• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Meletakkan UGM Sebagai Universitas Kebudayaan

Meletakkan UGM Sebagai Universitas Kebudayaan

  • 19 Juli 2013, 10:35 WIB
  • Oleh: Satria
  • 5516
  • PDF Version
Meletakan UGM Sebagai Universitas Kebudayaan

Saat UGM merumuskan sebagai Universitas Kebudayaan, maka berpikirlah kebudayaan dalam arti luas, kebudayaan sebagai sesuatu yang strategis untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa. Kebudayaan bukanlah kebudayaan Yogyakarta saja, kebudayaan Jawa saja, namun dari Sabang sampai Merauke, dari Sangihe sampai Talaud. Memang UGM lahir, tumbuh dan berkembang dalam lingkungan kebudayaan Yogyakarta, hal tersebut jangan ditinggalkan, jangan sampai anak lupa sama ibunya.

“UGM harus berpijak pada kebudayaan Yogyakarta dan mengembangkannya dengan berbagai budaya yang lahir di nusantara lainnya guna menghasilkan puncak-puncak kebudayaan Indonesia,”kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, Drs. GBPH Yudaningrat, MM., pada workshop ‘UGM Sebagai Universitas Kebudayaan” di R. Sidang Utama LPPM, Kamis (18/7) sore.

Yudaningrat menambahkan dalam lingkup negara bangsa, UGM diharapkan peran sertanya secara nyata merumuskan strategi kebudayaan nasional dan dengan kebijaksanaan ilmunya mampu merumuskan kebijakan kebudayaan nasional secara bijaksana untuk membawa kebudayaan nusantara berdiri tegak diantara kebudayaan lain di dunia.

Sementara itu dalam lingkup kebudayaan Yogyakarta, UGM harus mampu memfasilitasi Yogyakarta dalam berkebudayaan dan secara inovatif mampu mengembangkan kebudayaan baru yang berakar pada kebudayaan Yogyakarta. Yudaningrat berharap dengan status UGM sebagai Universitas Kebudayaan akan menambah satu lagi sumber budaya yang sarat dengan sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Misalnya memaksimalkan peran Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri sebagai purna budaya, menampilkan kebudayaan adiluhung yang tampil tiap hari atau Minggu,”katanya.

Sementara itu Kepala  Pusat Studi Kebudayaan UGM, Dr. Aprinus Salam menilai tidak mudah membangun, memperjuangkan, mempertahankan, dan melestarikan UGM menjadi Universitas Kebudayaan. Apalagi mengingat banyaknya persaingan ideologi, persaingan kepentingan, persaingan tujuan dan cara-cara setiap orang atau kelompok masyarakat dalam merealisasikan apa yang menjadi cita-cita hidup kemanusiaannya.

“Sebaiknya persaingan dan perbedaan itu diletakan dalam satu konfigurasi yang harmoni sehingga posisi UGM sebagai universitas kebudayaan bisa mengambil peran untuk menjadi penjaga keseimbangan harmonitas itu,”tegas Aprinus.

Seperti diketahui, dalam sejarahnya UGM telah mendapatkan predikat sebagai Universitas Nasional, Universitas Perjuangan, Universitas Pancasila, dan Universitas Kerakyatan. Sementara itu pada 8 Februari 2006, Majelis Wali Amanat (MWA) UGM mengeluarkan keputusan No. 19/SK/MWA/2006 yang berbunyi UGM juga sebagai Universitas Pusat Kebudayaan, yaitu universitas yang menjadi tempat pelestarian dan pengembangan kebudayaan Indonesia, agar warga masyarakat Indonesia menjadi insan yang berbudi luhur dan berwawasan nasional (Humas UGM/Satria AN)

Berita Terkait

  • Budaya Rakyat Semakin Terpinggirkan

    Wednesday,28 August 2013 - 15:09
  • Pusat Kebudayaan

    Monday,15 June 2009 - 12:44
  • Degradasi Budaya di Indonesia Mengkhawatirkan

    Thursday,09 October 2014 - 12:27
  • UGM tidak melupakan Misi sebagai Pusat Pengembangan Budaya Bangsa

    Thursday,01 March 2007 - 14:30
  • Merumuskan Jati Diri UGM Sebagai Universitas Pusat Kebudayaan

    Thursday,30 July 2020 - 10:22

Rilis Berita

  • Menjaga Daya Tahan Tubuh Saat Puasa 14 April 2021
    Ramadan tahun ini memberikan suasana berbeda karena harus berpuasa di tengah pand
    Satria
  • Mengenang Pemikiran Daniel Dhakidae 13 April 2021
    Cendekiawan Daniel Dhakidae meninggal dunia pada Selasa (6/4). Ignas Kleden, sastrawan, sosiolog,
    Satria
  • Rektor UGM Tinjau Langsung Pelaksanaan UTBK 13 April 2021
    Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng., meninjau langsung pelaksan
    Ika
  • Mengambil Manfaat dari Mina Padi 13 April 2021
    Hari Air Sedunia yang diperingati 22 Maret merupakan bentuk kesadaran secara global akan pentingn
    Satria
  • Syarat Tes Genose Saat Jalani Puasa Ramadan 12 April 2021
    GeNose C19 telah banyak digunakan untuk skrining Covid-19 di berbagai fasilitas
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 15Apr Seminar Daring "Perempuan Bermartabat: Kunci Kemandirian Bangsa"...
  • 27May Pharmaceutical & Health Care Virtual Summit...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
Kontak sementara selama COVID-19
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599 (WhatsApp)

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2021 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual