• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Raih Doktor Usai Teliti Hunian Suku Dayak Bukit

Raih Doktor Usai Teliti Hunian Suku Dayak Bukit

  • 01 November 2013, 11:20 WIB
  • Oleh: Satria
  • 5624
Raih Doktor Usai Teliti Hunian Suku Dayak Bukit

Hunian suku Dayak Bukit adalah sebuah entitas arsitektur yang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi sekelompok keluarga inti yang masih memiliki ikatan kekerabatan. Dalam setiap hunian selalu terdapat sebuah balai-adat yang berfungsi sebagai wadah (tempat tinggal) dan sebuah kekerabatan yang menyatukan penghuninya dan menjadikan balai-adat sebagai sebuah hunian.

 

“Balai-adat dan bubuhan adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan antara wadah dan isinya,”papar Bani Noor Muchamad pada ujian promosi doktor Program Pascasarjana Fakultas Teknik UGM, Jumat (1/11) di KPTU FT UGM.

Pada ujian ini Bani mempertahankan disertasinya yang berjudul Arsitektur Hunian Suku Dayak Bukit (kajian atas perubahan dan keragaman dengan pendekatan etnografi) dengan tim promotor Prof. Ir. Tony Atyanto Dharoko, M.Phil., Ph.D., Dr.Ir. Arya Ronald., dan Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa-Putra, M.A., M.Phil.

Bani menambahkan balai-adat selalu memiliki sebuah ruang inti yang menjadi pusat kegiatan, pengikat dan orientasi ruang-ruang, serta pemersatu segenap penghuninya. Dalam skala hunian yang lebih luas (skala kampung), balai-adatlah yang menjadi inti permukiman. Ruang inti selalu dipertahankan sementara ruang-ruang lain dapat berkembang (tumbuh) dengan berorientasi pada ruang inti yang ada.

“Adapun bubuhan adalah ikatan kekerabatan diantara keluarga-keluarga inti yang menghuni balai-adat. Bubuhan inilah yang menjadi pengikat sekaligus simbol eksistensi tiap kelompok masyarakat suku Dayak Bukit,”papar staf pengajar pada Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat itu.

Menurut Bani kedua konsep (balai adat dan bubuhan) saling berkaitan, melengkapi, dan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Meskipun demikian, secara hierarkis kedua konsep tersebut memiliki kedudukan yang berbeda. Dilihat dari arasnya, konsep bubuhan berada lebih tinggi kedudukannya. Hal ini disebabkan terbentuk dari fenomena-fenomena empiri yang bersifat abstrak dan menyangkut nilai-nilai, norma, aturan, adat, tradisi, dan budaya yang berada dalam-diri (pikiran dan tindakan) masyarakat.

“Kalau konsep balai-adat terbentuk dari fenomena fisik arsitektural dan pembentuk konsep balai-adat terikat pada ruang (hunian dan masyarakat),”urai Bani.

Penelitian yang mengambil lokasi suku Dayak Bukit di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Propinsi Kalimantan Selatan tersebut dilatarbelakangi fenomena yang terjadi pada hunian suku Dayak Bukit. Dahulu, hunian suku Dayak Bukit adalah balai-adat yang dibangun berpindah-pindah mengikuti lokasi ladang tiap kelompok. Namun, dalam perkembangannya terjadi perubahan termasuk arsitektur hunian (balai-adat) mereka, baik pada ruang dan bentuknya (Humas UGM/Satria AN)

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Teliti Pembentukan Ruang Suku Dayak

    Friday,26 January 2018 - 20:19
  • Teliti Etnis Dayak, Wakil Bupati Kubu Raya Kalbar Raih Doktor

    Monday,07 November 2011 - 15:40
  • Kearifan Lokal Suku Dayak Mencegah Kebakaran Hutan

    Sunday,25 November 2012 - 12:02
  • Suku Dayak Perjuangkan Hak Kesejahteraan Melalui Politik Identitas

    Friday,09 May 2014 - 8:21
  • Raih Doktor Usai Teliti Kandungan Emas di Bukit Randu Kuning dan Papandayan

    Tuesday,31 July 2018 - 16:03

Rilis Berita

  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti
  • Karate UGM Juara Umum 3 SEMAR CUP XII 24 March 2023
    Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate INKAI UGM berhasil menyabet gelar Juara Umum 3 dalam Interna
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual