• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Tumiran: Krisis Listrik, Akibat Penuaan Pembangkit Listrik dan Kurangnya Perawatan

Tumiran: Krisis Listrik, Akibat Penuaan Pembangkit Listrik dan Kurangnya Perawatan

  • 12 November 2009, 14:54 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3791
  • PDF Version

Yogya, KU

Pakar kelistrikan UGM, Dr. Tumiran, mendesak pemerintah untuk meninjau ulang sistem kelistrikan nasional. Hal itu perlu dilakukan terkait dengan pembangunan pembangkit listrik, transmisi, dan distribusi serta kebijakan suplai bahan bakar listrik yang telah menyebabkan krisis kelistrikan nasional. “Sebenarnya krisis listrik di Jawa bukan suplai yang tidak cukup tapi pembangkit listrik mengalami penuaan dan kurangnya perawatan,” kata Tumiran kepada wartawan di Ruang Fortakgama, Kamis (12/11), menanggapi maraknya kasus pemadaman listrik yang terjadi akhir-akhir ini.

Menurut Tumiran, pemerintah harus menambah saluran transmisi dan distribusi di samping terus menambah pembangkit listrik baru. Selain itu, imbuh Tumiran, ketergantungan pembangkit listrik pada bakar minyak juga berdampak biaya tinggi pembangkitan listrik. Ia menyebutkan biaya pembangkitan listrik nasional lebih mahal dibandingkan dengan Malaysia. Biaya pembangkitan listrik di Indonesia mencapai sekitar 1.300 rupiah per Kwh, sementara Malaysia kira-kira 700 rupiah per Kwh. “Jika menggunakan gas, maka biaya akan turun. Rata-rata pemerintah hanya subsidi 200 rupiah/Kwh,” jelasnya.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) ini berpendapat sudah saatnya PLN bersama pemerintah memperbaiki struktur tarif listrik. Menurutnya, tarif listrik nasional yang berlaku sekarang ini dinilai tidak sehat. Adanya pemadaman listrik juga telah menyebabkan lumpuh ekonomi industri nasional. “Selama ini tidak sehat. Supaya industri kelistrikan nasional sehat, perlu ada perbaikan struktur tarif,” ujarnya.

Pria yang saat ini juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik (FT) UGM ini menyarankan agar pemerintah meninjau ulang rencana untuk menaikkan tarif listrik pada 2010 mendatang. Ada baiknya PLN melakukan komposisi bahan bakar mix untuk mengetahui biaya produksi campuran serendah-rendahnya. Dengan demikian, akan diketahui perlu atau tidaknya perubahan tarif listrik. “Di sini jangan menyalahkan PLN, tapi kebijakan pemerintah terkait dengan kebijakan suplai bahan bakar,” imbuhnya.

Sehubungan dengan program listrik 10 ribu megawatt tahap kedua yang akan dimulai pada 2010, sebaiknya dilakukan mulai dari daerah yang krisis listrik. Disebutkan pula oleh Tumiran bahwa lebih dari 30% masyarakat belum menikmati listrik. Oleh karena itu, pemerintah juga perlu memikirkan pembangunan infrastruktur listrik dengan menyediakan indutri pembuat komponen listrik. “Seharusnya dipikirkan komponen yang disuplai dari dalam negeri karena bisa tumbuhkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Selama ini, semua komponen dibeli dari luar negeri,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Atasi Krisis Listrik, Pemerintah Jangan Masuk Ke Ranah Politik

    Friday,22 February 2008 - 8:56
  • UGM Resmikan Pembangkit Listrik Mikro Hidro

    Tuesday,13 October 2015 - 7:32
  • PSE UGM Sesalkan Rencana PLN Beli Listrik dari Malaysia

    Friday,27 March 2009 - 15:17
  • Indonesia Masih Krisis Listrik

    Tuesday,09 September 2014 - 14:02
  • UGM Desak Pemerintah Mengejar Ketertinggalan Infrastruktur Listrik

    Wednesday,29 June 2016 - 8:34

Rilis Berita

  • Refleksi dan Proyeksi Pengelolaan Lingkungan Hidup Indonesia 02 July 2022
    Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Ke
    Satria
  • Mahasiswa UGM Raih Silver Medal dalam Inovation Exhibition di Malaysia 01 July 2022
    Sekelompok mahasiswa UGM membawa ide/gagasan yang diberi nama “Kiddie Wallet” ke 
    Satria
  • Tips Mengelola dan Mengonsumsi Buah dan Sayur 01 July 2022
    Hari Buah Sedunia diperingati pada 1 Juli tiap tahunnya. Berdasarkan laman International Fruit Da
    Satria
  • Pengamat Politik Internasional UGM : Kunjungan Jokowi Strategis Untuk Pemulihan Ekonomi 01 July 2022
    Pakar perdagangan ekonomi dunia  dan politik internasional UGM, Dr. Riza Noer Arfani, M.A.,
    Agung
  • Startup Banoo Besutan Alumni UGM Juarai Program Akselerator Imperial College London 01 July 2022
    Banoo, sebuah startup yang digawangi alumni UGM berhasil menorehkan prestasi di ajang internasi
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual