• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pembangunan Kelautan Indonesia Belum Optimal

Pembangunan Kelautan Indonesia Belum Optimal

  • 22 Oktober 2013, 15:47 WIB
  • Oleh: Ika
  • 19340
Pembangunan Kelautan Indonesia Belum Optimal

Indonesia merupakan negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia. Sayangnya bangsa Indonesia belum memanfaatkan secara maksimal potensi yang ada.

“Indonesia punya potensi produksi perikanan terbesar di dunia sekitar 65 juta ton per tahun dan baru 20 persennya yang dimanfaatkan,” kata Prof. Dr.Ir. Rokhmin Dhanuri, M.S., Guru Besar Fakultas Pertanian dan Ilmu Kelautan IPB, di Auditorium FTP UGM,  Selasa (22/10) dalam pembekalan calon wisudawan pascasarjana UGM.

Rokhmin mengatakan sumber daya kelautan selama ini hanya dipandang sebelah mata dan dalam pemanfaatan sumber daya kelautan tidak dilakukan secara profesional dan ekstraktif. Sehingga tidak mengherankan apabila sektor ekonomi kelautan hanya berkontribusi kecil terhadap PDB Indonesia yakni sekitar 25 persen.

“Angka ini jauh lebih kecil ketimbang negara-negara yang wilayah lautnya lebih sempit dari pada Indonesia seperti   Thailand, Jepang, Korea Selatan, China, Silandia, dan Norwegia yang justru sektor ekonomi kelautannya menyumbang kontribusi lebih besar antar 30-60 persen dari PDB masing-masing negara. Kalau melihat fakta tersebut maka kinerja pembangunan kelautan Indonesia sampai sekarang masih jauh dari optimal,” urainya.

Menurutnya pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan sektor-sektor kelautan hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat Indonesia dan orang-orang asing yang terlibat dalam berbagai kegiatan ekonomi kelautan moderen. Sementara mayoritas penduduk pesisir lokal masing berada dalam kemiskinan.

Rendahnya kinerja pembangunan wilayah pesisir dan kelautan Indonesia, lanjut Rokhmin salah satunya dipengaruhi oleh kebijakan politik ekonomi  yang tidak kondusif. Dampaknya, potensi ekonomi kelautan yang cukup  besar tersebut baru dalam jumlah kecil yang  dimanfaatkan untuk mensejahterakan rakyat.  Ditambah lagi dalam pengelolaan sektor ekonomi kelautan dilakukan secara tradisional dan berorientasi mendulang keuntungan finansial sebesar-besarnya tanpa memperdulikan kelestarian lingkungan

“Dalam menjalankan bisnis kelautan moderen pun kurang melibatkan masyarakat di kawasan pesisir,” tambahnya.
Dikatakan Rokhmin pembangunan bidang kelautan dan pengembangan bisnis di sektor kelautan kedepan harus lebih produktif, efisien, dan berdaya saing. Selain itu juga keuntungan usahanya harus bisa dinikmati oleh seluruh stakeholders dan masyarakat pesisir secara berkeadilan dan bersifat ramah lingkungan.

Untuk dapat membangun sektor ekonomi dan unit bisnis kelautan yang berkelanjutan dalam praktiknya seyogianya  menerapkan prinsip -prinsip seperti setiap usaha harus memenuhi skala ekonominya, menggunkan integrated supply chain management system berbasis inovasi, dan penguatan dan penguatan industri hulu dan hilir. Melakukan pembangunan ramah lingkungan yang berkelanjutan, kerjasama sinergis antar sektor dan unit usaha, serta pembangunan kluster ekonomi kelautan.
“Jika kita bisa melaksanakan pembangunan kelautan seperti itu maka tahun 2030 Indonesia bisa menjadi negara yang maju dan makmur,”tutur Rokhmin.

Sementara Wiratni Budhijanto, Ph.D., dosen Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM dalam kesempatan itu menyorot tentang pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan rakyat.  Selama ini banyak dilakukan penelitian namun hasilnya tidak menyentuh ke masyarakat. Terutama penelitian di bidang tepat guna yang selalu lekat dengan image mahal dan sulit diaplikasikan di masyarakat.

“Justru hal itu menjadi tantangan yang harus dipecahkan oleh  para peneliti, bagaimana menghilangkan kesan teknologi yang  identik dengan mahal dan sulit dan membuat teknologi menjadi sederhana dan terjangkau,” jelasnya. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Potensi Kelautan Indonesia 1,2 Triliun Belum Digarap Maksimal

    Friday,05 September 2014 - 14:51
  • Potensi Sumber Daya Kelautan Belum Berikan Kesejahteraan

    Monday,17 May 2010 - 9:38
  • Menteri Kelautan Dorong Akademisi Kembangkan Inovasi Kelautan dan Perikanan

    Monday,26 July 2021 - 13:25
  • SEMINAR HASIL PENELITIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

    Monday,01 August 2005 - 11:35
  • Indonesia Timur Menyimpan Potensi Besar Perikanan dan Kelautan

    Monday,20 June 2011 - 14:26

Rilis Berita

  • UGM dan BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerja Sama Peningkatan Kompetensi SDM 31 March 2023
    Universitas Gadjah Mada dan BPJS Ketenagakerjaan melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sa
    Gusti
  • Penerimaan Mahasiswa Baru UGM Jalur Prestasi Dibuka Hingga 12 April 31 March 2023
    Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UGM jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) at
    Gloria
  • UGM Resmi Lepas Varietas Padi Unggul Gamagora 7 30 March 2023
    Universitas Gadjah Mada resmi melepas varietas padi unggul inbrida G7 dengan nama Gamagora 7 ke p
    Gusti
  • Tim Calon Pemborong Juara 3 National Tender Competition The 20th CENS Universitas Indonesia 2022 29 March 2023
    Tim Calon Pemborong yang digawangi tiga mahasiswa UGM berhasil meraih juara 3 National Tender Com
    Agung
  • Pengamat Sosial UGM: Validasi DTKS Perlu Dilakukan Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran 29 March 2023
    Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu di bulan ram
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual