• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Hadapi Krisis Pangan, Transmigrasi Tetap Berorientasi Pertanian

Hadapi Krisis Pangan, Transmigrasi Tetap Berorientasi Pertanian

  • 11 September 2013, 14:52 WIB
  • Oleh: Agung
  • 4014
Hadapi Krisis Pangan, Transmigrasi Tetap Berorientasi Pertanian

Ketua Himpunan Masyarakat Peduli Transmigrasi Indonesia (HMPTI), Dr (Hc). Ir. Siswono Yudo Husodo menilai untuk saat ini program transmigrasi yang berorientasi pada persebaran penduduk dengan alasan masyarakat yang sedentary sudah tidak relevan lagi. Sebab suku-suku yang tadinya sedentary, kini mobilitasnya telah meningkat signifikan.

"Upaya penyebaran penduduk tidak tepat lagi, jika dilakukan dengan alasan karena kondisi ditempat asal, namun akan lebih tepat bagaimana membuat daya tarik ditempat tujuan", ujarnya di University Center UGM, Rabu (11/9) saat menjadi pembicara Seminar Ketransmigrasian bertema "Revitalisasi Transmigrasi Indonesia" hasil kerjasama Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Universitas Gadjah Mada.

Kata Siswono, program transmigrasi sudah saatnya mengambil kebijakan full factor, bukan lagi push factor. Dengan kebijakan push factor, Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) mestinya menjadi lokasi yang menjanjikan, diantaranya tanah yang subur, infrastruktur jalan baik, terdapat fasilitas kesehatan dan pendidikan.

"Inilah yang kini menjadi tugas pemerintah untuk tidak boleh lagi muncul UPT-UPT bermasalah, dan tugas utamanya sekarang adalah meniadakan UPT-UPT bermasalah", papar Menteri Negara Perumahan Rakyat pada Kabinet Pembangunan V, 1988-1993 dan Menteri Transmigrasi pada Kabinet Pembangunan VI, 1993-1998.
Terhadap Revitalisasi Program Transmigrasi, Siswono berharap program revitalisasi transmigrasi tetap berorientasi pada pertanian. Sebab harga pangan cenderung terus meningkat. Kecenderungan ini tentu menjadi peringatan sekaligus ancaman bagi hampir negara-negara seluruh dunia.

"Pertumbuhan penduduk terus mengalami peningkatan, sementara jumlah lahan perkapita mengalami penurunan. Artinya stok pangan dunia akan mengalmi penurunan seiring langkah yang diambil oleh negara pengekspor pangan dunia untuk melindungi rakyat negaranya masing-masing", tuturnya.

Direktur Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Trasmigrasi, Ir. Roosari Tyas Wardani, MMA mengungkapkan ditengah upaya merevitalisasi program transmigrasi agar lebih menarik, program transmigrasi sesungguhnya telah banyak mencapai kemajuan. Lebih dari 20 juta warga transmigran dan anggota keluarganya kini hidup mandiri di kawasan-kawasan transmigrasi dari Aceh hingga Papua.

Pada saat terjadi kerentanan penyediaan pangan, transmigrasi melakukan aksinya dengan mengembangkan sumberdaya lahan bagi usaha-usaha produktif hingga mencapai 4 juta Ha. bahkan sebagian telah menjadi sentra-sentra produksi pangan dan perkebunan dan menjadikan posisi Indonesia sebagai penghasil CPO terbesar di dunia.

"Kurang lebih 37 persen kawasan transmigrasi telah menjadi sentra produksi pangan, serta memberikan kontribusi terhadap produksi beras nasional sebanyak 8,4 juta ton", ungkap Roosari Wardani.

Ditambahkan Roosari Wardani, di saat wilayah perbatasan digerogoti bangsa asing, transmigrasi pun hadir dengan menempatkan transmigran di wilayah tersebut hingga pulau-pulau terluar. Di saat implementasi otonomi berlangsung meluas, transmigrasi memberi dukungan penguatan.
"Melalui transmigrasi kini telah terbentuk 1.183 desa baru, 382 kecamatan baru, 103 kabupaten/kota baru dan satu ibukota propinsi, yaitu Mamuju di Sulawesi Barat. Tidak kurang juga 50.025 kilometer jalan telah dibangun, jembatan sepanjang 40.551 kilometer hingga ribuan sekolah dasar, pusat kesehtaan dan dermaga", tambahnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat UGM, Prof. Dr. Suratman, M.Sc menyatakan transmigrasi menjadi solusi bagi pembangunan NKRI. Karena itu, usulan visi transmigrasi kedepan adalah menjadikan transmigrasi memiliki keunggulan wilayah dan masyarakat di kawasan transmigrasi yang harmonis, tangguh dan sejahtera.  "Reorientasi konsepnya transformasinya ke voluntery migration atau migrasi sukarela dengan berpinsip cultural harmony yaitu menjaga keharmonisan budaya, serta mengarah pada pemenuhan kebutuhan, demand driven", katanya. (Humas UGM/ Agung)

 

Berita Terkait

  • Fakultas Agrokompleks UGM Canangkan Gerakan Kedaulatan Pangan

    Wednesday,16 October 2013 - 15:20
  • Transmigrasi Jangan Hanya Fokus Pada Pertanian

    Friday,23 August 2013 - 13:20
  • Transmigrasi Perlu Diperkuat Kembali

    Friday,30 September 2016 - 12:49
  • Jaka Widada Buka Rangkaian Dies Pertanian UGM ke-76

    Friday,22 July 2022 - 15:00
  • Kampanyekan Pertanian Melalui Agroexpo

    Tuesday,30 April 2013 - 9:35

Rilis Berita

  • Dosen Perikanan UGM Murwantoko Dikukuhkan sebagai Guru Besar 21 March 2023
    Dosen Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si., dikukuhkan sebagai G
    Gloria
  • Komunitas Mahasiswa Hindu UGM Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan 21 March 2023
    Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Mahasiswa Hindu Dharma (UKM
    Ika
  • 40 UMKM Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan Produk 21 March 2023
    Sebanyak 40 pelaku UMKM mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan
    Agung
  • UGM Kembangkan Aplikasi TOMO Untuk Penanganan Tuberkulosis Resisten Obat 21 March 2023
    Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Dalam lapora
    Ika
  • Entrepreneur di Bidang Peternakan Masih Minim 21 March 2023
    Meski masih terbuka lebar Indonesia masih kekurangan entrepreneur di bidang peternakan. Data Bada
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual