• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Bacillus sp. B315, Pengendali Layu Bakteri Tanaman Kentang

Bacillus sp. B315, Pengendali Layu Bakteri Tanaman Kentang

  • 11 September 2013, 14:22 WIB
  • Oleh: Satria
  • 19209
Bacillus sp. B315, Pengendali Layu Bakteri Tanaman Kentang

Kentang (Solanum tuberosum.L.) merupakan komoditas holtikultura yang mendapat prioritas untuk dikembangkan, dan berpotensi untuk dipasarkan di dalam negeri maupun ekspor. Kentang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena bermanfaat sebagai bahan baku industri makanan, farmasi dan kosmetik, serta sudah dijadikan bahan pangan alternatif atau bahan karbohidrat substitusi, terutama dalam pemenuhan kebutuhan gizi dan pangan masyarakat Indonesia.

Kendala dalam budidaya kentang di Indonesia antara lain mutu benih, teknik budidaya dan adanya organisme penganggu tanaman. Salah satu penyakit yang menjadi kendala dalam budidaya kentang adalah penyakit layu bakteri. Penyakit layu bakteri ini disebabkan oleh Ralstonia (Pseudomonas) solanacearum.

“Penyakit ini dapat menghancurkan tanaman kentang karena patogen bersifat tular tanah dan tular umbi, mampu bertahan dalam tanah relatif lama,’papar Ir. Nur Prihatiningsih, M.S. pada ujian terbuka program doktor Fakultas Pertanian UGM, Rabu (11/9) di Auditorium Fakultas Pertanian UGM.

Pada ujian tersebut Nur mempertahankan disertasinya yang berjudul Aktivitas Antibiosis Bacillus sp. B315 Sebagai Agens Pengendali Hayati Ralstonia solanacearum Pada Kentang.

Ia menjelaskan Bacillus spp. diketahui sebagai bakteri antagonis terhadap beberapa patogen tanaman, baik patogen tular tanah maupun tular udara. Bacillus spp juga mampu mengendalikan patogen seperti Gaeumanomyces graminis penyebab penyakit take-all pada gandum, strain anggota genus Fusarium, dan Verticillium penyebab penyakit layu pada beberapa tanaman penting seperti tomat, pisang dan kapas.

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman ini mengatakan bahwa agens hayati seperti Bacillus spp. dapat sebagai pupuk hayati dan agens pengendali hayati melalui mekanisme antibiosis, sekresi enzim pelisis, dan penginduksi ketahanan sistemik.

“Aktivitas antibiosis Bacillus sp. B315 ditunjukkan dengan salah satu cara membuat mutan antibiosis untuk menentukan bahwa Bacillus sp. B315 mempunyai mekanisme antibiosis,”imbuhnya.

Penelitian yang dilakukan Nur Prihatiningsih dilakukan dengan metode percobaan dalam empat tahap. Tahap 1-2 dilaksanakan di laboratorium dan tahap 3-4 di rumah kaca. Dari hasil penelitian itu disimpulkan bahwa Bacillus spp. asal rizosfer kentang, isolate B46, B209, B211, B298 dan B315 mempunyai kemiripan yang tinggi pada sifat fisiologis dan biokimiawi. Kelima isolate Bacillus spp. secara genetic adalah B. subtilis dengan strain yang berbeda.

Bacillus sp. B315 dapat digunakan sebagai agens pengendali hayati R. solanacearum kentang, dengan aplikasi pada saat tanam yaitu perendaman benih atau penyelimutan benih, dengan formulasi yang lebih efektif dan efisien.

“Bacillus sp. B315 ini mampu menunda masa inkubasi 7 hari, dan mengendalikan penyakit layu bakteri dengan efektivitas sebesar 64,9 persen,”pungkasnya (Humas UGM/Satria AN)

Berita Terkait

  • Penyakit Layu Bakteri Masih Ancam Petani Tomat

    Wednesday,13 May 2015 - 12:24
  • Menekan Penyakit Lincat Tembakau, Kombinasi Pseudomonad Fluoresen, Bacillus spp., Dan Streptomyces spp

    Thursday,24 August 2006 - 14:11
  • Kaji Penggunaan Lahan DAS Putih, Sriyanto Raih Doktor

    Monday,01 June 2015 - 15:21
  • Membedah Religiusitas dan Rasionalitas Ekonomi Petani Muslim di Gunung Dieng

    Friday,02 February 2018 - 8:54
  • Biji Salak Potensial Menghilangkan Asam Sulfida dalam Biogas

    Wednesday,12 April 2017 - 13:03

Rilis Berita

  • Dosen Perikanan UGM Murwantoko Dikukuhkan sebagai Guru Besar 21 March 2023
    Dosen Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si., dikukuhkan sebagai G
    Gloria
  • Komunitas Mahasiswa Hindu UGM Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan 21 March 2023
    Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Mahasiswa Hindu Dharma (UKM
    Ika
  • 40 UMKM Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan Produk 21 March 2023
    Sebanyak 40 pelaku UMKM mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan
    Agung
  • UGM Kembangkan Aplikasi TOMO Untuk Penanganan Tuberkulosis Resisten Obat 21 March 2023
    Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Dalam lapora
    Ika
  • Entrepreneur di Bidang Peternakan Masih Minim 21 March 2023
    Meski masih terbuka lebar Indonesia masih kekurangan entrepreneur di bidang peternakan. Data Bada
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual