Yogya, KU
Pakar Ekonomi UGM Prof Dr Mudrajad Kuncoro menyebutkan sekitar 50 persen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di DIY belum sepenuhnya bangkit kembali setelah terkena dampak gempa bumi 27 Mei silam. Belum pulihnya kondisi UMKM ini berimbas pada pengurangan karyawan dan akibatnya jumlah angka pengangguran pun semakin meningkat.
“Angka pengangguran sekarang ini mencapai 21,9 persen. Penyebanya adalah meningkatnya jumlah pengurangan karyawan karena terhentinya sektor produksi akibat gempa,†ujar Mudrajad Kuncoro dalam Konferensi Koperasi Inovasi Sosial Ekonomi Indonesia di Gedung University Centre UGM, Senin (24/12).
Kegiatan konferensi ini diprakarsai oleh KOPMA UGM dengan menghadirkan beberapa pembicara diantaranya, Ketua Jurusan Diloma Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Dr Fahmi Radhi MBA, Peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM Awan Santoso SE, dan Ketua Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) DIY Drs Syahbenol Hasibuan.
Menurut Mudrajat Kuncoro, penyebab belum pulihnya kondisi UKM ini menyangkut masalah pemasaran, permodalan, bahan baku distribusi dan transportasi yang belum memadai.
Mudrajad juga mengemukakan, walaupun belum sepenuhnya pulih, perkembangan UMKM di Yogyakarta sedang menunjukkan grafik peningkatan.
“Saat ini di DIY ada sebanyak 403.348 buah. Meliputi 82,1 persen usaha mikro dan 16,6 persen usaha kecil. Walaupun belum total, namun grafik peningkatan cukup siginifikan,†katanya.
Meskipun begitu, menurut Mudrajat perkembangan UMKM di Jogja telah memberikan kontribusi besar pada penyerapan tenaga kerja. Ia mengungkapkan sektor ini mampu menyerap tenaga kerja mencapai 84,4 persen.
“Angka ini lebih besar dari penyerapan tenaga kerja oleh usaha menengah dan besar yang hanya menyerap tenaga kerja sebesar 15,5 persen. Kita harapkan angka ini akan terus meningkat. Sebab, sektor UMKM langsung bersentuhan dengan masyarakat,†katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) mengungkapan berbagai upaya dilakukan pemerintah DIY untuk memulihkan kondisi kondisi ekonomi. Antara lain dengan mengucurkan berbagai macam bantuan dan program pinjaman. Seperti program kemitraan, pengembangan teknologi, program kredit KUKM, sarjana pencipta kerja mandiri, penjaminan kredit APBN dan APBD, rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa. (Humas UGM/Gusti Grehenson)