• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Hindari Jalur Rawan Longsor

Hindari Jalur Rawan Longsor

  • 19 Juli 2013, 16:25 WIB
  • Oleh: Agung
  • 3466
Hindari Jalur Rawan Longsor
Hindari Jalur Rawan Longsor
Hindari Jalur Rawan Longsor
Hindari Jalur Rawan Longsor
Hindari Jalur Rawan Longsor
Hindari Jalur Rawan Longsor

Dua pakar geologi UGM Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D dan Prof. Dr. Subagyo Pramuwijoyo berpendapat musim dan curah hujan yang sulit diprediksi saat ini perlu diwaspadai bagi mereka yang ingin mudik lebaran. Karena di beberapa jalur jalan di pulau Jawa memiliki potensi terjadi bencana longsoran tanah. "Untuk jalur mudik di Jawa, antisipasi terutama harus ditingkatkan pada jalur-jalur alternatif," ujar Dwikorita Karnawati didampingi Subagyo Pramuwijoyo, di ruang sidang pimpinan UGM, Jumat (19/7).

Kata Dwikorita pernyataan ini bukan untuk menakut-nakuti, namun sebagai antisipasi potensi bencana yang terus diwaspadai di sepanjang pegunungan selatan Jawa. Mulai dari Bandung, Tasikmalaya, Kebumen, Pacitan, Trenggalek, hingga Jember. "Juga untuk wilayah tengah, antara Cirebon hingga Bumiayu, maupun di sepanjang pegunungan Dieng, untuk Jawa Tengah," katanya.

Bencana tanah longsor, menurut Dwikorita, biasanya banyak terjadi pada menjelang Maghrib hingga malam hari setelah terjadi hujan sejak pagi atau bahkan hujan beberapa hari sebelumnya. "Setelah air terkonsentrasi cukup besar, saat itulah potensi menimbulkan longsoran juga besar," katanya.

Karena itu, lanjutnya, para pemudik sebisa mungkin menghindari perjalanan melalui daerah-daerah pegunungan tersebut disaat terjadi hujan. "Potensi bencana tanah longsor terutama terjadi pada perbukitan yang miring ke arah luar, pada tanah subur atau pada tanah-tanah gembur, serta pada tanah yang terbongkah-bongkah," tutur Dwikorita kemudian.

Subagyo Pramuwijoyo menambahkan Untuk di wilayah pegunungan karst, seperti di Gombong, DIY, dan lain-lain lebih aman. Karena sifat batu-batuan karst lebih aman dari potensi bahaya longsor. "Dengan bentuk kerucut tertentu dan karena sifat pelarutannya, maka lebih aman dibandingkan daerah pegunungan yang lain," tambah Subagyo.

Berbeda dengan daerah pegunungan selatan di Jawa, karena altrasi atau pelapukan serta desakan dari dalam maka kemungkinan terjadi longsoran tanah bisa menjadi lebih besar. "Terlebih jika sudah terlihat pepohonan yang miring di kaki bukit, bisa diartikan di lokasi itu sudah terjadi pergerakan dan sangat potensial terjadi longsoran tanah," jelasnya.

Meski begitu, kata Subagyo, bukan berarti jalur pantura (pantai utara) Jawa lebih aman. "Karena kalau dari potensi bencana alam memang iya, tapi di pantura ada potensi bahaya yang lain yakni rawan kecelakaan lalu-lintas," ujar Subagyo lebih jauh. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Meneliti Desa Rawan Longsor Karanganyar

    Sunday,24 May 2015 - 8:04
  • 171 Rumah di Ledoksari Karanganyar Perlu Direlokasi

    Wednesday,02 January 2008 - 14:39
  • UGM Terapkan IoT to Cloud Devices pada Lokasi Rawan Longsor di Wonogiri

    Thursday,04 October 2018 - 12:50
  • UGM Terapkan Aplikasi Informasi Kebencanaan di Desa Rawan Bencana

    Monday,02 October 2017 - 11:35
  • 49 Daerah di Pulau Jawa Rawan Longsor

    Thursday,03 January 2008 - 15:44

Rilis Berita

  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika
  • Tim Peneliti UGM Lakukan Riset Inverter Statik Kereta Api 06 February 2023
    Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Univers
    Gusti
  • Mahasiswa KKN UGM Kembangkan Wisata Panas Bumi Kawah Sikidang 06 February 2023
    Dataran Tinggi Dieng merupakan kompleks gunung api. Selain menjadi sumber energi panas bumi denga
    Gusti
  • Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa UGM Terima Insentif Prestasi Sebesar 2 Miliar di 2022 06 February 2023
    UGM berkomitmen kuat untuk terus mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya dalam pengembangan
    Satria
  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual