YOGYAKARTA – Diperkirakan 20 juta tenaga kerja lulusan Vokasi (Ahli Madya) yang dibutuhkan untuk memenuhi kurangnya tenaga terampil di pasar tenaga kerja domestik. Sejauh ini, seluruh permintaan pasar tenaga kerja baru mencapai 115 juta orang. Lebih dari 25 juta tenaga kerja tersebut adalah lulusan vokasi. “20 juta tenaga terampil lulusan vokasional yang masih dibutuhkan,” kata Rektor UGM Prof. Dr. Pratikno,M.Soc.Sc di hadapan 303 lulusan Ahli Madya yang diwisuda di Grha Sabha Pramana, Rabu (20/11).
Namun demikian, untuk memenuhi kebutuhan 20 juta tenaga kerja terampil dari pasar kerja domestik dalam dua tahun ke depan tidaklah mudah. Dengan diberlakukannya Asean Community pada tahun 2015, maka lulusan Ahli Madya harus bersaing dengan tenaga kerja asing untuk memperebutkan lapangan kerja yang ada di dalam negeri. “Artinya,tidak ada lagi pasar kerja domestik, tapi yang ada adalah pasar kerja internasional,” ungkapnya.
Asean Community 2015, menjadikan anak-anak muda Asean bisa mencari pekerjaan lintas negara di kawasan Asean. Mau tidak mau, lulusan vokasi juga harus bersaing dengan tenaga kerja asing. “Walaupun pekerjaan itu ada di Kulonprogo, Magelang, Klaten, maka sudah masuk lapangan kerja internasional,” katanya.
Menurut Pratikno, Indonesia di masa mendatang menjadi pasar tenaga kerja potensial. Jumlah penduduk yang berada di peringkat empat besar dunia menjadi pasar bagi perusahaan multinasional. Ditambah kemampuan daya beli masyarakat yang cukup tinggi. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin baik.
303 Ahli Madya
Kali ini, Universitas Gadjah Mada mewisuda 303 Ahli Madya. Lama studi rata-rata 3 tahun 4 bulan. Waktu studi tersingkat diraih Agus Sulistio dari Prodi Diploma Teknik Mesin, yang lulus dalam waktu 2 tahun 6 bulan. Ahli Madya yang lulus dengan usia termuda adalah Dendy Satria Bahri, dari Prodi Diploma Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi, yang berhasil menjadi sarjana pada usia 20 tahun 4 bulan 9 hari.
Jumlah wisudawan Program Vokasi yang berpredikat Cumlaude pada wisuda periode ini adalah 36 orang, atau 11,88 %. Indeks Prestrasi Kumulatif rata-rata adalah 3,07. Indeks Prestasi Kumulatif lulusan tertinggi kali ini diraih Meirizal Panca Putra, dari Prodi Diploma Agroindustri, Sekolah Vokasi, yang lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif 3,90. (Humas UGM/Gusti Grehenson)