• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Seperti Bulan Sabit, Proses Damai di Mesir Terus Berjalan

Seperti Bulan Sabit, Proses Damai di Mesir Terus Berjalan

  • 12 September 2013, 15:26 WIB
  • Oleh: Agung
  • 3102
Seperti Bulan Sabit, Proses Damai di Mesir Terus Berjalan

Melihat bulan sabit diatas Mesir di suatu malam, Trias Kuncahyono, wartawan Kompas segera mengabadikan momen itu. Sebagai penulis buku Tahrir Square: Harapan Damai Pergolakan Mesir, iapun berharap bulan sabit itu suatu ketika akan penuh bulat bersinar.

Begitulah Trias Kuncahyo bercerita sekaligus berharap tentang proses damai di Mesir. Ia meyakini suatu saat Mesir akan menemukan kondisi damai yang seutuhnya.

"Ya, bulan itu hanya kecil melengkung, tapi saya yakin suatu ketika akan bulat penuh. Demikian juga proses damai di Mesir saat ini", ujarnya di Auditorium FIB, Kamis (12/9) saat digelar bedah buku karya tulisannya.

Trias Kuncahyono mengakui bila buku karyanya merupakan buku tulisan seorang wartawan yang memiliki sudut pandang berbeda dari para pengamat politik ataupun para pakar Timur Tengah. Dengan pendekatan jurnalistik, buku Tahrir Square: Harapan Damai Pergolakan Mesir karyanya merupakan hasil pengamatan langsung, melakukan reportase, direkam dan ditulis menjadi buku.

"Semua bermula dari aksi reformasi di tahun 2011, di Tahrir Square yang merupakan pusat pergolakan. Dimana di saat Husni Mubarak masih berkuasa, rakyat menginginkan perubahan, seperti yang terjadi di Tunisia", katanya.

Trias bercerita, krisis Mesir berawal dari keinginan sekelompok anak muda yang menginginkan kebebasan dan kemerdekaan. Mereka dengan memanfaatkan media teknologi informasi, seperti BBM, Email, Yahoo messenger, jejaring sosial dan lain-lain berhasil menghimpun kaum muda untuk melakukan tuntutan pada pemerintah. "Mereka menginginkan kebebasan politik, kemakmuran dan martabat, revolusi saat itu bisa digambarkan separo militer, separo rakyat. Para muda ini bergerak tanpa bendera, tanpa kelompok, tanpa partai dan mereka tidak memandang dari mana", imbuhnya.

Dari buku karya Trias dan mengamati perkembangan Mesir, dosen Jurusan Hubungan Internasional UGM, Dr. Siti Muti’ah Setiawati mengungkapkan jika budaya mobilisasi massa terus dilakukan di negara tersebut, maka pergolakan di Mesir tiada kunjung selesai. Apalagi di setiap gerakan senantiasa melibatkan militer, dan kondisi terakhir Mesir memperlihatkan bila militer memberikan fasilitas pada rakyat yang berlawanan dengan Presiden Morsi. "Setiap kali keterlibatan militer dalam politik selalu akan mencederai", paparnya. (Humas UGM/ Agung)
    
 

Berita Terkait

  • Akademisi DIY Ajak Masyarakat Kawal Pemilu Jurdil dan Damai

    Monday,15 April 2019 - 17:00
  • Wamenlu: Hubungan Indonesia-Mesir Timpang

    Tuesday,05 May 2015 - 14:26
  • Sekolah Pascasarjana UGM Gelar 5 Agenda Ilmiah

    Monday,11 October 2010 - 14:06
  • Rektor UGM Kunjungi Liga Universitas Islam Kairo

    Wednesday,09 October 2019 - 21:31
  • Bedah Buku Jalur Gaza Tanah Terjanji di SPs UGM

    Tuesday,12 October 2010 - 14:55

Rilis Berita

  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti
  • Karate UGM Juara Umum 3 SEMAR CUP XII 24 March 2023
    Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate INKAI UGM berhasil menyabet gelar Juara Umum 3 dalam Interna
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual