Dekan Fakultas Pertanian UGM, Prof. Ir. Triwibowo Yuwono, menilai perlu perubahan mindset di bidang pertanian. Alasannya, pemerintah hingga saat ini belum memperlihatkan keberpihakan yang cukup untuk sektor ini. Jika mungkin, bahkan perlu dilakukan gerakan untuk para perumus kebijakan di bidang ini. Hal itu terlihat dari anggaran pada APBN yang dialokasikan di sektor pertanian masih sangat kecil, tidak sebanding dengan alokasi untuk sektor lain, semisal pendidikan. Pertanian semestinya mendapatkan perhatian khusus.
“Untuk itu, perlu ada politik anggaran bagi sektor pangan yang diperbesar dan dituangkan dalam UUD 1945. Politik anggaran untuk sektor pertanian harus diperbesar, seperti halnya sektor lain seperti pendidikan, dan dituangkan dalam amandemen UUD 1945,” katanya, Jumat (9/10), di Faperta UGM menjelang peringatan Hari Pangan Sedunia pada 12 Oktober mendatang.
Triwibowo mengatakan selain jumlah anggaran yang harus ditambah, saat ini harus ada pula jaminan bahwa kebijakan penyediaan pangan nasional tidak dilakukan dalam bentuk kontrak dengan pihak luar negeri, seperti yang telah terjadi di sektor perkebunan. “Saat ini, hampir sebagian besar sektor perkebunan, terutama kelapa sawit, justru sudah dimiliki pihak Malaysia. Ini bisa saja nanti menjalar ke sektor pertanian ini,” imbuhnya.
Fakultas Pertanian UGM dalam pernyataannya juga menyampaikan perlunya memperkenalkan diversifikasi pangan sejak dini. Diversifikasi pangan seharusnya dapat diterapkan dengan berbasis pada pangan lokal. “Itu bisa dilakukan melalui pendidikan, lewat Pendidikan Anak Usia Dini agar mereka tahu bahwa pangan itu tidak hanya beras saja,” pungkasnya. (Humas UGM)