• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pengembangan Wisata Budaya Tradisi Alit di Yogyakarta Perlu Ditingkatkan

Pengembangan Wisata Budaya Tradisi Alit di Yogyakarta Perlu Ditingkatkan

  • 18 Maret 2013, 16:18 WIB
  • Oleh: Satria
  • 7559
  • PDF Version
Pengembangan Wisata Budaya Tradisi Alit di Yogyakarta Perlu Ditingkatkan

Pengembangan wisata budaya Tradisi Alit di Yogyakarta memiliki prospek yang cerah sehingga perlu terus ditingkatkan. Selain memiliki prospek, pengembangan wisata budaya Tradisi Alit tersebut sekaligus akan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat lapisan bawah (kampung) di perkotaan dan masyarakat lapisan bawah di pedesaan.

Hal ini ditegaskan oleh peneliti Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM, Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa-Putra pada seminar dengan topik Desa Wisata Budaya di Yogyakarta: Modernisasi Berbasis Tradisi di R. Pertemuan Puspar UGM, Senin (18/3).

“Pengembangan wisata budaya ini perlu ditujukan salah satunya untuk membangun masyarakat Yogyakarta menjadi masyarakat winisatawan (penerima) yang berkualitas,”papar Heddy.

Sayangnya, potensi wisata budaya di Yogyakarta sejauh ini menurut Heddy belum ditampilkan dengan baik. Tradisi alit juga masih kurang mendapat perhatian dalam rencana induk pengembangan (RIP) kepariwisataan di DIY. Jika melihat tipologisasi budaya di Yogyakarta, yaitu adanya Tradisi Ageng, Tradisi Alit serta budaya non-Jawa memungkinkan dikembangkannya wisata budaya dengan lebih sistematis dan terarah.

“Bisa dikembangkan baik tradisi alit yang ada di kota maupun desa,”tutur guru besar Antropologi Budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM itu.

Lebih jauh Heddy mengatakan perkembangan pariwisata adalah salah satu bentuk gaya hidup masyarakat modern. Salah satu ciri modernitas (budaya modern) di masa kini adalah hidupnya budaya pariwisata dalam suatu masyarakat, baik budaya sebagai wisatawan (pengunjung) maupun budaya sebagai winisatawan (penerima). Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengembangkan budaya pariwisata yang berkualitas ini, kata Heddy, antara lain mampu memberikan pelayanan kepariwisataan yang baik.

“Disamping menyajikan atraksi wisata budaya yang menarik dan fasilitas kepariwisataan yang memadai,’tegasnya.

Untuk DIY pengembangan kampung dan desa menjadi kampung/desa wisata budaya merupakan sebuah langkah modernisasi yang sangat cocok. Strategi modernisasi ini tidak mempertentangkan yang modern dengan yang tradisional, tetapi membuat keduanya menjadi saling mendukung dan menguatkan. Heddy yakin pengembangan wisata budaya di Yogyakarta yang difokuskan pada Tradisi Alit akan memberikan banyak manfaat, seperti meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat wong cilik.

”Mereka akan menjadi masyarakat yang ”modern”, namun tetap berakar dan berpijak pada tradisi mereka,”pungkasnya (Humas UGM/Satria AN)

Berita Terkait

  • Kenyamanan Berwisata Jadikan Keistimewaan Pariwisata Jogja

    Wednesday,26 March 2014 - 15:57
  • 11 Sektor Penyusun Industri Pariwisata di NTB

    Friday,15 August 2008 - 12:53
  • Belajar Dari Pengalaman Dieng Kulon Mengelola Desa Wisata

    Friday,22 March 2019 - 15:42
  • Pelarian Diri dan Pencarian Sosial Jadi Motif Wisata Keluarga

    Tuesday,17 May 2016 - 16:15
  • Pengembangan Desa Wisata untuk Kesejahteraan Masyarakat

    Monday,26 March 2018 - 16:20

Rilis Berita

  • 40.594 Peserta Ikut Seleksi CBT Ujian Masuk UGM 26 June 2022
    Sebanyak 40.594 peserta mengikuti Tes Berbasis Komputer (CBT) Ujian Masuk Universitas Gadjah Mada
    Gusti
  • Guru Besar FMIPA UGM Prof Subanar Berpulang 25 June 2022
    Guru Besar Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM, Prof
    Gloria
  • UGM Terjunkan 6.247 Mahasiswa KKN-PPM 24 June 2022
    Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG (K), Ph.D., secara resmi&
    Gusti
  • Generasi Muda Perlu Paham Aturan Main tentang Perlindungan Lingkungan Hidup 24 June 2022
    Dosen Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. M. Pramono Hadi, M.Sc., melihat ek
    Satria
  • Pemerintah Perlu Ambil Langkah Strategis Penuhi Kebutuhan Minyak Nasional 24 June 2022
    Indonesia telah menjadi net-importir minyak bumi selama 20 tahun terakhir. Kondisi tersebut ter
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual