• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Raih Doktor Usai Teliti Konflik Pekerjaan, Keluarga dan Budaya

Raih Doktor Usai Teliti Konflik Pekerjaan, Keluarga dan Budaya

  • 12 Desember 2013, 13:52 WIB
  • Oleh: Satria
  • 4441
Raih Doktor Usai Teliti Konflik Pekerjaan, Keluarga dan Budaya

Pada kehidupan modern, konflik antara peran pekerjaan dan keluarga merupakan suatu hal yang sulit dihindari, terutama bagi mereka yang sudah berkeluarga dan bekerja di luar rumah. Beban kerja peran publik yang semakin kompleks serta tuntutan tugas dan tanggung jawab peran domestik yang kian berat, menyebabkan konflik peran karena individual sulit untuk mengupayakan penyeimbangan perannya.

“Hampir semua studi konflik peran yang dilakukan bersifat dikotomi karena mengkaji konflik yang bersumber hanya dari dua domain kehidupan, yaitu konflik pekerjaan dan keluarga. Penelitian ini mengintegrasikan dimensi kemasyarakatan dalam konflik peran,” papar I Gusti Ayu Manuati Dewi pada ujian terbuka doktor Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Kamis (12/12) di Auditorium BRI Lt. 3 FEB UGM. Pada ujian itu Manuati mempertahankan disertasinya yang berjudul Anteseden dan Konsekuensi Konflik Pekerjaan-Keluarga-Budaya.

Manuati menambahkan penelitian yang dilakukan ini dilakukan di Kota Denpasar, Propinsi Bali dengan sampel pasangan bekerja di sektor formal baik publik maupun swasta. Ukuran sampel ditentukan secara kuota yakni 200 pasangan (400 orang). Tujuan studi ini adalah menguji pengaruh karakteristik peran pekerjaan, keluarga, budaya, dan karakteristik disposisional pada Konflik Pekerjaan-Keluarga-Budaya (KPKB) serta pengaruh KPKB pada kesejahteraan individual.

“Temuan studi mendukung beberapa hipotesis yang diajukan dan variabel-variabel domain pekerjaan, keluarga, dan budaya muncul sebagai predictor penting dalam menentukan variasi KPKB,” kata dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana, Bali itu.

Ia menjelaskan di antara ketiga ukuran kesejahteraan, hanya kepuasan kerja yang muncul sebagai konsekuensi KPKB. Hal ini ditengarai karena kepuasan  kerja adalah sikap karyawan yang paling vokal sifatnya dan merupakan aspek peran pekerjaan yang paling banyak dikorbankan akibat konflik peran. Sementara itu hasil analisis regresi pemoderasian menunjukkan bahwa strategi tidak muncul sebagai variabel penyangga hubungan KPKB dan kesejahteraan.

“Ini artinya interaksi antara KPKB dan strategi tidak berpengaruh signifikan pada kesejahteraan,” katanya.

Dari hasil penelitiannya itu Manuati mengemukakan beberapa saran. Pengembangan program work/family/culture program and policies untuk membantu karyawan mengatasi konflik peran, menjadi suatu keharusan. Selain itu, pembentukan kelompok pendukung father husband support group dan mother/wife support group yang merupakan kebijakan ramah karyawan sebagai perwujudan spouse support group layak untuk dipertimbangkan. (Humas UGM/Satria)

Berita Terkait

  • Teliti Nilai Pekerjaan-Keluarga, Triana Raih Doktor

    Monday,17 September 2012 - 15:09
  • Raih Doktor Usai Kaji Perusahaan Keluarga

    Monday,18 November 2019 - 23:43
  • Raih Doktor Usai Teliti Opsi Saham Manajemen Terhadap Kinerja Perusahaan

    Thursday,08 October 2015 - 15:33
  • Raih Doktor Usai Teliti Pajak Penghasilan Manajemen Laba

    Friday,24 January 2014 - 10:32
  • Raih Doktor Usai Kaji Model Kesejahteraan Subjektif Ibu Bekerja

    Friday,29 December 2017 - 12:48

Rilis Berita

  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti
  • Karate UGM Juara Umum 3 SEMAR CUP XII 24 March 2023
    Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate INKAI UGM berhasil menyabet gelar Juara Umum 3 dalam Interna
    Ika
  • PUSTRAL UGM Gelar Webinar Penerapan Digital Supply Network di Indonesia 24 March 2023
    Dalam perkembangannya, Supply chain management mulai berevolusi, dari segme
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual