UGM mempunyai program pengabdian masyarakat utama yang disebut Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan misi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian masyarakat. KKN PPM ini dinaungi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UGM.
Salah satu contoh hasil pengabdian masyarakat itu berasal dari tim KKN UGM unit BTL 03, Sub Unit Karangasem. Wukirsari, Imogiri, Bantul. Tim KKN UGM unit BTL 03, Sub Unit Karangasem yang beranggotakan 8 orang mahasiswa tersebut berusaha memfasilitasi warga Karangasem untuk dapat menyuarakan aspirasinya secara langsung kepada pemerintah setempat. Aspirasi ini diwujudkan melalui sarasehan rembug warga yang menghadirkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan BRI Cabang Bantul.
“Agenda ini sejalan dengan latar belakang KKN-PPM Tematik UGM di Desa Wukirsari tahun 2013 yaitu program-programnya diharapkan mampu membina masyarakat untuk lebih mengoptimalkan potensi daerah,”ujar salah satu anggota tim KKN, Nanik Wijayanti, Rabu (24/7).
Mahasiswi Fakultas Geografi angkatan 2010 itu menjelaskan bahwa Dusun Karangasem merupakan salah satu lokasi yang menjadi pusat penghasil wayang kulit atau kerajinan kulit lainnya yang lebih dikenal dengan nama pusat kerajinan kulit Tatah Sungging. Pedukuhan ini memiliki potensi budaya luar biasa yang mampu menjadikannya sebagai sebuah desa wisata.
“Meskipun kita akui Dusun Karangasem ini masih minim pembangunan fisik maupun non fisik yang menunjang tercapainya desa wisata,”katanya.
Dari hasil rembug warga ini didapatkan beberapa masukan untuk mengoptimalkan potensi Dusun Karangasem. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata secara umum menyampaikan bahwa untuk menjadi desa wisata, Karangasem harus mempersiapkan dengan matang perangkat pendukung serta kesiapan masyarakat untuk membangun desa wisata. Bentuk dukungan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ditunjukkan dengan ikut mendorong Badan Perencanaan Pembangunan Daerah untuk lebih memperhatikan lagi program optimalisasi desa yang memiliki potensi pariwisata. Sementara itu dari pihak Bank BRI bersedia menjadikan Dusun Karangasem sebagai desa binaan, dengan beberapa kriteria yang telah ditetapkan oleh BRI. Sedangkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah memberikan tanggapan yang positif terkait rencana pengembangan Dusun Karangasem menjadi desa wisata serta memberi pesan kepada tim KKN yang sedang mengabdi agar menjadikan masalah pengembangan desa wisata di Karangasem ini sebagai program yang berkelanjutan.
“Kita berharap ada tindak lanjut setelah rembug warga ini selesai. Dengan terbentuknya desa wisata Karangasem diharapkan akan menjadi magnet pertumbuhan baru dan semakin mensejahterakan masyarakat sekitar,”kata Nanik (Humas UGM/Satria AN)