• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Kembang Kertas Potensial Jadi Komoditas Bunga Potong

Kembang Kertas Potensial Jadi Komoditas Bunga Potong

  • 16 Juli 2013, 13:18 WIB
  • Oleh: Satria
  • 5367
  • PDF Version
Kembang Kertas Potensial Jadi Komoditas Bunga Potong

Bunga potong di Indonesia masih didominasi oleh bunga krisan (Chrysanthemum spp.) yang merupakan tanaman introduksi dari Belanda, AS dan Jepang. Krisan merupakan tanaman hari pendek sehingga pembudidayaannya di Indonesia yang berhari pendek mengakibatkan ukuran tangkai dan diameter bunganya relatif pendek (tidak cocok sebagai bunga potong). Oleh karena itu untuk menambah panjang tangkai dan diameter bunga maka dilakukan manipulasi panjang hari yaitu dengan penambahan lama penyinaran selama 3-4 jam/hari.

Sementara itu kembang kertas pada umumnya ditemukan di negara beriklim tropis sehingga cocok juga dikembangkan di Indonesia. Kembang kertas mampu tumbuh dengan baik pada kisaran agroklimat yang lebih luas daripada krisan. Oleh karena itu kembang kertas mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai komoditi bunga potong, menggantikan atau menjadi alternatif lain untuk krisan.

“Selain krisan, kembang kertas ini punya potensi dikembangkan sebagai komoditi bunga potong,”tegas Tumiur Gultom, pada ujian promosi doktor Program Pascasarjana, Fakultas Pertanian, UGM, Selasa (16/7).

Dalam disertasinya yang berjudul Studi Genetika dan Pemuliaan Bunga Potong Kembang Kertas (Zinnia elegans Jacq.) Tipe Pompom,  Tumiur  melihat kembang kertas di Indonesia pada umumnya memiliki bentuk dengan bunga pita satu lapis (bunga betina) dan mempunyai bunga disc floret (bunga betina dan jantan) lebih dari satu lingkaran.  Bentuk kembang kertas tersebut kurang menarik sehingga belum layak menjadi komoditas bunga potong.

“Kriteria bunga potong yang diminati di Indonesia itu punya bentuk menarik yaitu bentuk bunga pompom (bunga pita penuh),”imbuh staf pengajar di Universitas Negeri Medan itu.

Melihat kondisi tersebut maka perlu dilakukan pemuliaan bentuk bunga pada tanaman kembang kertas. Tumiur menilai kegiatan pemuliaan yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan keragaman, melakukan seleksi, persilangan dan mempelajari sifat yang diinginkan sehingga program pemuliaan dapat dilakukan.

Tumiur mengatakan mengingat populasi lokal kembang kertas di Indonesia didominasi oleh kembang kertas dengan bentuk bunga tidak pompom, maka kegiatan pemuliaan yang dilakukan pertama kali adalah meningkatkan keragaman populasi tanaman kembang kertas. Peningkatan keragaman dapat dicapai dengan beberapa metode antara lain dengan metode pemuliaan mutasi.

“Teknik mutasi yang paling mudah dilakukan adalah dengan penyinaran sinar gamma, sinar ultra violet maupun sinar-X,”jelasnya (Humas UGM/Satria AN)

Berita Terkait

  • Cookies Bang Sulam dari Kembang Sepatu

    Tuesday,04 June 2013 - 14:30
  • Bunga Asoka Potensial Percepat Luka Pasca Pencabutan Gigi

    Wednesday,11 July 2018 - 10:13
  • Bunga Bintang Lima Berkhasiat Sebagai Obat Mata

    Saturday,30 June 2018 - 11:06
  • Kondisi Perbankan Syariah Indonesia Masih Memprihatinkan

    Saturday,17 September 2011 - 9:06
  • PMAP UGM GELAR PELATIHAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN SAPI POTONG”

    Thursday,23 March 2006 - 9:37

Rilis Berita

  • UGM Terjunkan 6.247 Mahasiswa KKN-PPM 24 June 2022
    Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG (K), Ph.D., secara resmi&
    Gusti
  • Generasi Muda Perlu Paham Aturan Main tentang Perlindungan Lingkungan Hidup 24 June 2022
    Dosen Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. M. Pramono Hadi, M.Sc., melihat ek
    Satria
  • Pemerintah Perlu Ambil Langkah Strategis Penuhi Kebutuhan Minyak Nasional 24 June 2022
    Indonesia telah menjadi net-importir minyak bumi selama 20 tahun terakhir. Kondisi tersebut ter
    Ika
  • Pakar Politik UGM: Tidak Ada Jalan Pintas Merubah Presidential Threshold 24 June 2022
    Protes atas syarat pencalonan presiden atau presidential threshold berupa kepemilikan 20 persen k
    Agung
  • Mengenal Mata Silinder dan Cara Mengatasinya 24 June 2022
    Mata silinder atau dikenal dengan istilah medis astigmatisme adalah gangguan refraksi mata yang m
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual