YOGYAKARTA – Perlambatan pertumbuhan perekonomian nasional akibat gejolak nilai tukar rupiah kini menjadi pekerjaan rumah yang cukup serius yang harus di selesaikan pemerintah lewat pelaksanaan paket kebijakan ekonomi. Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno., M.Soc.,Sc., mengaku optimis pemerintah mampu mengatasi permasalahan ekonomi nasional yang kini tengah dihadapi. “Meski kondisi ekonomi lagi sedikit ada masalah tapi saat ini kita sudah bisa lepas dari permasalahan yang begitu rumit, yakni instabilitas politik,” kata Pratikno dalam pidatonya yang disampaikan di hadapan 761 lulusan ahli madya UGM yang diwisuda, Rabu (28/8).
Kendati pertumbuhan ekonomi masih berkisar di angka 6 persen, imbuhnya, ekonomi Indonesia sudah masuk kelompok 15 besar ekonomi dunia. Ia menerangkan, Indonesia bahkan sudah masuk kategori negara kelas menengah bukan lagi sebagai kelompok negara miskin. Tidak hanya itu, Indonesia juga diprediksi menjadi salah satu pusat perekonomian dunia di Asia. “Dinamika ekonomi dunia saat ini pusatnya di Asia. Yang paling prospektif ke depan adalah Cina, India dan Indonesia,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Pratikno juga sempat menyinggung hasil survei yang dimunculkan di beberapa media massa akhir-akhir ini terkait kandidat kuat calon presiden 2014 yang diprediksi memiliki tingkat elektabilitas tinggi. Pratikno mengaku senang dan bangga karena salah satu kandidat yang dianggap populer tersebut adalah alumnus UGM (Joko Widodo-red). “Kebetulan itu alumni UGM yang disandingkan dengan calon-calon lain. Ini realitas yang tidak bisa kita hindari,” ungkapnya.
Meski pemillihan presiden akan berlangsung tahun 2014, namun dimunculkannya kandidat kuat calon presiden pilihan masyarakat dari hasil polling dari beberapa lembaga survei diakui Pratikno pertanda situasi politik nasional sudah semakin kondusif. “Kita tidak lagi menghadapi trauma instabilitas politik seperti yang dihadapi saudara-saudara kita di timur tengah,” tuturnya.
Luluskan 761 Ahli Madya
Universitas Gadjah Mada kembali mewisuda 761 lulusan Ahli Madya yang meraih predikat cumlaude 182 orang atau 23,9 % dari total wisudawan. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata adalah 3,23, IPK tertinggi diraih Tiara Difa Primasi dari prodi D3 Hukum (para legal) dengan IPK 3,95.
Lama studi rata-rata wisuda kali ini adalah 2 tahun 11 bulan. Waktu studi tersingkat diraih Slamet Riadi dari prodi D3 Teknik Geomatika yang lulus dalam waktu 1 tahun 10 bulan. Sedangkan lulusan termuda diraih Wahyudy Imam Afandy dari D3 Kearsipan yang lulus ahli madya dalam usia 19 tahun, 9 bulan, 8 hari. (Humas UGM/Gusti Grehenson)