Universitas Gadjah Mada mempromosikan berbagai hasil riset di bidang pangan dalam Forum Riset Industri Indonesia atau Indonesian Industry Research Forum (IIRF) 2013 di Jakarta. Berbagai hasil riset diperkenalkan pada industri, diantaranya pengembangan Kultivar Gama Melon, Bakteri Asam Laktat Indigenous Berpotensi Probiotik, Kefir Susu Kambing Dengan Substitusi Susu Kedelai Sebagai Minuman Fungsional Antidiabetes dan Produksi Kultur Starter Powder Untuk Industri Susu Fermentasi.
Saat membuka kegiatan IIRF 2013, Rektor, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc mengatakan globalisasi telah memasuki semua sektor kehidupan secara massif dan menjadi kenyataan yang tidak terhindarkan lagi. Globalisasi dan keterbukaan ekonomi juga menjadi fenomena keseharian, tidak harus ke mall atau supermarket, bahkan kaki limapun telah terglobalisasi.
“Sebagai contoh buah import, daging import. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada lagi pasar domestik. Yang ada disekitar kita ini sudah menjadi pasar internasional, termasuk peluang kerja disekitar kita,” katanya di Auditorium UGM Kampus Jakarta, Kamis (21/11).
Menghadapi situasi seperti itu, Indonesia tidak lagi cukup membuat program ketahanan pangan, kemandirian pangan namun harus berdaulat di bidang pangan. Dalam konteks ini, inti Kedaulatan bukan semata mampu menyediakan kebutuhan sendiri, namun mampu memenangkan kompetisi.
Karena kedaulatan, katanya, menyiratkan sikap diri menjadi entitas yang otonom, duduk sejajar dengan bangsa-bangsa lain, dan menjaga dignity. Senantiasa berusaha untuk lebih unggul dan memenangkan persaingan yang membangun kehidupan dunia yang lebih baik, memanfaatkan kekuatan bangsa yang meningkatkan leverage dalam berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dan menjalankan amanat konstitusi untuk ikut menjamin ketertiban dunia dan perdamaian abadi.
“Karenanya IIRF kali ini dengan tema Optimalisasi Sumberdaya Lokal Menuju Kedaulatan Pangan telah sesuai dengan tema besar Dies ke-64 UGM mengabdikan iptek dan seni untuk kedaulatan Indonesia”, katanya.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman mengungkapkan IIRF 2013 bertema Tema Optimalisasi Sumberdaya Lokal Menuju Kedaulatan Pangan yang digelar LPPM UGM merupakan upaya dalam rangka membangun dan melanjutkan kerjasama riset bidang ketahanan pangan. Kegiatan ini sebagai wujud perhatian UGM dalam menghilirkan pengetahuan dan hasil riset (knowledge delivery) sekaligus menjadi media komunikasi dan promosi hasil riset bidang pangan UGM ke dunia industri.
Ketahanan pangan (food security) menjadi isu strategis yang menjadi perhatian utama dewasa ini. Berbagai riset ketahanan pangan sesungguhnya sudah menjadi perhatian UGM cukup lama. Berbagai kerjasama riset dengan mitra tersebut untuk mendukung ketahanan pangan diantaranya riset terkait dengan produksi pangan (on farm), pengembangan benih unggul, pengembangan pupuk, pengembangan pembasmi hama dan penyakit, pengembangan teknologi pasca panen, dan pengembangan produk-produk di industri (off farm) seperti pengembangan produk makanan sehat berbahan baku lokal dengan harga yang terjangkau dan pengembangan produk yang dijamin kehalalan dan kemanannya.
“Sebab ketahanan pangan sendiri didefinisikan sebagai terpenuhinya pangan dengan ketersediaan yang cukup, tersedia setiap saat di semua daerah, mudah diperoleh, aman dikonsumsi dan harga terjangkau,” papar Suratman.
Ketua Panitia, Yusril Yusuf, S.Si., M.Si., M.Eng., D. Eng mengungkapkan IIRF 2013 merupakan rangkaian kegiatan Dies ke-64 UGM. Kegiatan ini merupakan salah satu inisiatif UGM untuk memfasilitasi sebuah forum komunikasi dan promosi antara UGM dan stakeholder terkait produk-produk riset industri.
Diharapkan dari kegiatan ini terbangun kerjasama dan kemitraan dan penghiliran pengetahuan, sedangkan hasil-hasil riset UGM dapat dimanfaatkan oleh peneliti. “Forum Riset Industri ke-5 kali ini focus pada bidang pangan, dengan mengangkat tema Optimalisasi Sumberdaya Lokal Menuju Kedaulatan Pangan. Penelitian di bidang pangan sudah menjadi perhatian yang cukup lama di UGM, dan pada forum ini mencoba kembali menampilkan berbagai produk unggulan yang berpotensi untuk dikomersialkan ke level industri,” ungkapnya.
Tercatat empat industri menjalin kerjasama dengan UGM dalam Forum Riset Industri Indonesia kali ini. PT. Teguhsindo Larasitama, PT. Bumitama Gunajaya Agro, PT. Kibar Kreasi Indonesia dan Damandiri. (Humas UGM/ Agung)