• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Program Pengentasan Kemiskinan Tidak berdampak Pada Kualitas Hidup

Program Pengentasan Kemiskinan Tidak berdampak Pada Kualitas Hidup

  • 14 Maret 2013, 07:49 WIB
  • Oleh: Agung
  • 10105
Program Pengentasan Kemiskinan Tidak berdampak Pada Kualitas Hidup

Terhitung sejak tahun 2004 hingga 2011, peningkatan anggaran pemerintah untuk program pengentasan kemiskinan mencapai 400 persen. Sementara sejak tahun 2004 hingga 2010, angka kemiskinan hanya turun 3,37 persen. Hal itu berarti hanya terjadi penurunan angka kemiskinan 0,56 persen per tahun.

“Ironis, jika penurunan angka kemiskinan masih berlangsung sama hingga tahun 2015, maka perkiraan angka kemiskinan di Indonesia masih 11,08 persen. Angka ini tentu masih jauh dari target pencapaian MDGs sebesar 7,5 persen,” ujar Prof. Dr. Susetiawan, di Sekolah Pascasarjana UGM, Rabu (13/3).

Memaparkan hasil penelitian evaluasi efektivitas program pengentasan kemiskinan di 15 Kabupaten/kota di Indonesia dalam seminar yang digelar PSSAT UGM, Susetiawan memandang perlu meninjau efektivitas program pengentasan kemiskinan di Indonesia. Sebab banyak pihak perlu tahu seberapa besar program pengentasan kemiskinan efektif dalam menyelesaikan persoalan kemiskinan.

“Seberapa efektif program pengentasan kemiskinan mampu mengangkat kondisi orang miskin menjadi tidak miskin, atau sekurang-kurangnya diatas garis kemiskinan?”, papar ketua tim peneliti.

Susetiawan menilai, program pengentasan kemiskinan selama ini tidak memberi efek bagi peningkatan kualitas hidup orang miskin. Sementara itu, dana yang dipakai untuk program-program pengentasan kemiskinan berasal dari hutang. “Sungguh tidak etislah kalau cara-cara penanganan kemiskinan dengan hutang. Dana bersumber hutang mestinya diperlukan untuk meningkatkan skala usaha yang ada profitnya,” tambahnya.

Menurutnya sebanyak 300 juta penduduk Indonesia jika mau bersama-sama melakukan tentu tidak terjadi orang miskin. Karena sebenarnya orang miskin yang ada didalam masyarakat selalu dihidupi oleh communitynya. “Oleh karena itu, mana sih sesungguhnya yang mau ditangani oleh negara,” ungkap Susetiawan terheran-heran.

Susetiawan berpendapat penanganan kemiskinan sudah saatnya tidak lagi terpusat, namun terdesentralisasi. Desentralisasi pengentasan kemiskinan tidak hanya di permasalahan implementasi, namun termasuk pula pendataan terhadap orang miskin itu sendiri. “Yang penting bagaimana para pengentas kemiskinan berpikir bagaimana memahami kondisi masyarakat, bukan menjadikan program kemiskinan sebagai sebuah projek,” imbuhnya.

Drs. Muhadi Sugiono, M.A. Selaku Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara menyatakan penelitian terhadap efektivitas program penanggulangan kemiskinan berlangsung selama satu tahun, dari pertengahan 2011 hingga pertengahan 2012. Penelitian dengan menggunakan metode survei dan kualitatif dengan melibatkan 3.040 responden yang tersebar di 15 kabupaten/ kota yang menjadi wilayah pendampingan SAPA (strategic Alliance for Poverty Allevation). Ke-15 kabupaten/ kota tersebut meliputi Kota Banda Aceh, Kabupaten serdang Bedagai, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Ciamis, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Subang, kabupaten Kebumen, Kota Surakarta, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Lombok Tengah, Kota Kupang dan Kota Makassar.

Analisis penelitian, kata Muhadi Sugiono, mengkaji setidaknya lima aspek kunci, yaitu profil keluarga miskin, proses implementasi program pengentasan kemiskinan, penggunaan data kemiskinan, dinamika pengentasan kemiskinan di indonesia sejak 2005 – 2010 dan arah rekomendasi program pengentasan kemiskinan kedepan. “Temuan riset memperlihatkan profil keluarga miskin dari sumber BPS tidak menunjuk potret kemiskinan sesungguhnya. Sedagkan kategori kemiskinan, hampir miskin, miskin dan sangat miskin BPS sebagai alat bantu identifikasi tidak cukup efektif dalam mendukung program pengentasan kemiskinan,' tuturnya. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • NMT FAPET UGM SELENGGARA LOKAKARYA DAN FIELD TRIP

    Friday,27 January 2006 - 8:43
  • TINGKATKAN KETAHANAN NASIONAL, FORMULASIKAN KEBIJAKAN MIKRO DAN MAKRO

    Monday,07 March 2005 - 11:46
  • Program Pengentasan Kemiskinan Harus Kreatif

    Monday,28 June 2010 - 15:46
  • MENGUNGKAP PENGENTASAN KEMISKINAN SECARA PARSIPATORIS

    Thursday,09 February 2006 - 15:05
  • Pakar UGM: Pertajam Program Pengentasan Kemiskinan

    Tuesday,01 December 2015 - 9:44

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual