• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • JKN 2014 Belum Jangkau Pekerja Sektor Informal

JKN 2014 Belum Jangkau Pekerja Sektor Informal

  • 30 September 2013, 16:42 WIB
  • Oleh: Agung
  • 4266
JKN 2014 Belum Jangkau Pekerja Sektor Informal

Meski telah ada perluasan penerima Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), dari 76,4 juta menjadi 86,4 juta orang yang akan dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di tahun 2014, namun para pekerja sektor informal masih belum tercakup di dalamnya. Karena itu menjadi tugas pemerintah untuk melaksanakan dan menjaring masukan dari berbagai pihak, mengingat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang akan dikelola oleh BPJS Kesehatan akan dilaksanakan pada bulan Januari 2014.

"Semua penduduk Indonesia termasuk pekerjaan informal pada akhir tahun 2019 akan memiliki jaminan kesehatan, namun sayang kondisi saat ini sebagian besar pekerja sektor informal belum tercakup didalamnya", ujar Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. Ali Ghuffron Mukti, M.Sc., Ph.D saat membuka High Level Forum Untuk Perluasan Cakupan Sektor Informal Menuju Jaminan Kesehatan Nasional di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, (30/9).

Ali Ghuffron mengungkapkan, banyak negara di dunia yang tergabung dalam Joint Learning Network (JLN) for Universal Health Coverage (UHC) sedang berupaya menuju Cakupan Jaminan Kesehatan bagi seluruh penduduknya, termasuk Indonesia sebagai salah satu penggagas JLN bersama Filipina, Thailand, China dan Korea. Meski masih ada yang perlu disempurnakan dilapangan, jaminan kesehatan untuk pegawai pemerintah, tentara/polisi, pegawai swasta formal dan masyarakat miskin dan tidak mampu sudah memiliki mekanisme dan berjalan.

"Inilah yang menjadi tantangan saat ini bagaimana jaminan kesehatan menjangkau masyarakat yang bekerja di sektor informal, seperti petani, nelayan, pengemudi, pedagang kaki lima dan pekerja mandiri lainnya beserta anggota keluarganya", ungkap Wamenkes.

Dikatakan saat ini terdapat sekitar 73,2 juta penduduk Indonesia dalam katagori pekerja sektor informal, diantaranya 53,2 juta mendapat upah dan 20 juta tidak mendapat upah. Data Informal Economy Study (IES) tahun 2011/2012 menyebut sekitar 31,2 juta pekerja sektor informal yang memperoleh upah tidak akan mendapat tanggungan kesehatan di tahun 2014. 

Pekerja sektor informal, ini merupakan pekerja yang tidak mendapat gaji (unsalaried) dan tidak memiliki hubungan formal perusahaan-perusahaan atau disebut sebagai pekerja di luar hubungan kerja. Persoalannya, sejumlah besar dari mereka tidak masuk katagori penerima bantuan iuran, harus membayar iuran/ kontribusi kepada BPJS Kesehatan, termasuk pekerja informal yang dekat titik cut off.

Di negara lain, kata Wamenkes, kontribusi pemerintah mendorong terjadinya informalisasi yang lebih besar. Bahwa kemampuan membayar dan kemauan membayar iuran jaminan kesehatan menjadi isu yang perlu diperhatikan.

"Masyarakat belum beranggapan bahwa iuran sebagai sesuatu hal yang baik. Hal ini bisa dilihat dari masih tingginya pengeluaran langsung, out of pocket serta belum maksimalnya penggunaan fasilitas layanan. Di sektor keuangan, iuran jaminan kesehatan diperlukan untuk menjamin kebijakan fiskal yang sehat sebagai komplemen terhadap anggaran pemerintah yang terus meningkat untuk sektor kesehatan dan subsidi jaminan kesehatan masyarakat miskin", katanya.

High Level Forum Untuk Perluasan Cakupan Sektor Informal Menuju Jaminan Kesehatan Nasional berlangsung selama 4 hari, tanggal 29 September s.d 2 Oktober 2013. Kegiatan ini diselenggarakan Center For Health Financing Policy and Insurance Management Fakultas Kedokteran UGM bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI, Australian AID, Joint Learning Network (JLN), GIZ dan WHO.

Dengan menghadirkan pakar di bidangnya, seperti Dr. Joseph Kutzin (WHO), Dr. Trihono (Head of National Institute for Health Research and Development, MoH), Prof. Dr. Hasbullah Thabrany, M.Sc., Ph.D (UI) dan lain-lain, forum ini diharapkan menggali banyak informasi pengalaman dari berbagai negara. Selain itu dari forum ini bisa menghasilkan solusi mengatasi masalahan cakupan kesehatan semesta (UHC) untuk populasi yang sulit dijangkau. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • PERAN SEKTOR INFORMAL DI INDONESIA

    Wednesday,08 March 2006 - 12:13
  • Sektor Informal di Kota Gorontalo Alami Transformasi

    Monday,15 June 2015 - 12:07
  • Pakar UGM: Pemerintah Perlu Cari Program Alternatif Bantuan Subsidi Bagi Pekerja Informal

    Friday,04 September 2020 - 11:29
  • PSW UGM Dukung Dihentikannya Pengiriman TKI ke Arab Saudi

    Tuesday,21 June 2011 - 9:16
  • Urbanisasi Berlebih, Kota Semarang Mengalami Deindustrialisasi

    Monday,21 November 2011 - 10:36

Rilis Berita

  • Terancam Punah, Yayasan KEHATI, OIC, dan The Body Shop Gelar Roadshow Peduli Orangutan di UGM 26 March 2023
    Awal bulan Novermber 2017 lalu, peneliti menemukan spesies baru orangutan di Sumatera U
    Satria
  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual