyarakat Desa Sumberklampok, yang selama ini sebagai desa penyangga.

“Penduduk lokal tetap mengandalkan sektor agraris sebagai mata pencaharian utamanya padahal tujuan wisata yang ada di TNBB, seperti Labuan Lalang dan Pulau Menjangan masuk wilayah adat Desa Sumberklampok,”kata staf Dinas Kehutanan, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara tersebut.

Melihat kondisi itu berbagai pertimbangan ekonomi dalam pengelolaan kawasan konservasi, kata Iman, perlu ditinjau kembali. Menurut Iman mengutamakan aspek ekonomi dalam pengelolaan kawasan konservasi hanya akan mengorbankan kepentingan konservasi dan sosial budaya. Enclave ekowisata, tergerusnya budaya dan munculnya konflik pertanahan di Bali disebabkan oleh pembangunan tempat wisata secara tidak terkendali.

“Ekowisata yang punyaa karakteristik konservasi lingkungan dan mendukung perekonomian masyarakat lokal seharusnya dikelola dengan prinsip optimalisasi yaitu membatasi jumlah wisatawan sesuai daya dukung lingkungan dengan pendapatan yang cukup tinggi,”pungkas Iman yang lulus doktor dengan predikat cum laude tersebut (Humas UGM/Satria AN)

Berita Terkait

  • Mahasiswa UGM Raih Penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

    Monday,15 August 2016 - 15:14
  • Mapala Silvagama Beberkan Hasil Ekspedisi Taman Nasional

    Friday,22 April 2016 - 20:45
  • Mahasiswa UGM Mengeksplorasi Kekayaan Fauna Taman Nasional Way Kambas

    Tuesday,21 February 2017 - 12:19
  • Teliti Lutung Jawa, Novianto Raih Doktor

    Friday,31 December 2010 - 7:22
  • Pemerintah Mengabaikan Peran Masyarakat Lokal di Kawasan Hutan Konservasi TNBBS

    Monday,16 April 2012 - 7:15

Rilis Berita

  • Dosen Perikanan UGM Murwantoko Dikukuhkan sebagai Guru Besar 21 March 2023
    Dosen Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si., dikukuhkan sebagai G
    Gloria
  • Komunitas Mahasiswa Hindu UGM Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan 21 March 2023
    Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Mahasiswa Hindu Dharma (UKM
    Ika
  • 40 UMKM Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan Produk 21 March 2023
    Sebanyak 40 pelaku UMKM mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan
    Agung
  • UGM Kembangkan Aplikasi TOMO Untuk Penanganan Tuberkulosis Resisten Obat 21 March 2023
    Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Dalam lapora
    Ika
  • Entrepreneur di Bidang Peternakan Masih Minim 21 March 2023
    Meski masih terbuka lebar Indonesia masih kekurangan entrepreneur di bidang peternakan. Data Bada
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual