• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Raih Doktor Usai Teliti Model Perilaku Seks Berisiko pada Pria

Raih Doktor Usai Teliti Model Perilaku Seks Berisiko pada Pria

  • 25 Juli 2013, 15:12 WIB
  • Oleh: Satria
  • 11618
  • PDF Version
Raih Doktor Usai Teliti Model Perilaku Seks Berisiko pada Pria

Peningkatan kasus HIV/AIDS di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, merupakan salah satu hal yang patut menjadi perhatian banyak pihak. Salah satu hal yang dianggap menjadi sumber penyebaran HIV/AIDS adalah perilaku seks berisiko. Perilaku seks berisiko merupakan suatu aktivitas seksual, terutama yang berkaitan dengan hubungan seks vaginal dan anal yang dilakukan individu dengan pasangan seksnya sehingga menjadi rentan tertular penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS.

"Dalam hal ini pria dianggap sebagai pelaku yang cukup rentan melakukan perilaku seks berisiko karena merupakan figur yang melakukan inisiasi aktivitas seksual, sekaligus memegang pengambilan keputusan seksual,”papar Wahyu Rahardjo, pada ujian terbuka program doktor Fakultas Psikologi UGM, Kamis (25/7) di Auditorium G-100 Fakultas Psikologi UGM.

Dalam disertasinya yang berjudul Model Perilaku Seks Berisiko pada Pria, Wahyu menjelaskan kelompok pria heteroseksual serta gay dan biseksual merupakan kelompok yang juga disebut sangat rentan melakukan perilaku seks berisiko dikarenakan kecenderungan memiliki banyak pasangan seks, melakukan hubungan seks dengan orang asing, serta kecenderungan enggan menggunakan kondom saat berhubungan seks, baik vaginal maupun anal.

Beberapa hal yang dianggap memengaruhi perilaku seks berisiko adalah harga diri, hubungan orang tua-anak, kecenderungan mencari sensasi seksual, keberadaan teman sebaya yang menyimpang, dan penggunaan media pornografi.

“Tujuan penelitian ini memang untuk mengembangkan dan mengkonstruksikan model teoretis perilaku seks berisiko yang melibatkan beberapa variabel tadi,”tegas dosen Universitas Gunadarma tersebut.

Penelitian yang dilakukan Wahyu ini melibatkan 327 orang pria. Dari jumlah itu 218 orang adalah pria heteroseksual, dan 109 sisanya merupakan pria gay dan biseksual. Partisipan merupakan individu lajang, tinggal di Jakarta dan Bekasi, dengan rentang usia 18 hingga 40 tahun. Pengambilan data dilakukan di beberapa lokalisasi di Jakarta dan Bekasi, klub atau diskotik dangdut, tempat pijat plus, atau beberapa komunitas tertentu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model modifikasi yang dikembangkan menyatakan bahwa harga diri, hubungan orang tua-anak, kecenderungan mencari sensasi seksual, teman sebaya yang menyimpang, dan penggunaan media pornografi dapat menjelaskan mengapa pria heteroseksual melakukan perilaku seks berisiko. Namun demikian secara spesifik dapat diketahui bahwa harga diri memiliki pengaruh tidak langsung terhadap perilaku seks berisiko melalui kecenderungan mencari sensasi seksual, teman sebaya yang menyimpang, dan penggunaan media pornografi.

“Artinya, tidak serta merta harga diri yang negatif membuat pria melakukan perilaku seks berisiko,”urai Wahyu.

Sedangkan pada kelompok pria gay dan biseksual, harga diri yang negatif dianggap menyebabkan pria gay dan biseksual memiliki jumlah pasangan seks yang banyak. Di sisi lain, kecenderungan mencari sensasi seksual muncul sebagai hal yang secara kuat memengaruhi dilakukannya hubungan seks  anak usia dini, serta hubungan seks dengan orang asing pada pria gay dan biseksual (Humas UGM/Satria AN)

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Teliti Perilaku Remaja Berisiko Penyalahguna NAPZA

    Monday,26 January 2015 - 13:39
  • Raih Doktor Usai Teliti Model Limpas Permukaan di Perkotaan

    Thursday,28 July 2016 - 13:17
  • Sekolah Cegah Remaja Melakukan Seks Pranikah

    Monday,24 July 2017 - 13:38
  • Teliti Perilaku Merokok pada Remaja, Kamsih Astuti Raih Doktor

    Tuesday,11 May 2010 - 16:04
  • Teliti Sistem Saraf Otonom, Dosen FK Raih Doktor

    Monday,02 December 2013 - 14:55

Rilis Berita

  • Mahasiswa UGM Raih Beasiswa Bayer Foundation - Germany 12 August 2022
    Bayer Foundation merupakan organisasi asal Jerman yang memberikan beasiswa bagi peneliti-peneliti
    Satria
  • Mahasiswa KKN UGM Gelar Vaksinasi PMK di Gunungkidul 12 August 2022
    Beberapa bulan terakhir ini wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) marak menyerang ternak di In
    Gusti
  • Departemen Sosek Faperta UGM Gelar Seminar Nasional dan Deklarasi Penguatan Fungsi Penyuluhan Pertanian 11 August 2022
    Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), menggelar
    Agung
  • Prof Irianiwati Widodo Dikukuhkan Sebagai Guru Besar 11 August 2022
    Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Ga
    Gusti
  • Pendaftaran KIP-Kuliah Dibuka Bagi 1.850 Mahasiswa UGM 11 August 2022
    Direktorat Kemahasiswaan UGM membuka pendaftaran KIP Kuliah 2022 bagi 1.850 mahas
    Gloria

Agenda

  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual