• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Politik Luar Negeri RI Bergantung Stabilitas Politik 2014

Politik Luar Negeri RI Bergantung Stabilitas Politik 2014

  • 02 September 2013, 14:41 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 17077
  • PDF Version
Politik Luar Negeri RI Bergantung Stabilitas Politik 2014

YOGYAKARTA – Tantangan kebijakan hubungan politik luar negeri Indonesia di masa mendatang sangat tergantung pada stabilitas politik dalam negeri pasca pemilu 2014, kondisi ekonomi dan penyelesaian masalah perbatasan dengan tetangga khususnya dengan Malaysia dan Timor Leste, serta peran Indonesia dalam organisasai ASEAN, APEC serta G-20.

Guru Besar Bidang Hubungan Internasional UGM, Prof. Dr. Yahya Muhaimin, mengatakan kebijakan politik luar negeri sebuah Negara membutuhkan dukungan stabilitas politik dari dalam negeri, kendati dalam pelaksanaannya prinsip politik luar negeri bebas-aktif Indonesia dalam praktiknya selalu berbeda di setiap periode kepemerintahan. “Kenyataannya sampai saat ini mengalami pelaksanaan yang bervariasi dan mengalami dinamika,” kata Yahya Muhaimin saat menjadi pembicara kunci dalam seminar refleksi 65 tahun Hubungan Politik Luar Negeri RI Bebas-Aktif di ruang Balai senat UGM, Senin (2/9).

Kendati setiap pemimpin negara mengakui kebijakan politik luar negeri yang mereka laksanakan menganut prinsip bebas dan aktif, namun pada kenyataan  tidak sesuai dengan prinsip yang dianut. “Sekarno yang anti barat mengganggap itu politik bebas aktif. Demikian juga Soeharto, memutus hubungan dengan Cina kemudian menjalin hubungan baik dengan barat,” imbuhnya.

Diakui Yahya Muhaimin, memang agak sulit dan muskil menemukan rumusan yang ideal dalam pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif karena pada tataran praktisnya tetap saja berbentur pada kepentingan pemimpin negara. “Di era sekarang ini menganut kultur politik Jawa, mengedepankan harmoni, dekat dan baik-baik saja. Tetap saja banyak kepentingan di dalamnya,” katanya.

Namun demikian, kata Muhaimin, faktor stabilitas politik dalam negeri, ideologi politik kepala Negara, dan konfigurasi politik internasional mempengaruhi praktik politik luar negeri Indonesia yang mengakui prinsip bebas-aktif sejak dicetuskan oleh wakil presiden Mohammad Hatta pada 2 september 1948.

Pengamat hubungan luar negeri dari Metropolitan Universitas Prague, Republik ceko, Dr. Daniel Novotny, mengatakan kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif Indonesia mengalami perubahan dari waktu ke waktu, menyesuaikan kepentingan nasional. “Pelaksanaan prinsip bebas aktif dipengaruhi oleh perubahan rezim, setiap para pemimpin Indonesia memiliki ide mereka sendiri bagaimana menafsirkan dan menerapkannya,” katanya.

Yang menarik, kata Daniel, sikap elit politik Indonesia saat ini tengah menghadapi tekanan kompetisi strategis antara Amerika Serikat dan Cina. Menurutnya, Pemerintah Indonesia semakin rentan terhadap tekanan Beijing terkait persetujuan Jakarta atas penempatan milter Amerika di kawasan Asia Tenggara. Sementara Indonesia tetap menjalin hubungan dengan Cina untuk kerjasama ekonomi. “Keadaan ini memerlukan sebuah pengelolaan yang cermat dari hubungan politik luar negeri Indonesia,” ujarnya.

Sedangkan Dosen Jurusan Hubungan Internasional UGM, Dr. Siti Muti’ah Setiawati, menyoroti keberadaan Indonesia dalam keanggotan G-20 belum tentu menguntungkan apabila tidak melakukan diplomasi yang seimbang dengan Negara-negara maju yang merupakan anggota mayoritasnya. “Indonesia bisa hanya menjadi obyek jika tidak tidak memanfaatkan peluang,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Kebijakan Politik Luar Negeri RI Dinilai Belum Optimal

    Thursday,29 August 2013 - 15:38
  • Politik Bebas Aktif Indonesia Masih Relevan

    Friday,07 September 2018 - 11:46
  • Tahun Politik, Ekonomi Melambat di Awal 2013

    Thursday,14 March 2013 - 15:34
  • Teliti Politik Identitas Perlawanan GAM, Nazaruddin Raih Doktor

    Monday,05 December 2011 - 12:35
  • Pratikno : Kondisi Sosial Politik Memanas, Yogyakarta Tengah Diuji

    Monday,14 May 2012 - 8:36

Rilis Berita

  • Guru Besar FMIPA UGM Prof Subanar Berpulang 25 June 2022
    Guru Besar Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM, Prof
    Gloria
  • UGM Terjunkan 6.247 Mahasiswa KKN-PPM 24 June 2022
    Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG (K), Ph.D., secara resmi&
    Gusti
  • Generasi Muda Perlu Paham Aturan Main tentang Perlindungan Lingkungan Hidup 24 June 2022
    Dosen Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. M. Pramono Hadi, M.Sc., melihat ek
    Satria
  • Pemerintah Perlu Ambil Langkah Strategis Penuhi Kebutuhan Minyak Nasional 24 June 2022
    Indonesia telah menjadi net-importir minyak bumi selama 20 tahun terakhir. Kondisi tersebut ter
    Ika
  • Pakar Politik UGM: Tidak Ada Jalan Pintas Merubah Presidential Threshold 24 June 2022
    Protes atas syarat pencalonan presiden atau presidential threshold berupa kepemilikan 20 persen k
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual