• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Program Perubahan Gaya Hidup Perbaiki Faktor Risiko Kardiovaskular

Program Perubahan Gaya Hidup Perbaiki Faktor Risiko Kardiovaskular

  • 18 Oktober 2013, 13:50 WIB
  • Oleh: Satria
  • 5776
Program Perubahan Gaya Hidup Perbaiki Faktor Risiko Kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular, khususnya penyakit jantung koroner (PJK), merupakan penyakit yang memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi, termasuk di Indonesia. Pada tahun 2001, proporsi kematian kardiovaskular di Indonesia berkisar 26,3% dan merupakan peringkat pertama penyebab kematian. Setiap individu memiliki kemungkinan mengalami PJK dan komplikasinya (major adverse cardiovascular events atau MACE), seperti angina tidak stabil, infark miokard dan kematian.

“Untuk mencegah timbul dan memberatnya PJK dan MACE dapat dilakukan penatalaksanaan-penatalaksanaan non farmakologis (perubahan gaya hidup), farmakologis dan tindakan lain,”kata Iqbal Mochtar pada ujian terbuka program doktor bidang Ilmu Kedokteran di Fakultas Kedokteran UGM, Jumat (18/10).

Pada ujian ini Iqbal mempertahankan disertasinya yang berjudul Pengaruh Program Perubahan Gaya Hidup ‘Ide Konsulen’ Terhadap Faktor Risiko dan Risiko Kardiovaskular Mayor Pada Kelompok Penderita dan Bukan Penderita Penyakit Jantung Koroner.

Untuk mencegah PJK dan kejadian MACE dapat dilakukan tiga jenis penatalaksanaan, yaitu penatalaksanaan non-farmakologis, farmakologis dan tindakan tertentu. Menurut Iqbal diantara ketiga penatalaksanaan tersebut, upaya non-farmakologis lewat program perubahan gaya hidup merupakan komponen penting dan perlu diikutsertakan dalam setiap penatalaksanaan kelainan kardiovaskular.

Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh program perubahan gaya hidup gabungan IDE KONSULEN (yaitu gabungan presentasi video, konseling, pembagian materi cetak/brosur dan follow-up lewat telepon selama 9 bulan) terhadap faktor risiko kardiovaskular dan risiko kardiovaskular mayor pada kelompok penderita dan bukan penderita PJK.

“Subjek penderita PJK diambil secara random dari 200 pasien di RS Harapan Kita. Sedangkan yang tidak menderita PJK diambil dari warga di sekitar RS tersebut. Setelah itu dibagi menjadi kelompok yang mendapat intervensi maupun non-intervensi,”kata dokter spesialis jantung di Qatar ini.

Simpulan penelitian yang dilakukan Iqbal yaitu program perubahan gaya hidup gabungan IDE KONSULEN memperbaiki faktor risiko kardiovaskular, baik pada kelompok penderita maupun bukan penderita PJK. Iqbal menegaskan kelompok bukan penderita PJK mengalami perbaikan faktor risiko yang lebih besar dibanding kelompok PJK dan hal ini menyebabkan terjadinya penurunan risiko kardiovaskular mayor pada kelompok bukan PJK.

“Perbaikan yang terjadi pada kelompok penderita PJK dan bukan penderita PJK diperantarai oleh adanya perbaikan pola diet dan bukan oleh peningkatan aktivitas fisik atau perbaikan status merokok,”urai Iqbal.

Selain itu, hasil penelitian juga membuktikan perlunya memberikan program perubahan gaya hidup gabungan atau komprehensif, seperti program IDE KONSULEN, pada pasien yang berkunjung, baik penderita maupun bukan penderita PJK. Program ini perlu dilakukan secara komprehensif, dijalankan secara teratur dan berkelanjutan, termasuk melakukan follow-up rutin dengan menggunakan media komunikasi yang tersedia seperti telepon (Humas UGM/Satria AN)

Berita Terkait

  • UGM Dorong Pemberdayaan Keluarga Peduli Penyakit Kardiovaskular

    Monday,19 August 2019 - 9:55
  • Decardia, Alat Deteksi Besaran Risiko Kardiovaskular Pasien Diabetes

    Monday,12 August 2019 - 10:03
  • Teliti Diagnosis Etiologi KNF, Awal Prasetyo Raih Doktor

    Thursday,19 June 2014 - 14:53
  • Mahasiswa Program Doktor FK-KMK UGM Teliti Efektivitas Terapi Metformin

    Tuesday,03 August 2021 - 16:52
  • Raih Doktor Setelah Berhasil Identifikasi Genetik Stroke Iskemik

    Sunday,20 October 2013 - 11:41

Rilis Berita

  • Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada Jalin Kerja Sama 31 March 2023
    Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada mempererat kerja sama. Keduanya sepakat bek
    Agung
  • Mahasiswa FEB UGM Juarai Kompetisi Bisnis Asia Pasifik 2023 31 March 2023
    Tim Gama Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM berhasil menyabet gelar juara pertama dalam
    Ika
  • FTP UGM Luncurkan 3 Buku Ragam Kudapan Nusantara 31 March 2023
    Ragam kuliner Indonesia yang terdiri atas minuman, makanan utama, lauk-pauk, penyerta dan pelengk
    Agung
  • UGM dan BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerja Sama Peningkatan Kompetensi SDM 31 March 2023
    Universitas Gadjah Mada dan BPJS Ketenagakerjaan melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sa
    Gusti
  • Penerimaan Mahasiswa Baru UGM Jalur Prestasi Dibuka Hingga 12 April 31 March 2023
    Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UGM jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) at
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual