• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Rimbawan UGM Tawarkan Konsep Baru Pengelolaan Hutan

Rimbawan UGM Tawarkan Konsep Baru Pengelolaan Hutan

  • 25 Oktober 2013, 14:22 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 4729
Rimbawan UGM Tawarkan Konsep Baru Pengelolaan Hutan

YOGYAKARTA – Fakultas Kehutanan UGM meluncurkan buku ‘Darurat Hutan Indonesia’ yang ditulis oleh 26 rimbawan. Buku setebal 590 halaman tersebut merupakan hasil kumpulan tulisan dari para praktisi, birokrat dan akademisi. Dari buku tersebut, menawarkan konsep roadmap baru pembangunan pengelolaan kehutanan Indonesia. “Pemikiran para rimbawan ini menawarkan konsep baru dalam pengelolaan hutan dengan berbagai perspektif,” kata Dekan Fakultas Kehutanan, Dr. Satyawan Pudyatmoko, M.Sc., dalam acara Diskusi Bedah Buku ‘Darurat Hutan Indonesia’ di ruang Auditorium Fakultas Kehutanan, Jumat (25/10). Hadir sebagai pembicara, Budayawan Mohammad Sobary, Sosiolog UGM Arie Sudjito dan Ekonom Ichsanuddin Noorsy.

Saytwayan mengatakan buku kumpulan pemikiran rimbawan tentang pembangunan kehutanan ini sengaja diluncurkan bertepatan dengan perayaan ulang tahun fakultas kehutanan UGM yang ke-50. “Pemikiran dari buku ini pula nantinya akan kita sampaikan ke calon pemimpin mendatang,” katanya.

Ichsanudin noorsy, mengapresiasi buku tulisan para rimbawan ini yang menurutnya sebagai bentuk keprihatinan mereka terhadap kebijakan pembangunan kehutanan yang lebih menguntungkan pemilik modal. “Masalahnya, pembangunan tata ruang kehutanan yang ada sekarang berorientasi komersial.  Tentunya demi kepentingan pemilik modal,” katanya.

Pemilik modal lebih banyak mengambil keuntungan dari kekayaan sumber daya hutan. Sementara masyarakat yang tinggal di sekitar hutan tidak meningkat kesejahteraanya. Tidak heran, konflik antara pengusaha dengan rakyat kerap berlangsung. “Hingga bulan Agustus ini, ada 279 konflik di bidang kehutanan, perkebunan dan pertambangan,” katanya.

Sementara Arie Sudjito, menilai kondisi kerusakan hutan lebih disebabkan makin menurunnya etika pada penjagaan ekosistem alam. Yang seharusnya bisa dikelola lebih beradab dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun dampak yang ditimbulkan justru kerusakan alam. “Ini bagian dari kerusakan mental. Hutan dinikmati oleh elit, sedangkan konflik didelegasikan pada rakyat kecil,” katanya.

Istilah ‘hutan darurat’, menurut hemat Sobary, menggambarkan buruknya kebijakan pemerintah di bidang kehutanan. Untuk itu diperlukan penataan kembali pengelolaan hutan. “Memfungsikan kembali hutan sebagai ilmu, hutan sebagai seni, hutan konservasi dan hutan pengelolaan kembali,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Maraknya Kasus Illegal Logging, Akibat Tidak Adanya Manajemen Kawasan Hutan yang Baik

    Thursday,15 November 2007 - 16:34
  • Dies ke-43 Fakultas Kehutanan UGM: Revitalisasi Peran Rimbawan Untuk Menyelamatkan Hutan

    Tuesday,26 December 2006 - 9:37
  • Penanaman di Hutan Mangrove Muara Sungai Oya-Opak, Bakti Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM

    Tuesday,31 January 2012 - 8:18
  • Kelola Hutan Getas-Ngandong, UGM Rintis Penyelamatan Hutan Jawa

    Thursday,06 April 2017 - 15:40
  • Lustrum IX dan Dies Natalis ke-45, Fak Kehutanan UGM Gelar Seminar dan Reuni Akbar 2008

    Wednesday,05 November 2008 - 17:03

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual