• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Kemiskinan Tidak Selamanya Pengaruhi Kualitas Pengasuhan Anak

Kemiskinan Tidak Selamanya Pengaruhi Kualitas Pengasuhan Anak

  • 01 Oktober 2013, 11:49 WIB
  • Oleh: Satria
  • 4226
Kemiskinan Tidak Selamanya Pengaruhi Kualitas Pengasuhan Anak

Persoalan salah perlakuan, pengabaian dan budaya asuh yang tidak suportif menjadi bagian persoalan pengasuhan anak di daerah miskin. Usaha membangun kesadaran pengasuhan terasa lambat karena bantuan lebih konsumtif. Pendekatan komunitas adalah salah satu pilihan memecahkan masalah tersebut. Masyarakat diajak mandiri. Potensi kearifan lokal yang terabaikan direkonstruksi dan dikembangkan untuk memecahkan masalah pengasuhan yang sedang dihadapi.

“Tidak selamanya kemiskinan menciptakan masyarakat tergantung terhadap bantuan dan dimarjinalkan dari beragam akses pemberdayaan,”tutur Mohammad Mahpur pada ujian terbuka program doktor Fakultas Psikologi UGM, Selasa (1/10) di Auditorium G-100 Fakultas Psikologi UGM.

Pada kesempatan itu Mahpur mempertahankan disertasinya yang berjudul Kearifan Lokal dan Peningkatan Kualitas Pengasuhan Anak Berbasis Komunitas.

Ia menjelaskan kemiskinan tidak selamanya memengaruhi kualitas pengasuhan. Kualitas pengasuhan anak dapat ditingkatkan asal problematikanya tidak dibebankan personal, tetapi secara kolektif ditemukan, dipelajari kembali dan dikembangkan bersama untuk membangun masa depan anak menjadi berkualitas. Proses ini diperkuat melalui partisipasi masyarakat lokal untuk menciptakan dukungan sosial informasi pengasuhan.

“Untuk itu perlu pendekatan komunitas yang dikembangkan untuk melihat indikator kesehatan mental anak dari determinasi individu, keluarga sosial dan komunitas melalui pendekatan partisipatoris,”kata dosen di Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut.

Mahpur menambahkan kearifan lokal memberi pengakuan untuk menempatkan orang lokal sebagai subyek pengetahuan aktif daripada subyek pasif. Kearifan lokal menciptakan proses produksi pengetahuan yang dikonstruksi melalui penalaran komunitas. Suara komunitas ditempatkan menjadi pijakan mengorganisasi konsep dan implementasi pelayanan.

Temuan penelitian yang dilakukan Mahpur ini menghasilkan lima strategi pengasuhan anak berbasis komunitas yang digunakan sebagai perspektif lokal menyelesaikan masalah pengasuhan anak. Lima strategi berikut adalah konsep lokal masyarakat. Setelah dilakukan tindakan penelitian partisipatoris, keberdayaan masyarakat mampu dibangun dari dalam komunitas melalui program belajar masyarakat yang disebut SR Sangu Akik (Sekolah Rakyat Ngasuh Anak Sing Becik).

“Strategi peningkatan kualitas pengasuhan anak yang berhasil dikembangkan, yakni berpikir positif tentang pendidikan, pembiasaan, memberi dorongan, kebebasan terarah, dan pengasuhan tanpa kekerasan,”tegasnya.

Di akhir paparan Mahpur mengatakan bahwa berdasarkan pendekatan penelitian partisipatoris ini disadari bahwa yang membuat masyarakat miskin terpuruk, termasuk kualitas pengasuhan anak, karena bantuan yang umum terlalu bersifat charity dan topdown. Bantuan ini tidak menganut prinsip pengembangan komunitas. Hasil penelitian ini merupakan antithesis bahwa bantuan yang berprinsip pada pengembangan komunitas lebih menjawab pemberdayaan kualitas pengasuhan anak dan menjamin hak-hak anak lebih progresif daripada charity atau kucuran dana konsumtif (Humas UGM/Satria AN)

Berita Terkait

  • Psikolog UGM Jelaskan Pola Pengasuhan yang Sehat dalam Keluarga

    Thursday,04 August 2022 - 7:12
  • Pengasuhan di Era Digital

    Tuesday,27 April 2021 - 12:55
  • UGM Dorong Kebijakan Pengelolaan Generasi Sehat

    Monday,11 November 2019 - 14:01
  • Pola Asuh Anak Salah Akibatkan Gizi Buruk

    Friday,29 November 2013 - 15:28
  • Pola Komunikasi Keluarga Memengaruhi Kesehatan Mental Anak

    Thursday,06 October 2016 - 7:57

Rilis Berita

  • Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada Jalin Kerja Sama 31 March 2023
    Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada mempererat kerja sama. Keduanya sepakat bek
    Agung
  • Mahasiswa FEB UGM Juarai Kompetisi Bisnis Asia Pasifik 2023 31 March 2023
    Tim Gama Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM berhasil menyabet gelar juara pertama dalam
    Ika
  • FTP UGM Luncurkan 3 Buku Ragam Kudapan Nusantara 31 March 2023
    Ragam kuliner Indonesia yang terdiri atas minuman, makanan utama, lauk-pauk, penyerta dan pelengk
    Agung
  • UGM dan BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerja Sama Peningkatan Kompetensi SDM 31 March 2023
    Universitas Gadjah Mada dan BPJS Ketenagakerjaan melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sa
    Gusti
  • Penerimaan Mahasiswa Baru UGM Jalur Prestasi Dibuka Hingga 12 April 31 March 2023
    Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UGM jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) at
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual