• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Kelola Bangsa dengan Wawasan Kebangsaan

Kelola Bangsa dengan Wawasan Kebangsaan

  • 28 Maret 2013, 11:59 WIB
  • Oleh: Ika
  • 6083
  • PDF Version
Kelola Bangsa dengan Wawasan Kebangsaan

Direktur Program Pemantapam Nilai-Nilai Kebangsaan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI, Kisnu Haryo Kartiko, S.H., M.A., menegaskan bahwa dalam pengelolaan kehidupan bangsa harus selalu berdasarkan wawasan kebangsaan Indonesia. Dengan kata lain, dalam mengelola bangsa dan mencari solusi atas berbagai persoalan bangsa berlandaskan pada ajaran pluralisme dan multikulturalisme sebagai cerminan bangsa yang beranekaragam.

Kisnu menuturkan mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara berdasar wawasan kebangsaan dapat dilakukan dengan cara membangun jati diri bangsa. Langkah lain dengan membangun kesadaran terhadap sistem nasional. “Melalui cara-cara tersebut diharapkan bisa terwujud masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera sesuai dengan cita-cita luhur bangsa Indonesia,” jelasnya, Kamis (28/3) dalam Dialog Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan di Fakultas Kehutanan UGM.

Dalam kegiatan yang diikuti sekitar 50 mahasiswa UGM tersebut, Kisnu mengatakan dalam perjalanan suatu bangsa dipastikan mengalami pasang surut idiologi dan dasar negara, demikian halnya di Indonesia. Sistem kenegaraan yang di bangun berlandaskan idiologi Pancasila juga tak luput mengalami berbagai perubahan menurut tafsir dan kepentingan elite penguasa.

“ Jadi sudah saatnya bangsa kita ini merumuskan sistem kenegaraan yang akan dibangun dilandasi sebuah idiologi yakni Pancasila,” terangnya.

Sementara Mayjen (Pur) Dr. I Putu Sastra Wingarta, Tenaga Profesional Bidang Kewaspadaan Nasional Lemhanas menyebutkan dalam melakukan transformasi nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus dasar bangsa harus bisa menjamin kelangsungan kehidupan nasional. Pasalnya transformasi merupakan reartikulasi dari nilai-nilai kebangsaan atau nasionalisme ke-Indonesiaan.

“Melakukan transformasi nilai-nilai kebangsaan berarti melakukan reartikulasi nilai-nilai yang dikandungnya berdasar pada situasi dan kondisi aktual yang dihadapi. Tuntutan sepertiini tidak dapat diabaikan karena akan menjadi sumber konflik dan kekerasan dalam kehidupan nasional di dalam lingkungan strategis global, regional, dan nasional yang terus bergerak dan menuntut perubahan,” paparnya.

Wingarta mengatakan peran pendidikan kewarganegaraan (PKn) menjadi sangat signifikan dalam melakukan transformasi nilai-nilai kebangsaan yang bersumber pada empat konsensus dasar bangsa. Disamping itu, PKn juga dapat untuk memicu danmemacu implementasi integrasi nasional.

“PKn memang bisa menjadi alternatif solusi ajang edukasi reartikulasi nasionalisme ke-Indonesiaan, namun begitu PKn harus tetap disesuaikan dengan situasi dan kondisi bangsa,” pungkasnya. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Wawasan Kebangsaan Masyarakat Perbatasan Perlu Diperkuat

    Tuesday,19 July 2016 - 10:47
  • Dialog Kebudayaan Perlu Didorong

    Wednesday,12 December 2012 - 14:13
  • Tim Polhukam Serap Aspirasi Desain Induk Wawasan Kebangsaan

    Friday,15 June 2012 - 12:35
  • SPs Gelar Seminar Wawasan Kebangsaan dan Kearifan Lokal

    Wednesday,23 October 2013 - 16:04
  • PSP UGM Koreksi 4 Pilar Kebangsaan

    Wednesday,11 September 2013 - 15:11

Rilis Berita

  • Epilepsi dan Penanganannya 28 June 2022
    Epilepsi atau banyak dikenal sebagai ayan adalah gangguan kelistrikan yang terjadi di dalam otak.
    Satria
  • UGM Dukung Mitigasi Perubahan Iklim Lewat Kegiatan Tridarma 27 June 2022
    UGM menyatakan komitmennya dalam upaya mendukung mitigasi perubahan iklim akibat pemanasan global
    Ika
  • Peneliti UGM Beri Masukan Terkait Pengelolaan Cukai Tembakau ke BAKN DPR 27 June 2022
    Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (B
    Gloria
  • Epidemiolog UGM: Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Klaster Libur Lebaran dan Varian Omicron Baru 27 June 2022
    Belakangan ini jumlah kasus harian Covid-19 lebih dari 2,000 kasus. Total jumlah kasus aktif hing
    Gusti
  • Dosen UGM Hadiri Pertemuan Pakta Pelarangan Senjata Nuklir di Wina Austria 27 June 2022
    Dosen Departemen Hubungan Internasional, Fisipol UGM, Drs. Muhadi Sugiono, M.A., menghadiri 
    Gusti

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual