Universitas Gadjah Mada dan Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, sepakat menjalin kerja sama penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan peningkatan keterampilan dan profesionalisme pengelola akuntansi keuangan. Naskah ditandatangani oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dan Bupati Bengkayang, Jacobus Luna, di Ruang Multimedia UGM, Jumat (9/10).
Sebagai implementasinya, dalam waktu yang bersamaan dilakukan pula penandatanganan naskah kerja sama antara Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang, Drs. Kristinus Anyim, M.Si., dan Koordinator Program Diploma Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Dr. Fahmy Radhi, M.B.A.
Dalam kerja sama ini kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui program kegiatan pendidikan dan pelatihan peningkatan keterampilan dan profesionalisme pengelolaan akuntansi keuangan daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkayang dalam bentuk in-house training setingkat diploma satu.
Bupati berharap kerja sama ini akan mampu menjawab dan memecahkan masalah yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bengkayang. Karena di usia yang ke-10 tahun lebih, kabupaten ini masih menghadapi banyak permasalahan, terutama menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya aparatur dan masyarakat, serta sumber daya manusia pada umumnya. Selain itu, juga menyangkut anggaran dan pembiayaan guna membangun sarana dan prasarana yang hingga kini dinilai masih terbatas.
Kondisi tersebut tentu menjadi tantangan bagi kabupaten yang memiliki banyak pulau ini. Oleh karena itu, dengan kerja sama ini dirinya berharap dapat membawa banyak perubahan. “Karena kita masih sangat membutuhkan peningkatan pendidikan, pelatihan, keterampilan sumber daya, khususnya dalam bidang pengelolaan keuangan seperti yang bisa kita cermati mulai dari pemerintah kabupaten, kecamatan, dan desa. Itu adalah suatu gambaran,” katanya.
Sementara itu, Rektor UGM berharap kerja sama ini secara teknis dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Dengan melakukan hal itu, UGM merasa memiliki kesempatan untuk berkontribusi dan berpartisipasi dalam membangun bangsa dan negara. “Dengan demikian, kita bisa mewujudkan visi dan misi UGM, sekaligus mampu melibatkan banyak pihak,” ujarnya.
Secara operasional, UGM memiliki pengalaman membantu banyak hal ke kabupaten-kabupaten se-Indonesia dengan fokus utama pengembangan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan melalui informasi-informasi. “Itulah yang kita lakukan, sebagaimana yang diyakini ilmuwan dunia akhir abad yang lalu bahwa ilmu pengetahuan adalah modal untuk memajukan bangsa. Yang menguasai bidang ini biasanya sukses meskipun sumber daya alam yang dimiliki sangat terbatas. Taruhlah, seperti Singapore, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, dan di banyak negara lain di dunia ini,” tutur Rektor. (Humas UGM)