• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Tiga Langkah Strategis Kembangkan Wayang Golek Menak Yogyakarta

Tiga Langkah Strategis Kembangkan Wayang Golek Menak Yogyakarta

  • 14 November 2013, 12:51 WIB
  • Oleh: Agung
  • 7584
Tiga Langkah Strategis Kembangkan Wayang Golek Menak Yogyakarta

Pada masa sekarang kondisi pertunjukan wayang golek Menak sangat memprihatinkan, oleh karena itu diperlukan langkah-langkah nyata sebagai usaha pelestarian dan pengembangannya. Revitalisasi bukan lagi sekedar relevan, tetapi yang sangat penting dilakukan agar di masa datang jenis wayang ini tidak hilang begitu saja. Wayang ini diharapkan mampu terus bertahan ditengah-tengah dinamika masyarakat yang selalu berubah oleh pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi.

Dewanto Sukistono, S.Sn., M.Sn, dosen Jurusan Pedalangan Fakultas Eni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (FSP ISI) Yogyakarta berpendapat ada tiga langkah strategis pengembangan yang perlu dilakukan. Yaitu, pentingnya pengembangan ide-ide kreatif baik untuk mengatasi faktor-faktor kesulitan teknis berkaitan dengan bentuk wayang maupun estetika pertunjukan dan meningkatkan kerjasama antar stakeholder agar peluang dan kesempatan bagi seniman untuk mengekspresikan ide-ide kreatifnya semakin terbuka. Disamping itu perlu meningkatkan informasi dan publikasi yang berkaitan dengan wayang golek Menak Yogyakarta dalam berbagai bentuk, baik tulisan maupun pertunjukan dengan memanfaatkan berbagai macam media.

"Prioritas dari hal ini adalah para generasi muda sebagai kunci keberlanjutan seni tradisi. Di dalam proses revitalisasi ini, tentu harus memahami konsep dasar serta implementasinya dalam pertunjukan wayang golek Menak, agar pengembangan yang dilakukan tidak menghilangkan esensi nilai-nilai estetika yang melekat di dalamnya", katanya, disekolah Pascasarjana UGM, Rabu (13/11).

Menjalani ujian terbuka Program Doktor UGM Program Studi Pengkajian seni Pertunjukan Dan seni Rupa, Dewanto Sukistono mengungkapkan keberadaan wayang golek Menak di Yogyakarta dipelopori oleh Ki Widiprayitna hingga mencapai kejayaan pada tahun 1950 sanpai 1960-an. Salah satu faktor yang digemari masyarakat adalah kemampuannya dalam mengekspresikan tokoh sesuai dengan bentuk, gerak, dan karakter wayang seolah-olah benar-benar hidup layaknya manusia sesungguhnya sehingga mendapat julukan dhalang nuksmeng wayang.

Pertunjukan wayang ini mulai mengalami kemunduran saat terjadi gejolak politik dan keamanan akibat pemberontakan PKI tahun 1965. setelah periode tersebut, perkembangan wayang golek Menak Yogyakarta tidak seperti masa sebelumnya.
"Sepeninggal Ki Widiprayitna pada tahun 1982, maka jejak wayang golek Menak sampai saat ini diteruskan oleh anaknya, yaitu Sukarno dan beberapa orang lain yang pernah belajar kepada ki Widiprayitna, yaitu Sudarminta dan Amat Jaelani Suparman", ungkapnya saat mempertahankan disertasi Wayang Golek Menak Yogyakarta Bentuk Dan Struktur Pertunjukannya.

Menurut Dewanto Sukistono, keberhasilan sebuah pertunjukan wayang golek berdasarkan  pada totalitas perpaduan antara kemapanan teknis dan kualitas ekspresi yang selalu dijaga konsistensinya, sehingga mampu menciptakan transformasi dari dimensi verbal pertunjukan wayang golek menjadi dimensi imaginatif. Pada tahap itulah dalang mampu memberikan kehidupan terhadap tokoh wayang yang dimainkannya, seolah-olah tokoh wayang tersebut benar-benar hidup tanpa dimainkan oleh dalang.

"Dalang dengan kemampuan tersebut dianggap sudah mencapai tataran tertinggi dalam estetika rasa, yaitu dalang nuksmeng wayang. Persoalan-persoalan teknis cepengan dan sabetan tidak lagi penting, karena komunikasi antara penonton dengan peristiwa di panggung melalui ungkapan ekspresi dalang tidak sebatas hanya apa yang dilihat, tetapi apa yang dirasakan", paparnya. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Swagayugama Gelar Pementasan Ambal Warsa

    Thursday,31 March 2011 - 12:44
  • SV UGM Gelar Pagelaran Wayang Orang Prahara Tunggarana

    Wednesday,08 October 2014 - 9:15
  • Sekolah Pascasarjana UGM Gelar Pentas Wayang Kulit “Wahyu Kaprawiran”

    Friday,26 March 2010 - 11:21
  • UGM Gelar Pameran Tokoh Wayang Idola para Presiden

    Friday,16 August 2013 - 15:24
  • PKKH UGM Pamerkan Wayang Kancil dan Wayang Lidi

    Thursday,22 August 2013 - 15:16

Rilis Berita

  • Terancam Punah, Yayasan KEHATI, OIC, dan The Body Shop Gelar Roadshow Peduli Orangutan di UGM 26 March 2023
    Awal bulan Novermber 2017 lalu, peneliti menemukan spesies baru orangutan di Sumatera U
    Satria
  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual